Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Menilai Akurasi Kritik Sosial yang Disampaikan. Tujuan pembelajaran kali ini adalah embaca dan memirsa teks anekdot agar dapat menilai akurasi dan kualitas data dalam kritik sosial yang disampaikan berdasarkan berbagai sumber informasi dalam bentuk berita di media cetak maupun elektronik.
Sebagai teks yang berisi fenomena sosial yang benar-benar terjadi di masyarakat, anekdot tidak dapat lepas dari keakuratan sumber informasi atau fenomena yang diangkat. Kita harus memiliki sumber informasi yang memadai agar dapat menentukan apakah informasi yang disampaikan berupa fakta, opini, atau asumsi. Dengan membandingkan beberapa informasi yang didapatkan, kita dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dan bertanggung jawab saat menyampaikan kritik.
Kita dapat memulainya dengan menganalisis fakta dan opini yang terdapat pada teks anekdot atau teks lain yang mengandung kritik sosial dengan sumber lain yang mendukungnya. Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi, sedangkan opini adalah pendapat; pikiran; pendirian seseorang terhadap sesuatu dan bersifat subjektif. Kita dapat menentukan apakah informasi yang terdapat dalam teks itu fakta atau opini dengan mencari referensi data yang valid terkait informasi tersebut.
Perbedaan fakta dan opini dapat dilihat dari tabel berikut:
No. | Fakta | Opini |
---|---|---|
1. | Informasi ditandai dengan adanya hasil sebuah data penelitian yang dapat dipertangungjawabkan (biasanya ditunjukan dengan penggunaan bilangan statistik, tanggal dan waktu kejadian). | Informasi mengandung pendapat pribadi baik penulis maupun orang lain |
2. | Informasi bersifat umum dan diakui oleh banyak orang. | Informasi atau kalimat menggunakan kata-kata “relatif” seperti, paling, lebih, agak, sangat, tidak mungkin atau biasanya.. |
Salah satu jenis sumber bacaan yang dapat digunakan dalam menyampaikan kritik sosial adalah berita. Berita merupakan salah satu jenis teks eksposisi. Perhatikan komik di bawah ini.
Ponsel mencandu
Bandingkanlah informasi pada komik “Ponsel Mencandu” dengan dua berita berikut. Perhatikan dengan saksama apakah terdapat perbedaaan informasi yang disampaikan dari sumber tersebut dengan informasi pada komik
Berita 1 : Pasien Lupa Orang Tua karena Kecanduan Ponsel
Berita 2 : Pasien Anak Kecanduan Ponsel Bertambah di RS Jiwa Solo
Bandingkanlah informasi pada komik dan berita di atas. Kemudian, isilah tabel berikut.
Teks | Informasi yang sama | Informasi yang berbeda |
---|---|---|
Komik | Membahas tentang adanya pasien remaja usia sekolah yang kecanduan ponsel di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin. | Kecanduan disebabkan karena adanya gim dan media sosial. |
Berita 1 | Membahas tentang adanya pasien remaja usia sekolah yang kecanduan ponsel di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin. | Kecanduan disebabkan karena adanya gim. |
Berita 2 | Membahas tentang adanya pasien remaja usia sekolah yang kecanduan ponsel di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin. | Kecanduan disebabkan karena adanya orang tua yang membiarkan anak bermain terus-menerus |
Diskusi lanjutan
1. Apakah isu yang diangkat pada komik sudah sesuai dengan sumber yang diberikan?
Ya, isu yang diangkat pada komik sudah sesuai dengan sumber yang diberikan.
2. Hal apakah yang perlu ditambahkan pada komik agar kritik yang disampaikan lebih bermakna?
Demikian pembahasan mengenai Menilai Akurasi Kritik Sosial yang Disampaikan. Semoga tulisan ini bermanfaat.Hal yang perlu ditambahkan pada komik agar kritik yang disampaikan lebih bermakna adalah penyebab lain dari kecanduan ponsel.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.