Home » , , , » Mengaitkan Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah dengan Kehidupan

Mengaitkan Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah dengan Kehidupan

Selain mengandung keindahan, karya sastra juga memiliki nilai manfaat bagi pembaca. Segi kemanfaatan muncul karena penciptaan karya sastra berangkat dari kenyataan sehingga lahirlah pandangan bahwa sastra yang baik menciptakan kembali rasa kehidupan, baik bobotnya maupun susunannya; menciptakan kembali keseluruhan hidup yang dihayati: kehidupan emosi, kehidupan budi, individu maupun sosial, serta dunia yang sarat objek.

Konsep nilai mengacu pada kebermanfaatan terhadap kehidupan manusia dan biasanya bersifat universal dan abadi. Misalnya, nilai sosial yang menyatakan bahwa manusia hidup selalu membutuhkan orang lain. Nilai ini berlaku sejak dahulu hingga saat ini di belahan dunia mana pun. Artinya, banyak nilai dalam novel yang masih relevan dan bermanfaat bagi kehidupan saat ini.
Nilai Moral
Tugas
Petunjuk:
Bacalah kembali kutipan novel sejarah pada tugas di Kegiatan 1 di atas. Selanjutnya, analisislah keterkaitannya dengan kehidupan saat ini
No.NilaiKeterkaitan dengan Hidup Saat Ini
1.Nilai moral Nilai moral yang terkandung yaitu orang yang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tapi yang bebal membeberkan kebodohannya.

Keterkaitan dengan hidup saat ini adalah kita harus bertindak sesuai dengan pengetahuan yang kita miliki sehingga tidak melakukan kesalahan yang seharusnya tidak kita lakukan.
2.Nilai BudayaNilai budaya yang terkandung yaitu wayang dan tembang merupakan kekuatan bangsa.

Keterkaitan dengan hidup saat ini adalah kita harus menjaga kebudayaan yang merupakan kekuatan bangsa.
3.Nilai SosialNilai sosial yang terkandung yaitu sikap sopan dan ramah.

Keterkaitan dengan hidup saat ini adalah kita harus tetap menghormat dan bersikap ramah dan sopan kepada siapapun meski merupakan musuh.
4.Nilai KetuhananNilai ketuhanan yang terkandung di dalamnya yaitu Jan Willem van Rijnst seorang yang beragama katholik akantetapi demi mencari muka ia mengikuti agama protestan.

Keterkaitan dengan hidup saat ini adalah kita tidak boleh plin plan dalam hidup. Selain itu, kita juga harus mempunyai pendirian agar tidak mudah berubah pikiran.

Latihan
Bacalah kembali teks novel sejarah Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil. Tuliskan dan jelaskan nilai-nilai yang ada dalam teks novel sejarah tersebut!
No.NilaiKutipan
1.Nilai moral Hm.” Jan Willem van Rijnst menerka-nerka ambisi Danurejo di balik pernyataan yang kerang-keroh itu. sambil menatap lurus-lurus ke muka Danurejo, setelah membagi arah pandangannya kepada Raden Mas Sunarko yang sangat tolek, Jan Willem van Rijnst berkata dalam hati, “Al wie kloekzinnig is, handelt met wetenschap, maar een zot breidt dwaasheid uit. Deza kakkerlak verwach zeker een goede positie, zodat hij mogelijk corruptie kan doen” (yang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tapi yang bebal membeberkan ketololannya. Kecowak ini pasti berharap kedudukan yang memungkinkan baginya bisa melakukan korupsi).

Nilai moral yang terkandung yaitu orang yang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tapi yang bebal membeberkan kebodohannya.
2.Nilai Budaya”Maaf, Tuan Van Rijnst, perlu Tuan ketahui, wayang dan tembang berasal dari leluri Hindu-Buddha Jawa. Sekarang, setelah Islam menjadi agama Jawa, leluri wayang dan tembang itu tetap berlanjut sebagai kebudayaan bangsa. Apakah Tuan tidak melihat itu sebagai kekuatan?”

Nilai budaya yang terkandung yaitu wayang dan tembang merupakan kekuatan bangsa.
3.Nilai SosialKetika Danurejo II datang kepadanya, dia menyambut dengan bahasa Melayu yang fasih, sementara pejabat keraton Yogyakarta yang merupakan musuh dalam selimut dari Sultan Hamengku Buwono II ini lebih suka bercakap bahasa Jawa. ”Sugeng”, kata Danurejo II, menundukkan kepala dengan badan yang nyaris bengkok seperti udang rebus.

Nilai sosial yang terkandung yaitu sikap sopan dan ramah.
4.Nilai KetuhananTerlebih dulu mestilah dibilang, bahwa Jan Willem van Rijnst adalah seorang oportunis bedegong. Asalnya dari Belanda tenggara. Lahir di Heerlen, daerah Limburg yang seluruh penduduknya Katolik. Tapi, masya Allah, demi mencari muka pada pemegang kekuasaan di Hindia Belanda, sesuai dengan agama yang dianut oleh keluarga kerajaan Belanda di Amsterdam sana yang Protestan bergaris kaku Kalvinisme, maka dia pun lantas gandrung bermain-main menjadi bunglon, membiarkan hatinya terus bergerak-gerak sebagaimana air di daun talas.

Nilai ketuhanan yang terkandung di dalamnya yaitu Jan Willem van Rijnst seorang yang beragama katholik akan tetapi demi mencari muka ia mengikuti agama protestan..

Demikian pembahasan mengenai Mengaitkan Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah dengan  Kehidupan . Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 12:05 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.