Biasanya seorang pembaca akan melakukan penilaian terhadap cerita yang baru saja ia baca. Jika ia menyukai sebuah cerita, ia akan mengatakan cerita tersebut bagus dan menjelaskan alasannya. Kalian pun dapat melakukan penilaian sendiri terhadap sebuah cerita. Hal yang perlu kalian lakukan adalah mengamati unsur-unsurnya. Hal yang diamati adalah kelengkapan informasi dan cara penulis menampilkan informasi tersebut.
Informasi yang lengkap membuat kalian dapat membayangkan sebuah cerita dengan baik. Cara penulisan yang bagus akan membuat cerita enak dibaca. Informasi-informasi tersebut dapat diketahui melalui unsur-unsurnya.
Tokoh Cerita
Cerita yang baik adalah cerita yang tokoh-tokohnya dipahami pembaca. Makin jelas penggambaran tokohnya, makin kenal pembaca dengannya. Kalian dapat menikmati cerita dengan baik bila kalian paham seperti apa tokohnya. Kalian dapat menilai seorang penulis sudah menggambarkan tokoh ceritanya dengan baik atau belum melalui data diri, latar belakang, dan sifat-sifat tokoh.
1. Data diri
Cermatilah cerita yang kalian baca. Apakah nama, jenis kelamin, dan usia tokoh disebutkan dalam cerita? Sebuah cerita pendek kadangkadang hanya memuat tiga informasi ini saja, sementara sebuah novel dapat memuat informasi yang lebih banyak, seperti tanggal dan tahun kelahiran, nama-nama anggota keluarga, dan makanan favorit.
2. Latar belakang
Latar belakang adalah alasan tokoh melakukan sebuah tindakan. Kalian dapat menyebut latar belakang ini sebagai motif. Untuk menilai sebuah tindakan karakter, kalian harus mencermati alasan yang diberikan penulis pada tokoh untuk bertindak.
3. Sifat tokoh
Sifat tokoh tecermin melalui kata-kata dan tindakannya. Cermatilah cara tokoh menghadapi sesuatu. Amatilah kata-kata dalam kalimat dialognya. Kalian dapat menyimpulkan sifatnya dari hal-hal tersebut.
Mencermati Sifat Tokoh dalam Karya Fiksi
Berlatih
Cermatilah sifat tokoh-tokoh cerita “Parki dan Alergi Telur”. Tulislah sifatsifat mereka pada tabel seperti berikut.
Nama Tokoh | Gambaran Tokoh | Detail | Bisa Ditemukan di |
---|---|---|---|
Parki | Identitas diri | Nama : Parki Jenis kelamin : Laki-laki Usia : sekitar 7-12 tahun | Paragraf 4 |
Latar belakang/alasan bertindak | Tindakan: Parki memakan telur setiap hari Alasan bertindak: Ibu menyuruh Parki agar tumbuh tinggi | Paragraf 2 dan Paragraf 1 | |
Sifat atau karakter tokoh | Penurut. Ditemukan di saat Parki tetap makan telur meski sebenarnya sudah bosan, sebab ia tak mau membantah perintah ibunya. | Paragraf 6 | |
Ibu Parki | Identitas diri | Nama : Ibu Parki Jenis kelamin : Perempuan Usia : 30 tahun ke atas | Paragraf 1 |
Latar belakang/alasan bertindak | Tindakan: Ibu menyuruh Parki makan telur setiap hari Alasan bertindak: Ibu ingin Parki tumbuh tinggi seperti pemain basker profesional | Paragraf 1 dan Paragraf 4 | |
Sifat atau karakter tokoh | Pemaksa. Ditemukan di saat Ibu memaksa Parki untuk makan telur setiap hari, dan saat Ibu memaksa Parki harus ke dokter | Paragraf 1 dan Paragraf 23 | |
Ayah Parki | Identitas diri | Nama : Ayah Parki Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 30 tahun ke atas | Paragraf 10 |
Latar belakang/alasan bertindak | Tindakan: Menenangkan Ibu dan Parki Alasan bertindak: Ibu panik saat mata Parki bengkak. | Paragraf 22 | |
Sifat atau karakter tokoh | Tenang dan sabar. Ditemukan di saat Ayah tetap sabar dan tenang meski Ibu panik | Paragraf 22 |
Demikian pembahasan mengenai Menemukan Tokoh Teks Fiksi Parki dan Alergi Telur. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VIII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud.
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.