Home » , , , » Menulis Cerita Fantasi Sederhana

Menulis Cerita Fantasi Sederhana

Sampai saat ini cerita fantasi masih digemari oleh berbagai kalangan usia. Cobalah menuliskan cerita fantasi kalian sendiri. Upayakan untuk menciptakan tokoh yang memikat dengan cara mengatasi permasalahan yang menarik. Kalian dapat membuatnya dalam format cerita mini seperti "Bola-Bola Waktu" atau format komik seperti "Kue-Kue Mao" dan "Keberanian Emas". Ikuti langkah-langkah menyusun cerita fantasi berikut. 
  1.  Apa tema yang akan diangkat dalam cerita fantasi kalian?
  2. Siapa tokoh dalam cerita kalian?
  3. Di mana latar terjadinya cerita kalian?
  4. Gambarlah kerangka alur cerita kalian dalam diagram alur. Gunakan diagram alur teks naratif di atas untuk membantu kalian!
  5. Kembangkan cerita fantasi kalian!
  6. Terakhir, berilah judul yang menarik untuk hasil karya kalian!
No.BagianKeterangan
1.Awal
  1. Tema : Petualangan di hutan
  2. Tokoh : Budi, Wawan, Agus, Sulastri, Nenek, dan Kakek Wawan
  3. Latar tempat: sebuah hutan
  4. Petunjuk permasalahan yang dihadapi tokoh utama: mereka tersesat di hutan dan menemukan sebuah rumah yang terbuat dari cokelat
2.Klimaks
  1. Budi dan Wawan kekenyangan meakan cokelat yang diberikan Nenek, namun Agus dan Sulastri menolak.
  2. Adegan aksi yang paling menegangkan: Agus dan Sulastri membantu Budi dan Wawan yang kekenyangan untuk kabur dari rumah Nenek
3.Akhir
  1. Hal yang dialami tokoh utama: berhasil kabur meninggalkan rumah Nenek
  2. Hal yang dialami antagonis: Nenek gagal mendapat makanan santapannya
  3. Amanat atau tujuan penulis: keberanian selalu menang

Surga Cokelat Di Rumah Hamtu
Segerombolan anak sedang berjalan-jalan di tengah hutan. Anak-anak tersebut adalah Budi, Wawan, Agus, dan Sulastri. Mereka berempat menemukan sebuah rumah besar yang terbuat dari cokelat. Seluruh bagian rumah tersebut semuanya terbuat dari cokelat. Mereka berempat mendekati rumah itu. Mereka melihat seorang nenek renta yang terlihat baik hati sedang duduk di beranda rumah. Mereka berempatpun mendekat.

“Apa yang kau lakukan di sini Nak?” tanya nenek pemilik rumah.

“Aku tidak tahu Nek, tiba-tiba aku berada di hutan dan menemukan tempat ini,” jelas Budi.

“Kami sedang berjalan-jalan di hutan, Namun tersesat, Nek” kata Wawan.

“Daripada kalian nanti kemalaman, sebaiknya kalin beristirahat dulu di rumahku.” kata Nenek.

Mereka berempatpun akhirnya masuk ke rumah itu setelah Nenek membukakan pintu. Saat masuk ke rumah, mereka berempat dibuat takjub oleh berbagai hidangan cokelat yang ada. Bahkan dari dinding rumah, engsel pintu, dan berbagai benda lainnya semuanya terbuat dari cokelat. Budi dan Wawan yang sangat menyukai cokelat amat senang menemukan rumah yang terbuat dari serba cokelat ini. Nenek tersebut mempersilakan keempatnya untuk memakan cokelat apa pun yang ia mau sepuasnya. 
Rumah Cokelat
“Ayo, silahkan kalian makan cokelat yang sudah Nenek sediakan!” kata Nenek.

"Terima kasih Nek." Kata Budi dan Wawan bersamaan.

Budi dan Wawan dengan lahap memakan semua cokelat yang dihidangkan dengan rakus. Sedangkan Agus tidak suka cokelat dan Sulastri hanya memakan sedikit saja. Kedua anak ini hanya mengamati apa yang dilakukan kedua sahabatnya itu.

Nenek tersebut memaksa Agus dan Sulastri agar ikut menyantap cokelat seperti kedua temannya. Agus menjadi sadar ada yang tidak beres dengan ini, ia mulai meminta Budi dan Wawan untuk berhenti menyantap cokelat dan pulang. Nenek itu menjadi marah. Agus dan Sulastri yang menyadari bahwa ini sudah tidak benar, memaksa Budi dan Wawan untuk segera keluar rumah.

Budi dan Wawan kekenyangan, ia hampir saja tidak sanggup untuk berlari. Untungnya, Agus dan Sulastri membantunya untuk segera berdiri dan berlari. Nenek itu menjerit dan memekik seram melihat keempat anak tersebut meninggalkan rumah cokelatnya. Tetapi, nenek tersebut tidak bisa berbuat apa-apa karena tenaga Agus dan Sulastri sudah cukup membantu kedua teman lainnya untuk pergi.

Akhirnya mereka sampai di rumah kakek Wawan yang letaknya tak jauh dari hutan tersebut. Mereka menceritakan kejadian yang mereka alami kepada Kakek Wawan. Kakek Wawan mengatakan bahwa sebenarnya itu adalah jebakan dari penyihir agar anak-anak tadi bisa menjadi santapan makan malamnya. Mereka berempat pun bergidik ngeri mendengar cerita tersebut.

Demikian pembahasan mengenai Menulis Cerita Fantasi Sederhana. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 5:50 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.