Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Mengkaji Penokohan dalam Cerita Fantasi. Tujuan pembelajaran kali ini adalah peserta didik melatih kemampuannya untuk mendiskusikan sifat tokoh cerita dan amanat penulis dalam teks naratif “Kue-Kue Mao” dengan membandingkan jawabannya dengan temannya.
Pada kegiatan diskusi peserta didik memprediksi karakter tokoh-tokoh tersebut melalui pertanyaan seperti berikut: Menilik gestur dan ekspresi wajahnya, siapa tokoh baik dalam cerita ini? dan Siapakah tokoh jahat pada cerita ini?
Penokohan adalah penggambaran seorang tokoh yang ada di dalam cerita dengan berbagai sifat dan karakter oleh penulis cerita fantasi. Tokoh antagonis adalah Tokoh utama dalam cerita fiksi atau tokoh cerita yang digambarkan memiliki watak jahat. Tokoh protagonis adalah Tokoh lawan atau tokoh dalam cerita fiksi yang menentang tokoh utama atau toko cerita dalam cerita fantasi yang di gambarkan memiliki watak yang baik hati.
Kehadiran tokoh antagonis ini sebenarnya memiliki peran yang tidak kalah penting dari tokoh protagonis. Keduanya memiliki sebab akibat yang semakin menguatkan cerita, membuat cerita menjadi lebih menarik, lebih emosional dan semakin dramatis. Dengan kata lain.ciri-ciri tokoh antagonis secara tidak langsung sebagai pembentuk konflik sekaligus pembentuk masalah yang pada akhir cerita akan melahirkan amanat cerita, pesan cerita,dan hikmah yang dapat dipetik dari sebuah cerita yang diangkat.
Selain alur cerita, penokohan merupakan elemen intrinsik lain yang menentukan daya pikat sebuah cerita. Cerita "Kue-Kue Mao" menghadirkan beberapa tokoh cerita dengan beberapa sifat yang berbeda. Sebelum mulai membaca, ajak peserta didik mengamati profil gambar ketiga tokoh pada cerita
Sekarang tuliskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, lalu bandingkan dengan jawaban teman kalian. Diskusikan apakah jawaban kalian sama atau berbeda, yaNo. | Pertanyaan | Jawaban Saya | Jawaban Teman |
---|---|---|---|
1. | Siapa nama tokoh pada teks di atas? | Mao, Piru, dan Yari | Mao dan Piru |
2. | Tempat imajinatif apa yang mereka tinggali? | Sekolah sihir | Sekolah sihir |
3. | Apa yang mereka pelajari di sekolah mereka? | Aneka mantra dan ramuan | Cara menggunakan tongkat sihir, mantra, dan membuat ramuan |
4. | Menurut kalian, bagaimana sifat Mao? | Pekerja keras | Tidak percaya diri |
5. | Menurut kalian, bagaimana sifat Piru? | Baik | Baik |
6. | Mengapa Mao mendapatkan perlakuan buruk dari Yari dan teman-temannya? | Karena ia selalu membuat kesalahan saat belajar | Mao selalu salah dan membuat kekacauan |
7. | Bagaimana Mao dapat terhindar dari perlakuan tersebut? | Belajar bersama Piru dan belajar sendiri sampai bisa | Belajar terus sampai bisa |
8. | Apakah kalian setuju dengan perbuatan Piru? | Setuju | Setuju |
9. | Dalam cerita ini, Yari menerima balasan atas perilaku buruknya. Apakah yang dialami Yari pada akhir cerita? | Tidak ada peyihir yang mau berteman dengannya | Tidak memiliki teman lagi |
10. | Apakah kalian pernah menemukan seseorang dengan perilaku seperti Yari dan teman-temannya pada kehidupan sehari-hari? | Pernah | Tidak pernah. |
11. | Menurut kalian, apakah amanat cerita ini? Apakah tujuan penulis menampilkan tokoh dengan karakter seperti Yari, Mao, dan Piru? | Kalau mau berusaha, pasti bisa. Tujuannya adalah agar pesan bisa ditangkap pembaca melalui tokoh-tokohnya. | Jangan berbuat jahat kepada teman. Tujuannya supaya cerita menarik |
Dengan menjawab pertanyaan di atas, kalian berlatih menyimpulkan sifat tokoh cerita dan amanat penulis dalam teks naratif komik tentang pergaulan remaja.
Demikian pembahasan mengenai Mengkaji Penokohan dalam Cerita Fantasi. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.