Home » , , , » Membaca Informasi tentang Buku Harian

Membaca Informasi tentang Buku Harian

Sudut pandang memegang peranan penting karena berpengaruh pada penyajian cerita. Reaksi pembaca terhadap suatu cerita juga dipengaruhi oleh sudut pandang. Oleh karena itu, penting bagi peserta didik untuk berlatih menggunakan sudut pandang yang tepat dan konsisten dalam menulis. Tujuan Pembelajaran kali ini adalah setelah membaca teks informasi tentang buku harian, peserta didik mampu menulis buku harian secara teratur.

Sudut pandang adalah cara penulis dalam menentukan siapa yang bercerita kepada siapa . Menetapkan sudut pandang yang jelas itu penting karena menentukan cara pembaca menafsirkan karakter, peristiwa, dan detail penting lainnya. Ada tiga macam sudut pandang: orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga. 

1. Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang orang pertama yang kemudian menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” atau “kami” (sebagai sudut pandang jamak). Pada saat menggunakan sudut pandang orang pertama, kamu kemudian seakan-akan menjadi salah satu tokoh dalam suatu cerita yang sedang dibuat. Si pembaca juga akan merasa melakoni setiap cerita yang dikisahkan.

2. Sudut Pandang Orang Kedua
Jenis sudut pandang orang kedua ini menggunakan gaya “kau” sebagai suatu variasi cara memandang tokoh aku dan dia. Pemahaman lainnya dari jenis sudut pandang orang kedua adalah adanya narator yang kemudian berbicara kepadamu.

Sudut Pandang Orang Ketiga
Teknik jenis sudut pandang dalam cerita orang ketiga biasanya menggunakan kata ganti “dia”, “ia”, atau nama tokoh dalam bentuk jamak “mereka”.

Buku Harian: Deskripsi, Refleksi, Inspirasi
Apakah di antara kalian ada yang memiliki buku harian? Salah satu bentuk tulisan yang biasa menggunakan sudut pandang  orang pertama adalah buku harian. Secara umum, buku harian dipahami sebagai catatan kejadian yang kita alami sehari-hari atau catatan kejadian yang mengesankan. Buku harian ditulis sebagai kenangan masa-masa yang pernah kita alami, sebagai bahan refleksi atau evaluasi, sekaligus sebagai media untuk mencurahkan perasaan kita terhadap sesuatu. 

Melalui buku harian, kita dapat mendeskripsikan secara terperinci suatu peristiwa dan perasaan kita secara personal atau pribadi, sehingga kita dapat menggambarkan semua hal secara bebas. Buku harian tidak dirancang untuk diterbitkan. Namun demikian, ada buku harian tokoh Indonesia maupun dunia yang diterbitkan dan menjadi inspirasi bagi para pembacanya. 

Jika kalian memiliki buku harian, mulailah mengisinya dengan berbagai peristiwa dan perasaan yang kalian alami dengan lebih lengkap. Kelak, bertahun-tahun yang akan datang, kalian akan membacanya dengan penuh makna.

Jika kalian belum memiliki buku harian, ini saatnya untuk memulai. Buku harian akan menjadi teman setia kalian dalam mengabadikan dan mencatat deskripsi peristiwa dan perasaan. Siapa tahu, kelak buku harian kalian dapat menginspirasi banyak orang. 

Proyek Buku Harian
Proyek buku harian selama kelas sembilan dilakukan oleh guru bersama peserta didik. Dengan menggunakan buku tulis yang terpisah dengan buku catatan, guru dan peserta didik mencatat kejadian dan perasaan sehari-hari.
Buku Harian
Buku ini adalah milik pribadi peserta didik, tidak untuk dibaca oleh umum. Guru hanya mengingatkan dan menemani peserta didik menulis bersama selama 10 menit sebelum jam pembelajaran berakhir, misalnya.Panjang tulisan dapat disepakati atau disesuaikan dengan kemampuan  peserta didik. Peserta didik boleh menghias tulisannya dengan gambar atau hiasan lain sesuai selera. Buku harian dapat disimpan di sekolah atau dibawa pulang, sesuai kondisi masing-masing sekolah.

Buku harian adalah catatan pribadi dan bukan untuk konsumsi umum. Sehingga tidak ada aturan baku dalam penulisan buku harian ini. Jadi setiap orang yang mau menulis buku harian ini bebas menentukan gaya bahasa & bentuk buku harian mereka masing masing. Meskipun begitu, ada tips tips yang bisa kamu jadikan acuan jika kamu ingin menulis buku harian. Khususnya untuk anda yang masih baru ingin menulis buku harian.

Dalam penulisan buku harian tidak perlu menggunakan kalimat yang baku. Jadi kamu bisa menulis dengan bahasa gaul atau bahasa harian kamu. Selain itu, buku harian juga sering ditulis dengan kalimat ekspresif dan spontan keluar dari perasaan yang dalam ataupun fikiran seseorang.

Dalam menulis buku harian, minimal kamu harus mencantumkan beberapa hal seperti tempat, peristiwa ataupun pengalaman, waktu, dan perasaan yang kamu alami.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 6:19 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.