Kemampuan fondasi pada dasarnya perlu dipenuhi secara holistik dan tidak dapat terpecah-pecah, akan tetapi pemahaman akan aspek perkembangan; dimensi profil pelajar Pancasila; serta nilai, pengetahuan dan keterampilan yang dibangun akan membantu kita untuk mencermati urgensi dan cara-cara untuk mengembangkannya.
Agar Anda dapat memahami keterkaitan antara ragam aspek tersebut, berikut ini Enam Aspek Kemampuan Fondasi
Soal Post Test
- Agama dan budi pekerti
- Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar
- Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman sebaya dan individu lainnya
- Pemaknaan terhadap belajar yang positif
- Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai untuk dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri
- Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar, seperti dasar literasi, numerasi serta pemahaman dasar mengenai cara dunia bekerja.
Kemampuan fondasi pun berkaitan pula dengan STPPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak). STPPA idealnya dicapai pada akhir PAUD, namun dapat dibangun hingga SD kelas awal mengingat PAUD belum menjadi wajib belajar. Oleh sebab itu kemampuan fondasi dapat dibangun berkesinambungan mulai dari PAUD hingga SD Awal. Berikut ini pembahasan soal mengenai Modul 4 : Bagaimana Membangun Kemampuan Fondasi Secara Holistik
Latihan Pemahaman Pentingnya Kemampuan Fondasi
Theo merupakan siswa kelas 5 SD yang cerdas dalam bernalar dan menguasai apa yang diajarkan di sekolah, namun ia seringkali terlambat dan sulit untuk mengendalikan diri. Ia seringkali tidak mengerjakan tugas tepat waktu atau mangkir dari kelas serta sulit dihubungi oleh teman kelompoknya. Akibatnya, potensi kecerdasannya tidak tampil secara optimal. Kemampuan fondasi apa yang belum terbangun pada diri Theo sedari dini?
Jawab : Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar
Cahaya merupakan seorang siswi kelas 6 SD yang unggul di sekolahnya. Nilai-nilai tugas individualnya sangat baik. Walau demikian, Cahaya kesulitan ketika mengerjakan tugas kelompok. Ia sulit untuk menjalin pertemanan dengan teman. Ia pun kurang inisiatif untuk membangun percakapan sehingga tertinggal informasi penting yang perlu ia ketahui. Jika ada kesulitan yang ia rasakan pun, Cahaya merasa tidak perlu membagikannya kepada teman kelompoknya sehingga masalah tidak terselesaikan. Kemampuan fondasi apa yang belum terbangun pada diri Cahaya sedari dini?
Jawab : keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan individu lainnya
Latihan Pemahaman Membangun Fondasi secara Holistik
Di bawah ini, manakah pernyataan yang tepat mengenai membangun kemampuan fondasi?
1. Kemampuan fondasi perlu dibangun secara menyeluruh pada setiap aspek.
2. Ada kemampuan fondasi yang lebih penting daripada kemampuan fondasi yang lain.
3. Kemampuan fondasi memiliki keterkaitan dengan aspek perkembangan anak.
4. Kemampuan fondasi tidak berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.
Jawab : 1 dan 3
Pemahaman diri sebagai entitas yang unik dan berbeda dengan orang lain yang ditunjukkan dengan dapat menyebutkan perbedaan dan persamaan karakteristik fisik dan non fisik dirinya dibandingkan saudara-saudaranya atau teman sekelasnya. Merupakan keterampilan pada kemampuan fondasi pada aspek ...
Jawab : Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar
Di bawah ini merupakan keterampilan yang merupakan bagian dari kemampuan fondasi pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai untuk dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri, kecuali...
Jawab : Kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan mengenai objek, fenomena alam, atau fenomena sosial melalui pengamatan dan eksplorasi untuk menudian diutarakan melaui bahasa atau media sederhana
Latihan Pemahaman Membangun Fondasi secara Bertahap dan Berkesinambungan
Urutkanlah kemampuan-kemampuan di bawah ini dari kemampuan yang perlu dibangun terlebih dahulu untuk membangun kemampuan fondasi kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar.
1. Anak memberikan respon (dapat dalam bentuk verbal maupun nonverbal) yang sesuai terhadap ekspresi emosi orang lain.
2. Anak mampu membedakan ragam ekspresi emosi menggunakan objek konkret.
3. Anak mengekspresikan emosi dalam berbagai bentuk.
4. Anak mengenal dan menyebutkan nama-nama emosi.
Jawab : 3-2-4-1
1. | Bu Putri seorang guru PAUD. Saat mengajak anak-anak belajar pada tema profesi, bu Putri terlebih dahulu mencari tahu profesi apa saja yang sudah diketahui anak juga profesi apa sajakah yang diminati anak. Data yang bu Putri dapatkan digunakan untuk menyesuaikan jenis profesi yang akan dipelajari. Pada saat proses belajar anak-anak terlihat antusias, mereka aktif dalam kegiatan yang disediakan juga terlihat ingin mencari tahu lebih dalam mengenai profesi-profesi yang dipelajari. Beberapa diantara mereka menyatakan ingin menjadi profesi tersebut ketika sudah besar. Manakah pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai dengan deskripsi di atas? | |
A. | Bu Putri melibatka anak dalam menentukan tujuan belajar | |
B. | Anak merasakan manfaat dari proses belajar yang ia lakukan, maka ia akan mengembangkan kecintaannya terhadap belajar | |
C. | Anak akan semangat belajar apabila diberi hadiah | |
D. | Bu Putri melakukan asesmen diagnostik di awal pembelajaran | |
Pembahasan : Jawaban : C | ||
2. | Nila merupakan siswa kelas 4 SD yang memiliki prestasi akademik yang baik mulai kelas 1 sampai kelas 3. Namun ada absen Nila selama 6 hari tidak masuk sekolah pada awal kelas 4 SD. Orangtua Nila memberitahukan bahwa Nila berpura-pura sakit agar tidak masuk sekolah. Orangtua mengeluh karena Nila mau belajar apabila dijanjikan hadiah. Dari pengamatan guru di sekolah, Nila tidak memiliki masalah dengan teman di kelas. Bahkan bermain dengan teman adalah hal yang bisa memotivasi Nila untuk rajin sekolah. Dari pernyataan di atas, kemampuan pondasi apakah yang belum terbangun dengan baik pada diri Nila? | |
A. | Keterampilan sosial serta interaksi yang baik dengan teman | |
B. | Kematangan kognitif yang baik untuk mengerjakan kegiatan belajar | |
C. | Pemaknaan terhadap belajar yang positif | |
D. | Kematangan emosi pada kegiatan belajar | |
Pembahasan : Jawaban : C | ||
3. | Nanda merupakan siswa kelas 1 SD. Ketika di sekolah Nanda selalu aktif terlibat dalam kegiatan piket kelas, untuk membersihkan papan tulis dan menyapu lantai. Jika tempat sampah di kelas sudah terisi penuh, ia dengan suka rela membuang sampahnya ke tempat sampah di depan kelas yang lebih besar agar dapat digunakan kembali. Dari deskripsi di atas, kemampuan fondasi apakah yang terlihat berkembang cukup baik pada diri Nanda? | |
A. | Mengenal nilai agama serta budi pekerti | |
B. | Kematangan kognitif cukup | |
C. | Keterampilan sosial sudah memadai | |
D. | Pemaknaan belajar yang baik | |
Pembahasan : Jawaban : A | ||
4. | Bu Tania adalah seorang guru PAUD. Untuk melatih kemampuan motorik halus anak, bu Tania mengajak anak-anak mewarnai gambar hewan. Gambar yang diberikan bu Tania, disesuaikan dengan hewan kesukaan anak-anak. Dalam setiap pilihan gambar, ada tingkat kesulitan mewarnai yang berbeda berdasarkan ukuran kertas, dan luasnya bidang yang perlu diwarnai. Anak-anak juga diberikan kesempatan untuk memilih tingkat kesulitan gambar yang ingin diwarnai. Strategi yang dilakukan bu Tania di kelasnya, menggunakan landasan ... | |
A. | Pengurutan hierarki | |
B. | Pengurutan konkret ke abstrak | |
C. | Pengurutan dari yang mudah ke yang lebih sulit | |
D. | Pengurutan deduktif | |
Pembahasan : Jawaban : C | ||
5. | Respon apakah yang bisa diucapkan guru atau pendidik buat memvalidasi perasaan anak didik pada saat ada anak didik terjatuh, sedang berlari di halaman sekolah, dalam rangka buat menguatkan kemampuan fondasinya? | |
A. | "Wah hebat, kamu tidak menangis!" | |
B. | "Tidak apa-apa, tidak sakit kok, kan jatuhnya pelan." | |
C. | "Berjalan saja, tidak usah berlari!" | |
D. | "Apa yang kamu rasakan sekarang? kamu sedih sekali" | |
Pembahasan : Jawaban : B | ||
6. | Niam merupakan siswa kelas 4 SD yang memiliki prestasi akademik yang cukup baik sejak kelas 1 sampai dengan kelas 3. Meskipun demikian, riwayat ketidakhadiran Niam di sekolah cukup tinggi. Hal ini semakin terlihat di awal kelas 4 SD. Pada bulan pertama tahun ajaran baru, Niam sudah 6 hari tidak masuk sekolah. Informasi yang didapatkan dari orang tua, Niam berpura-pura sakit supaya tidak masuk sekolah, "Aku tidak bisa belajar, aku sakit". Orang tua juga mengeluhkan, kalau Niam baru mau belajar ketika dijanjikan hadiah. Dari pengamatan guru ketika di sekolah, Niam tidak memiliki masalah dengan teman di kelas. Justru bermain dengan teman merupakan hal yang memotivasi Niam untuk masuk sekolah. "Ma, aku kangen sama teman-teman, aku sudah sembuh". Kemampuan fondasi apa yang belum terbangun dengan baik pada diri Niam? | |
A. | Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar, seperti dasar literasi,numerasi serta pemahaman dasarmengenai cara dunia berkerja | |
B. | Kematagan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar | |
C. | Pemaknaan terhadap belajar yang positif | |
D. | Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman sebayadan individu lainnya. | |
Pembahasan : Jawaban : C |
Demikian pembahasan mengenai Bagaimana Membangun Kemampuan Fondasi Secara Holistik
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.