Bagi anak-anak pengenalan terhadap lingkungan di sekitarnya merupakan pengalaman yang positif, menarik dan menyenangkan. Mereka memiliki rasa ingin tahu, sikap antusias yang kuat terhadap segala sesuatu, sikap berpetualang serta minat yang kuat untuk mengobservasi lingkungan. Oleh karena itu, banyak nilai dan manfaat yang dapat diambil dari kegiatan mengenal lingkungan sekitar tersebut. Hal ini termasuk salah satu stimulus bagi anak untuk mengembangkan minat keilmuannya.
Salah satu media untuk memperkenalkan lingkungan pada anak bisa melalui pembelajaran tari yang mengangkat tema lingkungan. Alam semesta berikut isinya dengan berbagai flora dan fauna adalah sumber inspirasi yang bisa Diangkat menjadi tema sebuah karya tari. Wawasan anak terhadap lingkungan akan memotivasi untuk melakukan pengamatan, eksplorasi dan merangkai gerak.
Tari dengan latar belakang flora dan fauna seperti padi dan burung Pipit, maka busana yang digunakan biasanya dibentuk menyerupai warna atau bentuk padi dan burung. Peserta didik dapat membuat kreativitas kostum padi dengan menggunakan bahan kardus, kertas karton dan bahan lainnya yang dibentuk seperti padi dan dipakai pada tubuh penari.
Pemilihan warna juga disesuaikan dengan warna yang sesungguhnya, kalau padi bisa berwarna hijau dan warna coklat. Begitu pula dengan rias dan busana burung Pipit, harus disesuaikan dengan anatomi tubuh burung yang sesungguhnya, misalnya: ada sayap, ekor, paruh, kaki dan jambul di kepala. Peserta didik bisa berkreasi dari bahan-bahan sederhana untuk membuat tampilan penari menyerupai burung. Untuk rias burung bisa menggunakan rias fantasi yang dalam bentuknya menyerupai wajah burung.
Setelah peserta didik bereksplorasi, selanjutnya peserta didik melakukan improvisasi secara individu maupun kelompok. Peserta didik melakukan gerak bebas sesuai dengan imajinasi mereka tentang tumbuhan dan hewan dengan jenis habitat yang ada di sekitar lingkungan mereka tinggal. Seperti, darat (sawah, ladang, kebun, dan sejenisnya) dan air (sungai, laut, kolam, dan sejenisnya).
Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi konsep dan gerak dalam penciptaan karya tari. Peserta didik dan guru dapat melakukan stilisasi terhadap gerak yang telah dipilih sesuai dengan konsep karya tari mereka.
Peserta didik menyusun gerak (forming) sesuai dengan alur cerita yang mereka buat.
Contoh Penyusunan Gerak Sesuai Alur Cerita
Komposisi Gerak | Alur cerita |
---|---|
Petani membajak sawah kemudian menebarkan benih padi, dan menanam padi. | |
Petani menebar pupuk agar padi tumbuh subur | |
Petani membersihkan rumput dan alang-alang yang tumbuh di sekitar padi. | |
Padi tumbuh subur dari kecil menjadi lebih panjang dan bulir padi mulai nampak. | |
Semakin tua, padi menguning semakin merunduk dan siap untuk dipanen | |
Segerombolan burung Pipit hinggap di tanaman padi, sambil menikmati butir padi. | |
Burung Pipit terbang mengitari sawah. burung Pipit memiliki ukuran tubuh yang kecil tetapi terbangnya gesit dan lincah. Suaranya kecil nyaring memanggil temantemannya. Cara terbangnya sayap terkepak naik turun, dua kaki diturunkan saat hendak mendarat. | |
Burung Pipit melompat kecil lincah di atas tali orang-orangan sawah. Orang-orangan sawah bergoyang-goyang karena talinya dihinggapi oleh burung Pipit | |
Saat panen tiba, petani memanen padi bersama-sama. Membawa alat pemotong padi dan alu (papan penggilas padi) | |
Padi diolah menjadi gabah. Setelah itu melalui proses selip untuk mengupas kulit ari, menjadi beras. Kemudian dimasak menjadi nasi. | |
Kegiatan suka cita hasil bumi yang dinikmati bersama. Dengan ditampilkan simbol-simbol seperti padi, alat penumbuk padi, penanak beras, guyub rukun para petani/ manusianya |
Peserta didik merangkai gerak yang telah disusun menggunakan elemen-elemen komposisi tari.
Elemen Komposisi Tari | Contoh Rangkaian Gerak |
---|---|
Desain Lantai | Peserta didik menggunakan desain lengkung:
|
Desain Lantai | Karya tari tentang tumbuhan padi dan burung Pipit ini dapat menggunakan pola lantai lurus yang terkesan kuat, dan pola yang menggambarkan kerja sama dalam tim seperti gerombolan burung-burung Pipit. Guru dapat mengeksplor penggunaan pola lantai yang dapat mencerminkan nilai-nilai tersebut. Misal, menggunakan pola:
|
Desain Dramatik | Peserta didik memberikan alur cerita dalam karya tari sesuai dengan imajinasi yang dituangkan dalam gerak. Ada tahap awal , konflik, akhir, konklusi/ penyelesaian. Nilai-nilai yang diteladani dapat diberikan penekanan dalam gerak hingga pesan dapat tersampaikan |
Desain Kelompok | Peserta didik mengaplikasikan desai kelompok yang terdiri dari:
Gerakan sekumpulan biring Pipit yang bergerombol ketika mengitari sawah. Kemudian broken ketika para burung mencari padi untuk di makan. Gerak tumbuhan padi yang berdekatan satu sama lain dengan jarak yang telah diatur oleh petani, sehingga tampak seimban |
Desain Musik | Peserta didik dapat menggunakan musik eksternal maupun internal. Eksternal berasal dari luar tubuh penari seperti suara gemericik air, suara burung, suara gesekan daun padi terkena angin. Musik internal adalah musik yang berasal dari tubuh penari, seperti suara siul, tepukan tubuh, atau teriakan dari para penari |
Dinamika | Peserta didik memberikan sentuhan emosi, ekspresi pada gerak-gerak tari yang bersumber pada tumbuhan dan hewan yang mereka amati, dalam hal ini contohnya adalah padi dan burung Pipit. Bagaimana burung susah payah mendapatkan padi setelah dihalau oleh “orang-orangan sawah” |
Kostum, tata rias, tata panggung | Peserta didik merancang kostum dan tata rias yang akan digunakan dalam karya tari padi dan burung Pipit. Dapat disesuaikan dengan bentuk fisik dari padi dan burung Pipit |
Demikian pembahasan mengenai Mengenal Lingkungan dengan Tari. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Seni Tari Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.