Home » , , » Elemen Dasar Komposisi Tari

Elemen Dasar Komposisi Tari

Komposisi tari atau dikenal juga dengan koreografi merupakan aspek penting dalam seni tari, khususnya tari kelompok. Komposisi tari ini lah yang membuat suatu tarian terasa lebih hidup dan bernyawa. Menurut Soedarsono di dalam pembuatan sebuah tari tentu ada elemen-elemen atau unsur-unsur tari yang sangat diperlukan ataupun mendukung seperti : gerak, musik, kostum, tata rias, lighting, desain lantai, level dan dinamika. Berikut ini penjelasannya,

A. Desain lantai
Desain lantai atau floor design adalah garis-garis imajiner yang dilalui oleh formasi penari secara berkelompok. Desain lantai juga diartikan sebagai gambar pola yang dirancang oleh penari untuk menggambarkan pola gerakan yang akan ditampilkan.
Desain Lantai
Garis-garis lantai dibentuk berasal dari garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus dapat menghasilkan beragam bentuk atau pola seperti garis diagonal, segitiga, zig zag, V atau V terbalik, T atau T terbalik sedangkan garis lengkung dapat menghasillkan bentuk lingkaran, setengah lingkaran, spiral, angka delapan dan lain sebagainya.

B. Desain atas
Desain atas atau air design adalah desain yang dibuat oleh anggota badan yang berada di atas lantai. Desain ini dilihat dari arah penonton. Menurut La Mery (dalam Andewi, 2019) terdapat berbagai macam desain yaitu: 
Desain Atas
  1. Desain datar adalah desain yang bila dilihat dari arah penonton, posisi penari penari mengarah kesamping, dalam adalah desain atas yang apabila dilihat dari arah penonton posisi tubuh hingga kaki penari diarahkan ke belakang, kedepan atau serong, vertical adalah desain yang arah hadap penari mengarah ke diagonal atau seluruh anggota badan menjulur ke atas atau ke bawah, 
  2. Desain horizontal dalahh desain yang menggunakan sebagian besar dari anggota bdan mengarah kegaris horizontal, kontras, murni, statis, lurus, lengkung, berdusut, spiral, tinggi, medium, renah, terlukis, lanjutan, tertunda, simetris, dan asimetris.

C. Desain Dramatik
Desain dramatik adalah tahap-tahap emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Tahap-tahap emosional ini perlu ada dalam sebuah tari agar tarian menjadi menarik dan tidak terkesan monoton. Melalui tahapan ini, penonton akan dapat merasakan perbedaan tari bagian awal, kemudian naik mencapai suatu puncak yang paling menarik yang disebut klimaks.
Desain Dramatik
Berikutnya penonton merasakan adanya inti menuju akhir dari sebuah tarian.Desain dramatik dibagi menjadi dua yakni desain dramatik kerucut tunggal dan desain dramatik kerucut ganda.
  1. Desain dramatik kerucut tunggal adalah desain dramatik yang apabila diibaratkan seorang mendaki gunung membutuhkan tenaga awal yang cukup besar karena harus menaiki gunung dengan posisi kemiringan dan terjal dan berjalan lambat, perjalanan menuju klimaks sama dengan perjalanan menuju puncak gunung, setelah titik puncak dicapai alur dramatik ini dengan sendirinya menurun untuk mencapai penyelesaian atau anti klimaks. 
  2. Desain dramatik kerucut ganda adalah proses mencapai klimaks melalui beberapa tanjakan dan membutuhkan beberapa kali perhentian. Dibutuhkan strategi agar tenaga tetap terjaga untuk mencapai klimaks

D. Dinamika
Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena danya variasi-variasi di dalam tari tersebut. Dinamika di dalam tari memberikan kesan bahwa tarian itu menarik, tidak membosankan, dan tidak monoton. Dinamika di dalam tari dapat dicapai karena adanya variasi-variasi dalam penggunaan tenaga dalam gerak, tempo, tinggi rendah (level), pergantian posisi penari, serta perubahan suasana. La Mery (dalam Andewi, 2019).

E. Staging
Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari. Tata pentas tidak hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistic tetapi juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengan konsep tari. Pentas yang dipahami dalam pengertian tempat menari dikenal dengan istilah panggung yang memiliki 2 jenis, yaitu panggung tertutup dan panggung terbuka.
Panggung
  1. Panggung tertutup disebut dengan proscenium. Ciri panggung tertutup adalah para penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan auditorium. 
  2. Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam yaitu berbentuk arena, pendopo, di halaman pura, di halaman rumah atau di lapangan. Ciri panggun terbuka adalah pemain atau penari dapat dilihat dari berbagai arah pandang.

Demikian penjelasan mengenai Elemen Dasar Komposisi Tari. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Seni Tari Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 6:47 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.