Home » , , » Bereksperimen Dengan Tekstur

Bereksperimen Dengan Tekstur

Pada pembelajaran Seni Rupa Kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka terdapat pemahasan mengenai Bereksperimen Dengan Tekstur. Tujuan pembelajaran kegiatan ini adalah siswa dapat memahami pengertian dan jenis-jenis tekstur. Siswa dapat mengetahui bahan-bahan alami untuk membuat tekstur. Siswa dapat mengetahui teknik pembuatan tekstur. Siswa dapat merancang sebuah tekstur berdasarkan ide, pengetahuan, bahan dan teknik yang dipelajari. Siswa dapat membuat tekstur sesuai rancangan yang dibuat 

a. Tekstur dan jenis-jenisnya
Tekstur merupakan permukaan setiap benda yang dapat diketahui coraknya dengan cara diraba. Pensil dan buku yang kita pegang, kursi yang kita duduki, wajah kita sendiri, permukaan tanah yang sering kita lewati, masing-masing memiliki teksturnya sendiri. Ada tesktur kasar, halus, bergelombang dan lain sebagainya.

Testur bisa dihasilkan dengan bermacam cara dan bahan. Misalnya dengan semen, kayu, pasir, bubuk bata merah, pasir, gergaji, tanah dan banyak lagi lainnya. Agar bisa lekat, biasanya unsur-unsur alam yang bertekstur tersebut dicampur dengan lem kayu, lantas ditaruh pada kanvas, kertas atau bidang tertentu sesuai keinginan dan kebutuhan kita.

Selain membuat tekstur nyata (dapat diraba) kita juga bisa membuat tesktur maya/semu (terkesan bertekstur namun aslinya tidak), misalnya menggambar batu atau pohon hingga terkesan bergelombang dan berserat. Biasanya, tekstur maya/semu digunakan untuk membuat model/rancangan sebelum kita membuat tekstur nyata.

Dalam sejarah seni rupa Indonesia terdapat beberapa seniman yang sering menggunakan tekstur. Misalnya, pelukis Affandi membuat tekstur dengan menggunakan cat yang tebal, pelukis Ahmad Sadali dan AD Pirous menggunakan bubuk marmer dan pelukis Fadjar Sidik menggunakan tekstur semu berupa bidang-bidang geomertis. Di beberapa daerah juga terdapat pelukis yang membuat tekstur dari daun dan bulu.

b. Teknik dan bahan pembuatan tekstur
Dalam membuat tekstur terdapat beberapa teknik yang telah dikenal dan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran:
  1. Tekstur dengan teknik frottage (meletakkan kertas di atas permukaan benda bertekstur, lalu kertas ditekan dan diarsir dengan pensil atau pastel).
  2. Tekstur teknik grattage (menguaskan cat minyak warna gelap pada papan hingga kering lalu ditimpa warna terang selanjutnya digores-gores menggunakan benda runcing, seperti paku, sendok garpu, sisir)
  3. Tekstur teknik tempel (kertas ditempelkan dengan lem secara merata di atas permukaan benda bertekstur kasar. 
  4. Membuat tekstur nyata dari lempengan tanah liat dengan cara dipukul-pukul/ditekan menggunakan batu bertekstur, digores dengan sisir, parut dan lain sebagainya.
  5. Membuat tekstur dari bubuk batu bata atau bubuk kayu lalu ditaburkan di atas papan/triplek yang telah diberi lem.
  6. Membuat tekstur semu dengan teknik ebru/swirling (cat minyak sejumlah 2 atau 3 warna di tuang dalam ember/nampan lalu dicampur dengan minyak dan air kemudian diaduk pelan agar warna-warna tesebut membentuk tekstur semu. Selanjutnya kertas putih dicelupkan pada larutan cat dalam ember tersebut lalu diangkat. Cat yang menempel pada kertas akan membentuk tekstur semu.
Contoh Tekstur
c. Manfaat membuat tekstur
Dengan pengolahan tekstur yang baik, maka tata ruang luarnya akan menghasilkan kesan dan kualitas ruang yang lebih menarik. Berikut ini beberapa manfaat membuat tekstur
  1. Tekstur dapat mempertegas dan memperkuat gambar/lukisan yang dibuat
  2. Tekstur menyatukan untur lukisan dan kriya/kerajinan dalam sebuah karya
  3. Tekstur membuat kita bereksperimen dengan berbagai bahan alami di sekitar kita dan mengubahnya menjadi karya seni
  4. Membuat tekstur melatih indera peraba dan penglihatan kita secara lebih seksama

Demikian pembahasan mengenai Bereksperimen Dengan Tekstur. Semoga tulisan ini bermanfaat,

Sumber : Buku Seni Rupa Kelas IV Kurikulum Merdeka
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:45 AM

4 komentar:

Mohon tidak memasukan link aktif.