Home » » Jenis dan Faktor Penyebab Keragaman Masyarakat Indonesia

Jenis dan Faktor Penyebab Keragaman Masyarakat Indonesia

Pada Pembelajaran Kelas IV Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema 1 Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku dan Subtema 2 Indahnya Keragaman Budaya Negeriku terdapat muatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Kompetensi yang dibahas pada subtema tersebut adalah KD 3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang. KD 4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa. Memahami pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya.

Keberagaman merupakan suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan wilayah negara Indonesia. Indonesia memiliki keberagaman, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa.

A. Faktor Penyebab Keragaman Masyarakat Indonesia
Di Indonesia terdapat banyak keragaman, misalnya suku bangsa, bahasa, agama, dan budaya. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keragaman dalam masyarakat Indonesia. Beberapa faktor yang dimaksud seperti berikut.

1. Letak Strategis Wilayah Indonesia
Letak Indonesia sangat strategis, yaitu berada di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia juga berada di antara Benua Asia dan Benua Australia. Letak strategis tersebut menjadikan Indonesia berada di tengahtengah lalu lintas perdagangan. Para pedagang dari berbagai negara datang ke Indonesia. Mereka membawa agama, adat istiadat, dan kebudayaan dari negaranya. Banyak pendatang menyebarkan agama, adat istiadat, dan kebudayaan negaranya, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja.
Letak Strategis Indonesia
2. Kondisi Negara Kepulauan
Keadaan geografi Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang terdiri atas 13.466 pulau. Banyaknya pulau di Indonesia menyebabkan penduduk yang menempati satu pulau atau sebagian dari satu pulau tumbuh menjadi kesatuan suku bangsa. Tiap-tiap suku bangsa memiliki budaya sendiri. Oleh karena itu, di Indonesia ada banyak suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda.

3. Perbedaan Kondisi Alam
Tiap-tiap pulau dibatasi oleh lautan. Selain itu, Indonesia merupakan negara vulkanis dengan banyak pegunungan, baik gunung berapi maupun bukan gunung berapi. Keadaan alam Indonesia tersebut memengaruhi keanekaragaman masyarakatnya.

Kehidupan masyarakat pantai berbeda dengan kehidupan masyarakat pegunungan. Masyarakat pantai lebih banyak memanfaatkan laut untuk mempertahankan hidupnya, yaitu dengan menjadi nelayan. Sebaliknya, masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan memiliki upaya sendiri untuk mempertahankan hidupnya. Mereka lebih memilih mata pencaharian yang berkaitan dengan relief alam pegunungan, misalnya sebagai peternak atau petani sayur.

Masyarakat yang tinggal di kota tentu tidak akan menjadi nelayan. Masyarakat kota cenderung untuk membuka usaha, bekerja di kantor, atau bekerja di pabrik.

4. Keadaan Transportasi dan Komunikasi
Kemajuan dan keterbatasan sarana transportasi dan komunikasi dapat memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana transportasi dan komunikasi memudahkan masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain. Sebaliknya, sarana yang terbatas akan menyulitkan masyarakat dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan masyarakat lain. Kondisi ini menjadi penyebab keragaman masyarakat Indonesia.

5. Penerimaan Masyarakat terhadap Perubahan
Keterbukaan masyarakat terhadap sesuatu yang baru, baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat, membawa pengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia. Masyarakat perkotaan relatif mudah menerima orang asing atau budaya lain. Sebaliknya, masyarakat pedalaman sebagian besar sulit menerima sesuatu yang baru. Mereka tetap bertahan pada budaya sendiri dan sulit menerima budaya luar.
No.Faktor PenyebabKeberagaman yang Terjadi
1.Letak strategis wilayah IndonesiaKedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
2.Kondisi negara kepulauanSetiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, peran laki-laki
dan perempuan, dan kepercayaan atau agama.
3.Perbedaan kondisi alam.Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan.
4.Keadaan transportasi dan komunikasi.Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah erhubungan dengan masyarakat lain, walaupun jarak dan kondisi alam yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas juga memjadi penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
5.Penerimaan masyarakat terhadap perubahanAda masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat yang tetap bertahan pada budaya sendiri, tidak mau menerima budaya luar.

Di Indonesia ada ribuan suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Suku bangsa apa yang kamu lihat pada gambar di samping?
Suku Bangsa
Pada gambar menunjukkan : Suku Sunda, Asmat, Bali, Aceh, Jawa, Minang. dan Dayak

B. Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
Sejak dahulu kala bangsa Indonesia hidup dalam keragaman. Kalimat Bhinneka Tunggal Ika pada lambang negara Garuda Pancasila bukan cuma slogan. Penduduk Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, agama, bahasa, adat, dan budaya tetapi semua dapat hidup rukun berdampingan.

Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, bangsa Indonesia terdiri atas 1.331 suku. Berdasarkan sensus itu pula, suku bangsa terbesar adalah Suku Jawa yang meliputi 40,2 persen dari penduduk Indonesia. Suku Jawa ini merupakan gabungan dari suku-suku bangsa di Pulau Jawa, yaitu: Jawa, Osing, Tengger, Samin, Bawean, Naga, dan suku-suku lainnya. Suku yang paling sedikit jumlahnya adalah Suku Nias dengan jumlah 1.041.925 jiwa atau hanya 0,44 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Namun, suku-suku Papua yang terdiri atas 466 suku, jumlahnya hanya 2.693.630 jiwa atau 1,14 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan etnis Tionghoa jumlahnya 2.832.510 jiwa atau 1,2 persen penduduk Indonesia.
Suku Bangsa Di Indonesia
Suku bangsa termasuk bagian dari keragaman bangsa Indonesia. Ada banyak suku bangsa yang mendiami wilayah Kepulauan Indonesia. Suku bangsa Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia, baik di pulau besar maupun pulau kecil. Berikut daftar suku bangsa di seluruh provinsi yang ada di Indonesia
No.ProvinsiSuku Bangsa
1.AcehAceh, Alas, Gayo, Gayo Lut, Gayo Luwes, Singkil, Simeulue, Aneuk Jame, Tamiang, dan Kluet.
2.Sumatra UtaraBatak Angkola, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Toba, Ulu, dan Nias
3.Sumatra BaratMentawai, Minangkabau, Guci, Jambak, Piliang, Caniago, Tanjung, Sikum Bang, dan Koto.
4.JambiAnak Dalam, Jambi, Kerinci, Melayu, Bajau, Batin, Kubu, dan Penghulu.
5.RiauAkit, Melayu Riau, Rawa, Hutan, Sakai, Bonai, Laut, dan Talang Mamak
6.Kepulauan RiauMelayu, Laut, dan Batak
7.Sumatra SelatanGumai, Kayu Agung, Kubu, Pasemah, Palembang, Ranau Kisan, Komering, Ogan, Lematang, Lintang, Semendo, dan Rejang.
8.Kepulauan Bangka BelitungBangka, Belitung, Lom, Sawang, Sekak, Pangkal Pinang, Melayu, dan Toboali.
9.BengkuluEnggano, Kaur, Lembak, Muko-Muko, Semendo, Serawai, Melayu, Sekah, Rejang, dan Lebong.
10.LampungAbung, Krui, Melayu, Lampung, Rawas, Semendo, dan Pasemah
11.BantenBaduy, Sunda, dan Banten
12.DKI JakartaBetawi
13.Jawa BaratCirebon dan Sunda
14.DI YogyakartaJawa
15.Jawa TengahJawa dan Samin
16.Jawa TimurJawa, Bawean, Madura, Tengger, dan Osing
17.BaliBali Aga dan Bali Majapahit
18.Nusa Tenggara BaratSumbawa, Bima, Dompu, Donggo, Mandar, Bali, dan Sasak
19.Nusa Tenggara TimurAlor, Rote, Timor, Sabu, Helong, Sumba, Dawan, Belu, dan Flores
20.Kalimantan UtaraTidung, Bulungan, Banjar, dan Dayak
21.Kalimantan BaratDayak (Bidayuh, Desa, Iban, Kanayatan, Kantuk, Limbai, Mali, Mualang, Sambas, Murut, Ngaju, Punan, Ot Danum, dan Kayan)
22.Kalimantan TengahDayak (Bara Dia, Bawo, Dusun, Lawangan, Maayan, Ot Danum, Punan, Siang Murung, Ngaju, Maanyan, Dusun, Lawangan, Bukupao, dan Ot Dusun).
23.Kalimantan TimurDayak (Bulungan, Tidung, Kenyah Berusu, Abai, Kayan, Bajau Berau, Kutai, dan Pasir).
24.Kalimantan SelatanDayak (Banjar, Bakumpai, Bukit, Pitap, Orang Barangas, Banjar Hulu, dan Banjar Kuala).
25.Sulawesi UtaraSangir, Talaud, Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Bantik
26.Sulawesi TengahKailili, Pamona, Mori, Balatar, Wana, Ampana, Balantak, Bungku, Buol, Dampeles, Dondo, Kulawi, Lore, dan Banggai.
27.GorontaloGorontalo, Suwawa, Atinggola, Mongondow, dan Bajo Manado.
28.Sulawesi TenggaraLaki, Malio, Muna, Kulisusu Moronene, Wolio, Wononii, dan Buton.
29.Sulawesi SelatanMakassar, Bugis, Toraja, Bentong, Duri, Konjo Pegunungan, Konjo Pesisir, dan Mandar
30.Sulawesi BaratMandar, Mamuju, Pattae, Tosumunya, dan Mamasa
31.MalukuAmbon, Aru, Ternate, Tidore, Furu-furu, Alifuru, Togutil, Rana, Banda, Buru, dan Tanibar
32.Maluku UtaraSeram, Banda, Buru, Furur, Aru, Bacan, Gane, Kadai, Kau, dan Loloda
33.PapuaArfak, Mandacan, Bauzi, Biak Muyu, Ekagi, FakFak, Asmat, Kaure, Tobati, Dera, dan Dani
34.Papua BaratDoteri, Kuri, Simuri, Irarutu, Sebyar, Onim, Atam, Atori, Ayamaru, Ayfat, Baham, Kambrau, Karas, Karon, Koiwai, dan Biak
Suku Bangsaku
C. Ragam Bahasa Daerah di Indonesia
Bahasa menjadi alat untuk berkomunikasi. Di Indonesia terdapat beragam suku bangsa. Keragaman suku bangsa menghasilkan bahasa daerah yang beragam pula. Di antara bahasa-bahasa daerah itu terdapat perbedaan. Namun, perbedaan itu disatukan dengan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. 

Bahasa daerah yang berkembang di wilayah Indonesia berjumlah ratusan. Di suatu daerah seringkali berkembang lebih dari satu bahasa daerah. Berikut beberapa bahasa daerah yang berkembang di Indonesia.
No.DaerahBahasa Daerah
1.SumatraAceh, Bangka, Batak Alas, Batak Angkola, Batak Dairi/Pakpak (Singkil), Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Batak Toba, Enggano, Gayo, Kerinci, Komering, Kubu, Lampung Api, Lampung Nyo, Lubu, Melayu, Melayu Jambi, Mentawai, Minangkabau (Aneuk Jamee), Musi, Nias, Rejang, Simeulue, Lekon, dan Haloban.
2.JawaBadui, Betawi, Indonesia Peranakan, Jawa, Kangean, Kawi, Madura, Osing, Sunda, dan Tengger.
3.Bali dan Kepulauan Nusa TenggaraBali, Sasak, Abui, Adang, Adonara, Alor, Amarasi, Anakalangu, Bengkala, Bilba, Bima, Blagar, Bunak, Dela-Oenale, Dengka, Dhao, Ende, Hamap, Helong, Ile Ape, Kabola, Kafoa, Kamang, Kambera, Kedang, Kelon, Kemak, Ke’o, Kepo’, Kodi, Komodo, Kui, Kula, Lamaholot, Lamalera, Lamatuka, Lamboya, Lamma, Laura, dan Lembata Barat.
4.KalimantanAmpanang, Aoheng, Bahau, Bakati’, Bekati’ Rara, Bekati’ Sara, Bakumpai, Banjar, Basap, Benyadu’, Bidayuh Biatah, Bidayuh Bukar-Sadong, Bolongan, Bukat, Bukitan, Burusu, Dusun Deyah, Dusun Malang, Dusun Witu, Embaloh, Hovongan, Iban, Jangkang, Kayan Mahakam, Kayan Busang, Kayan Sungai Kayan, Kayan Mendalam, Kayan Wahau, Kelabit, dan Kembayan.
5.SulawesiAndio, Aralle-Tabulahan, Bada, Bahonsuai, Bajau Indonesia, Balaesang, Balantak, Bambam, Banggai, Bantik, Baras, Batui, Behoa, Bentong, Bintauna, Boano, Bobongko, Bolango, Bonerate, Budong-Budong, Bugis, Bungku, Buol, Busoa, Campalagian, Cia-Cia, Dakka, Dampelas, Dondo, Duri, Enrekang, Gorontalo, Kaidipang, dan Kaili.
6.MalukuAlune, Amahai, Ambelau, Aputai, Asilulu, Babar Tenggara, Babar Utara, Banda, Barakai, Bati, Batuley, Benggoi, Boano, Bobot, Buli, Buru, Dai, Damar Barat, Damar Timur, Dawera-Daweloor, Dobel, Elpaputih, Emplawas, Fordata, Galela, Gamkonora, Gane, Gebe, Geser-Gorom, Gorap, Haruku, Hitu, Horuru, Hoti, Huaulu, Hukumina, Hulung, Ibu, dan Ili'uun.
7.PapuaAbrab, Aghu, Airoran, Airo, Aki, Akwakai, Ambai, Amung, Ansusu, Asmat, Awyi, Awyu, Ayamaru, Babe, Baburiwa, Citah, Dabu, Dani, Dem, Foya, Kawamsu, Kayagar, Kimaan, Kendat, dan Inanwatan.

Meskipun terdapat keragaman bahasa daerah di Indonesia, tetapi kita mempunyai bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Contoh keragaman bahasa saerah adalah sebagai berikut.
Provinsi tempat tinggal: Jawa Barat
Bahasa yang digunakan masyarakat: bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Jawa
Bahasa SundaBahasa JawaBahasa Indonesia
TuangNedhaMakan
NgaleueutNgunjukMinum
KulemSareTidur
AngkatTindhakPergi
MastakaMustakaKepala

D. Keragaman Lagu Daerah
Salah satu cara dapat dilakukan untuk mengenal bahasa daerah lain adalah melalui lagu. Akibat keragaman bahasa dan suku bangsa, Indonesia memiliki banyak lagu daerah. Berikut beberapa contoh lagu daerah di Indonesia.
No.ProvinsiLagu Daerah
1.AcehBungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit, Tawar Sadenge, Aceh Lon Sayang
2.Sumatra UtaraDago Inang Sarge, Sigulempong, Sinanggar Tulo, Madekdek Magambiri, dan Butet
3.Sumatra BaratAyam Den Lapeh, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Dindin Badindin, Malam Bainai
4.JambiDodoi Si Dodoi, Injit-Injit Semut, TimangTimang Anakku Sayang, Batanghari, Pinang Muda.
5.RiauLancang Kuning, Soleram, Laksmana Raja di Laut, Ocu Maantau, dan Rang Talu
6.Kepulauan RiauPak Ngah Belek, Segantang Lada, Bujang Lagak, Hang Tuah, Kepri Manise
7.Sumatra SelatanCuk Mak Ilang, Dek Sangke, Kabile-Bile, Tari Tanggai, Selayang Pandang
8.Kepulauan BabelYok Miak, Berage, Miakku Sayang, Laug Men Sahang Lah Mirah, Gunung Tajam.
9.BengkuluLalan Belek, Sungai Suci, Umang-umang, Anak Kunang, Yo Botoi-Botoi
10.LampungAdi-adi Laun Lambar, Sang Bumi Ghuwai Jughai, Penyandangan, Cangget Agung, Lipang Lipang Dang, Sang Bumi Ruwai Jurai.
11.BantenDayung Sampan, Jereh Bu Guru, Tong Sarakah, Dayung Sampan, Yu Ragem Belajar
12.DKI JakartaJali-Jali, Keroncong Kemayoran, Ondel-ondel, Kelap-Kelip, Kicir-Kicir, Lenggang Kangkung, Cik Abang, Sirih Kuning.
13.Jawa BaratManuk Dadali, Pileuleuyan, Tokecang, Cing Cangkeling, Bubuy Bulan, Sapu Nyere Pegat Simpay
14.DI YogyakartaPitik Tukung, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah, Walang Kekek, Gethuk, Kupu Kuwi
15.Jawa TengahBapak Pucung, Gambang Suling, Gundhul Pacul, Gambang Suling, Padhang Wulan, Gek Kepriye
16.Jawa TimurCublak-cublak Suweng, Rek Ayo Rek, Tanduk Majeng, Gai Bintang, Kembang Malathe, Keraban Sape.
17.BaliJanger, Macepet Cepetan, Meyong-Meyong, Ratu Anom, Ngusak Asik, Dadong Dauh
18.Nusa Tenggara BaratMoree, Pai Mura Rame, Tutu Koda, Kadal Nongak, Gugur Mayang, Tebe O nana
19.Nusa Tenggara TimurAnak Kambing Saya, Bolelebo, Potong Bebek Angsa, Batu Matia, O Nawenni Tana, Lagu Oras Loron Malirin, Oli Gailaru Marada
20.Kalimantan UtaraBebalon, Pinang Sendawar, dan Tuyang, Gunung Incung, Leten Jenai, Dau dau jejo’ de Pujasera
21.Kalimantan BaratCik Cik Periuk, Aek Kapuas, Kapal Belon, Ca Uncang, Dara Muning
22.Kalimantan TengahKalayar, Oh Indang Oh Apang, Tumpi Way, Naluya, Mamangun Mahagu Lewu, Manari Manasai, Malauk Manjala
23.Kalimantan TimurIndung-Indung, Oh Adingkoh, Bulan Haji, Buah Bolok, Burung Enggang Merista, Lamin Talungsur, Yamu Ame Tonge
24.Kalimantan SelatanAmpar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat, Anak Pipit, Japin Rantauan
25.Sulawesi UtaraO Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Gadis Taruna, Esa Mokan, Rambadia.
26.Sulawesi TengahTananggu Kaili, Tondok Kadadingku, Rano Poso, Banggai Tano Monondok, Wita Mor, Tape Gugu
27.GorontaloTahuli Li Mama, Moholunga, Binde Biluhuta, Dabu-Dabu, Tilola Malo Wolo Wololo, Ati Olo Ati Mama.
28.Sulawesi TenggaraPeia Tawa-Tawa, Tana Wolio, Peia Tawa-Tawa, Wulele Sanggula, Mekongga, Sope-Sope..
29.Sulawesi SelatanAnging Mamiri, Marencong-rencong, Pakarena, Anak Kukang, Ati Raja, Alosi Ripolo Dua, Pande Tongantu Nene'ta, To Manglaa, Sulawesi Pa'rasanganta.
30.Sulawesi BaratTenggang Tenggang Lopi, Pulo Karampuang, Panawar Saliliu. Tanna ratang sukku'na, Sayang-Sayang
31.MalukuBuka Pintu, Burung Kakatua, Waktu Hujan Sore-sore, Nona Manis Siapa yang Punya, Rasa Sayang Sayange, Naik ke Puncak Gunung
32.Maluku UtaraUna Kapita, Ngofa Se Dano, Moloku Kie Raha, Borero.
33.PapuaE Mambo Simbo, Sajojo sajojo, Sup Mowi Ya, Paik Akori, Rofandu, Akai Bipa Mare
34.Papua BaratApuse, Yamko Rambe Yamko, Diru-diru Nina, Rasine Ma Rasine, Wesupe

E. Keragaman Agama di Indonesia
Letak geografis Indonesia di antara dua samudera dan dua benua menjadikan Indonesia sebagai pusat lalu lintas perdagangan internasional. Salah satu akibatnya, terjadilah persebaran agama dari para pedagang asing yang berdagang dan singgah di Indonesia. Pada awalnya masuk agama Hindu dan Buddha yang dibawa bangsa India. Selanjutnya, datang bangsa Gujarat membawa ajaran agama Islam, bangsa Eropa membawa ajaran agama Katolik dan Kristen, serta bangsa Cina membawa ajaran agama Konghucu. Jadi, keragaman agama telah ada sejak zaman dahulu.

Dalam suasana keragaman beragama itu, setiap warga negara Indonesia dijamin haknya untuk memeluk keyakinan atau kepercayaan masing-masing. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui negara. Keenam agama/kepercayaan itu yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Pemeluk agama diwajibkan menjalankan ajaran agama masing-masing. Setiap agama memiliki tata cara beribadah, kitab suci, dan tempat ibadah yang berbeda. Negara memberikan kebebasan bagi semua pemeluk agama untuk menjalankan ibadah sesuai ajarannya masing-masing. Berikut ini keberagaman agama yang ada di Indonesia.
Tempat IbadahAgama Islam
masjid
Kitab SuciAl-Qur’an
Nama NabiNabi Muhammad SAW
Hari BesarIdul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj
Tempat IbadahMasjid
Tempat IbadahAgama Kristen Protestan
gereja
Kitab SuciAlkitab
Nama PembawaYesus Kristus
Hari BesarNatal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Tempat IbadahGereja
Tempat IbadahAgama Katholik
gereja
Kitab SuciAlkitab
Nama PembawaYesus Kristus
Hari BesarNatal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Tempat IbadahGereja
Tempat IbadahAgama Hindu
pura
Kitab SuciWeda
Nama Pembawa-
Hari BesarNyepi, Saraswati, Pagerwesi
Tempat IbadahPura
Tempat IbadahAgama Budha
vihara
Kitab SuciTri Pitaka
Nama PembawaSiddharta Gautama
Hari BesarWaisak, Asadha, Kathina
Tempat IbadahVihara
Tempat IbadahAgama Kong Hu Cu
klentheng
Kitab SuciSi Shu dan Wu Ching
Nama PembawaKong Hu Cu
Hari BesarTahun Baru Imlek, Cap Go Meh
Tempat IbadahLi Tang / Klenteng

F. Keragaman Rumah Adat di Indonesia
Keragaman suku bangsa juga berpengaruh terhadap bentuk rumah adat. Rumah adat umumnya dibangun menyesuaikan kondisi bentang alam wilayah setempat. Keragaman bentuk rumah adat mencerminkan kemampuan nenek moyang bangsa Indonesia sebagai arsitek andal. Tidak hanya unik, bentuk rumah adat mengandung makna dan simbol tertentu. Semua itu disesuaikan adat istiadat tiap-tiap daerah. Keragaman rumah adat di Indonesia sebagai berikut.
No.ProvinsiRumah Adat
1.AcehRumoh Aceh, rumah Krong Bade
2.Sumatra UtaraRumah Balai Batak Toba, rumah Bolon
3.Sumatra BaratRumah Gadang
4.JambiRumah Panggung
5.RiauRumah Adat Selaso Jatuh Kembar, rumah Melayu Atap Belah Bubung, rumah Melayu Atap Lipat Kajang, dan rumah Melayu Atap Lontik
6.Kepulauan RiauRumah Melayu Atap Limas Potong
7.Sumatra SelatanRumah Limas
8.Kepulauan BabelRumah Rakit dan rumah Limas
9.BengkuluRumah Bubungan Lima
10.LampungRumah Nuwou Sesat
11.BantenRumah Adat Baduy
12.DKI JakartaRumah Kebaya dan rumah Gudang
13.Jawa BaratRumah Kasepuhan
14.DI YogyakartaRumah Joglo
15.Jawa TengahRumah Joglo
16.Jawa TimurRumah Joglo
17.BaliGapura Candi Bentar
18.NTBDalam Loka Samawa
19.NTTSao Ata Mosa Lakitana
20.Kalimantan UtaraRumah Panjang
21.Kalimantan BaratRumah Baloy
22.Kalimantan TengahRumah Betang
23.Kalimantan TimurRumah Lamin
24.Kalimantan SelatanRumah Banjar
25.Sulawesi UtaraRumah Adat Laikas
26.Sulawesi TengahSouraja atau rumah Raja atau rumah Besar, rumah Tambi
27.GorontaloRumah Adat Doloupa
28.Sulawesi TenggaraRumah Adat Buton atau rumah Adat Banua Tada
29.Sulawesi SelatanRumah Adat Tongkonan
30.Sulawesi BaratRumah Adat Mandar
31.MalukuRumah Baileo
32.Maluku UtaraRumah Baileo
33.PapuaHonai
34.Papua BaratKaki Seribu

Begitu beragam rumah adat di Indonesia. Setiap rumah adat mempunyai keunikan yang berbeda dari rumah adat lain. Keragaman rumah adat di Indonesia menjadi kekayaan budaya yang dapat kita banggakan.
Rumah Adat
No.Asal ProvinsiKeunikan
1.Maluku dan Maluku UtaraPembuatan rumah adat Baileo hanya berbahan kayu serta sama sekali tidak menggunakan paku.
2.Sulawesi TengahRumah adat Tambi adalah berbentuk panggung dengan atapnya yang tinggi berbentuk prisma segitiga. Selain itu di bagian atas rumah Tambi terdapat ukiran kepala kerbau.
3.Papua dan Papua BaratBentuk rumah Honai begitu khas dengan atap yang terbuat dari jerami atau ilalang dan bentuk rumahnya yang menyerupai jamur
4.Sulawesi SelatanBagian atap rumah Tokongan melengkung mirip perahu dan dinding dihiasi dengan ukiran khas suku Toraja. Pada bagian depan Tongkonan dihiasi dengan tanduk kerbau
5.Kalimantan TimurRumah Lamin ukurannya yang besar dan bisa dihuni 12 sampai 30 keluarga. Lamin memiliki panjang sekitar 300 meter, sambung-menyambung dengan lebar kurang ebih 15 meter dan tinggi 3 meter.

G. Ragam Pakaian Adat di Indonesia
Perbedaan kondisi geografis wilayah Indonesia mendorong berkembangnya pakaian adat. Bagi bangsa Indonesia, pakaian adat termasuk salah satu kekayaan budaya. Penduduk daerah biasanya mengenakan pakaian adat dalam peringatan peristiwa atau acara tertentu. Contohnya pakaian adat dikenakan saat acara pernikahan atau tradisi adat daerah setempat.

Di beberapa daerah, pakaian adat dikelompokkan sesuai kedudukan atau status pemakainya dalam masyarakat. Contohnya pakaian raja, kepala suku, atau bangsawan berbeda dengan pakaian adat rakyat biasa. Apa saja nama-nama pakaian adat di Indonesia? Berikut beberapa nama pakaian adat di Indonesia.
No.ProvinsiPakaian Adat
1.AcehElee Balang
2.Sumatra UtaraUlos
3.Sumatra BaratBundo Kanduang, Limpapeh Rumah Nan Gadang
4.JambiMelayu
5.RiauPakaian Tradisional Melayu
6.Kepulauan RiauTeluk Belanga
7.Sumatra SelatanAesan Gede
8.Kepulauan BabelPaksian
9.BengkuluMelayu
10.LampungTulang Bawang
11.BantenBaju Pangsi
12.DKI JakartaKenaya Encim
13.Jawa BaratKebaya
14.DI YogyakartaKebaya Ksatrian
15.Jawa TengahJawi Jangkep dan Kebaya
16.Jawa TimurPesa’an
17.BaliBaju Safari (pria) dan Kebaya Bali (wanita)
18.NTBBaju Adat Suku Sasak
19.NTTBaju Adat Suku Rote
20.Kalimantan UtaraTaan dan Sapei Sapaq
21.Kalimantan BaratKing Baba (pria) dan King Bibinge (wanita)
22.Kalimantan TengahUpak Nyamu
23.Kalimantan TimurPakaian Adat Kustin
24.Kalimantan SelatanBagajah Gamuling Baular Lulut
25.Sulawesi UtaraKulavi (Donggala)
26.Sulawesi TengahBaju Nggembe
27.GorontaloMukuta (pria) dan Biliu (wanita)
28.Sulawesi TenggaraTolaki
29.Sulawesi SelatanBaju Bodo
30.Sulawesi BaratMandar
31.MalukuBaju Cele
32.Maluku UtaraPakaian Manteren Lamo
33.PapuaKoteka
34.Papua BaratEwer

Perhatikan beberapa gambar pakaian adat berikut. Tuliskan keunikan yang terlihat dari setiap pakaian daerah pada gambar
GambarKeunikan
Pakaian Adat Bali
  1. Pakaian adat pria menggunakan penutup kepala berupa udeng, memakai baju berupa jas berkerah maupun berbagai jenis baju asal rapi, kamen, saput, keris, serta selendang.
  2. Pakaian adat wanita menggunakan sanggul, kebaya, kamen, bulang pasang, dan selendang.
  3. Dalam acara-acara resmi, pakaian adat pria dan wanita biasanya tidak memiliki penutup bahu dan lengan. 
  4. Biasanya menggunakan aksesoris tambahan berupa bunga cempaka kuning, bunga cempaka putih, dan bunga kamboja.
King Baba
  1. Baju Adat dari Kalimantan Barat disebut King Baba (untuk pria) dan King Bibinge (untuk wanita). 
  2. Bahan pembuatannya yakni dari kulit kayu ampuro atau kapuo.
  3. Kelengkap hiasan baju adat yang digunakan yakni bulu burung enggang. Burung ini sendiri adalah hewan khas Kalimantan dan sudah langka.
  4. Pakaian adat wanita dipercantik dengan hiasan manik-manik, serta perhiasan gelang dan kalung. Gelang khas yang biasa disebut Jarat Tangan.
Jawa Barat
  1. Pakian pria menggunakan penutup kepala yang disebut dengan Bendo.
  2. Pria mengenakan pakaian jas taqwa dengan kain dodot. dilengkapi kalung, dan keris yang diselipkan di pinggang.
  3. Pakaian adat wanita mengenakan kebaya dengan ikat pinggang yang disebut dengan beuber.
  4. Kain yang dikenakan adalah kain kebat. 
  5. Sebagai pelengkap adalah mengenakan mahkota, hiasan rambut yang digelung jucung dan diberi untaian bunga. 
Sulsel
  1. Pakaian adat wanita bernama baju dodo (terbuat dari kain muslin), sedangkan pria bernama baju balla dada (terbuat dari kain lipa sabbe atau lipa garusuk).
  2. Pria menggunakan penutup kepala bernama Passapu yang terbuat dari daun lontar. 
  3. Aksesoris yang digunakan seperti gelang, keris, selempang atua rante sembang, sapu tangan, kepingan-kepingan logam, kalung, bando emas, dan cincin.
Jambi
  1. Bahan kain yang digunakan untuk pembuatan pakaian adat ini terbuat dari kain berjenis beludru.
  2. Untuk pria menggunakan penutup kepala yang menjulang tinggi. 
  3. Pria menggunakan celana cangge dan sarung songket beserta sabuk kuningan.
  4. Pakaian wanita menggunakan penutup kepala yang bernama pesangkon.
  5. Sarung songket yang dikenakan pihak wanita terbuat dari bahan benang sutra. 

H. Keragaman Kesenian Daerah di Indonesia
Setiap daerah memiliki kekayaan kesenian yang berbeda-beda. Kesenian daerah ditunjukkan dalam bentuk tarian, musik, lagu, upacara adat, dan seni pertunjukan.

Seni tari yang berkembang di Indonesia begitu banyak dan beragam. Tarian daerah menggambarkan tradisi dan tata cara kehidupan penduduk di suatu daerah. Tarian biasanya menjadi ciri khas pertunjukan pada upacara adat atau peristiwa penting. Berikut beberapa tarian daerah di Indonesia.
No.ProvinsiTarian
1.AcehTari Seudati, Tari Saman Meusekat
2.Sumatra UtaraTari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor
3.Sumatra BaratTari Piring, Tari payung
4.JambiTari Sekapur Sirih, Tari Selampir Delapan
5.RiauTari Tandak, Tari Makan Sirih
6.Kepulauan RiauTari Joget Lambak
7.Sumatra SelatanTari Tanggai, Tari Putri Bekhusek
8.Kepulauan BabelTari Campak
9.BengkuluTari Andun, Tari Bidadari Teminang Anak
10.LampungTari Jangget, Tari Melinting, Tari Badana
11.BantenTari Merak, Tari Cokek
12.DKI JakartaTari Topeng, Tari Yapong
13.Jawa BaratTari Jaipong, Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak
14.DI YogyakartaTari Golek Menak, Tari Bedhaya
15.Jawa TengahTari Serimpi, Tari Blambang Cakil, Tari Gambyong
16.Jawa TimurTari Remong, Tari Reog Ponorogo, Tari Padang Wulan
17.BaliTari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet
18.NTBTari Mpa Lenggogo, Tari Gandrung
19.NTTTari Perang, Tari Caci, Tari Gawi
20.Kalimantan UtaraTari Kancet Ledo
21.Kalimantan BaratTari Monong, Tari Zapin Tembung
22.Kalimantan TengahTari Tambun dan Bungai, Tari Balean Dadas
23.Kalimantan TimurTari Gong, Tari Perang
24.Kalimantan SelatanTari Baksa Kembang, Tari Radab Rahayu
25.Sulawesi UtaraTari Maengket, Tari Polo
26.Sulawesi TengahTari Lumense, Tari Moduai, Tari Peule Cinde
27.GorontaloTari Saronde
28.Sulawesi TenggaraTari Balumpa, Tari Dinggu
29.Sulawesi SelatanTari Kipas, Tari Bosara
30.Sulawesi BaratTari Toerang Batu
31.MalukuTari Lenso, Tari Cakelele
32.Maluku UtaraTari Perang, Tari Nahar Ilaa
33.PapuaTari Suanggi, Tari Perang Papua
34.Papua BaratTari Selamat Datang, Tari Musyoh

I. Keragaman Alat Musik Daerah
Pertunjukan tari secara umum dalam penampilan geraknya diiringi dengan musik. Begitu pula tarian daerah tidak terpisahkan dari suara alat musik. Jenis dan nama alat musik sangat beragam. Berikut beberapa contoh alat musik daerah di Indonesia.
No.ProvinsiAlat MusikNo.ProvinsiAlat Musik
1.AcehSerune Kalee18.NTBSerunai
2.Sumatra UtaraAramba19.NTTSasando
3.Sumatra BaratSaluang20.Kalimantan UtaraBabun, Gambang, Rebab
4.JambiGambus Jambi21.Kalimantan BaratTuma
5.RiauGambus22.Kalimantan TengahJapen
6.Kepulauan RiauGendang Panjang23.Kalimantan TimurSampe
7.Sumatra SelatanAkordeon24.Kalimantan SelatanPanting
8.Kepulauan BabelGendang Melayu25.Sulawesi UtaraKolintang
9.BengkuluDol26.Sulawesi TengahGanda
10.LampungBende27.GorontaloGanda
11.BantenGendang28.Sulawesi TenggaraLado-lado
12.DKI JakartaTehyan29.Sulawesi SelatanKeso
13.Jawa BaratAngklung, gamelan, degung30.Sulawesi BaratKecapi
14.DI YogyakartaGamelan31.MalukuNafiri
15.Jawa TengahGamelan dan Calung32.Maluku UtaraFu
16.Jawa TimurGamelan33.PapuaTifu
17.BaliGengceng, gamelan, bumbang34.Papua BaratGuoto

Demikian pembahasan mengenai Jenis dan Faktor Penyebab Keragaman Masyarakat Indonesia. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Kelas IV Tema 7, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 12:04 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.