Keberagaman merupakan suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan wilayah negara Indonesia. Indonesia memiliki keberagaman, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa.
A. Faktor Penyebab Keragaman Masyarakat Indonesia
Di Indonesia terdapat banyak keragaman, misalnya suku bangsa, bahasa, agama, dan budaya. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keragaman dalam masyarakat Indonesia. Beberapa faktor yang dimaksud seperti berikut.
1. Letak Strategis Wilayah Indonesia
Letak Indonesia sangat strategis, yaitu berada di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia juga berada di antara Benua Asia dan Benua Australia. Letak strategis tersebut menjadikan Indonesia berada di tengahtengah lalu lintas perdagangan. Para pedagang dari berbagai negara datang ke Indonesia. Mereka membawa agama, adat istiadat, dan kebudayaan dari negaranya. Banyak pendatang menyebarkan agama, adat istiadat, dan kebudayaan negaranya, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja.
2. Kondisi Negara Kepulauan
Keadaan geografi Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang terdiri atas 13.466 pulau. Banyaknya pulau di Indonesia menyebabkan penduduk yang menempati satu pulau atau sebagian dari satu pulau tumbuh menjadi kesatuan suku bangsa. Tiap-tiap suku bangsa memiliki budaya sendiri. Oleh karena itu, di Indonesia ada banyak suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda.
3. Perbedaan Kondisi Alam
Tiap-tiap pulau dibatasi oleh lautan. Selain itu, Indonesia merupakan negara vulkanis dengan banyak pegunungan, baik gunung berapi maupun bukan gunung berapi. Keadaan alam Indonesia tersebut memengaruhi keanekaragaman masyarakatnya.
Kehidupan masyarakat pantai berbeda dengan kehidupan masyarakat pegunungan. Masyarakat pantai lebih banyak memanfaatkan laut untuk mempertahankan hidupnya, yaitu dengan menjadi nelayan. Sebaliknya, masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan memiliki upaya sendiri untuk mempertahankan hidupnya. Mereka lebih memilih mata pencaharian yang berkaitan dengan relief alam pegunungan, misalnya sebagai peternak atau petani sayur.
Masyarakat yang tinggal di kota tentu tidak akan menjadi nelayan. Masyarakat kota cenderung untuk membuka usaha, bekerja di kantor, atau bekerja di pabrik.
4. Keadaan Transportasi dan Komunikasi
Kemajuan dan keterbatasan sarana transportasi dan komunikasi dapat memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana transportasi dan komunikasi memudahkan masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain. Sebaliknya, sarana yang terbatas akan menyulitkan masyarakat dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan masyarakat lain. Kondisi ini menjadi penyebab keragaman masyarakat Indonesia.
5. Penerimaan Masyarakat terhadap Perubahan
Keterbukaan masyarakat terhadap sesuatu yang baru, baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat, membawa pengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia. Masyarakat perkotaan relatif mudah menerima orang asing atau budaya lain. Sebaliknya, masyarakat pedalaman sebagian besar sulit menerima sesuatu yang baru. Mereka tetap bertahan pada budaya sendiri dan sulit menerima budaya luar.
No. | Faktor Penyebab | Keberagaman yang Terjadi |
---|---|---|
1. | Letak strategis wilayah Indonesia | Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa. |
2. | Kondisi negara kepulauan | Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, peran laki-laki dan perempuan, dan kepercayaan atau agama. |
3. | Perbedaan kondisi alam. | Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan. |
4. | Keadaan transportasi dan komunikasi. | Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah erhubungan dengan masyarakat lain, walaupun jarak dan kondisi alam yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas juga memjadi penyebab keberagaman masyarakat Indonesia. |
5. | Penerimaan masyarakat terhadap perubahan | Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat yang tetap bertahan pada budaya sendiri, tidak mau menerima budaya luar. |
Di Indonesia ada ribuan suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Suku bangsa apa yang kamu lihat pada gambar di samping?
Pada gambar menunjukkan : Suku Sunda, Asmat, Bali, Aceh, Jawa, Minang. dan Dayak
B. Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
Sejak dahulu kala bangsa Indonesia hidup dalam keragaman. Kalimat Bhinneka Tunggal Ika pada lambang negara Garuda Pancasila bukan cuma slogan. Penduduk Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, agama, bahasa, adat, dan budaya tetapi semua dapat hidup rukun berdampingan.
Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, bangsa Indonesia terdiri atas 1.331 suku. Berdasarkan sensus itu pula, suku bangsa terbesar adalah Suku Jawa yang meliputi 40,2 persen dari penduduk Indonesia. Suku Jawa ini merupakan gabungan dari suku-suku bangsa di Pulau Jawa, yaitu: Jawa, Osing, Tengger, Samin, Bawean, Naga, dan suku-suku lainnya. Suku yang paling sedikit jumlahnya adalah Suku Nias dengan jumlah 1.041.925 jiwa atau hanya 0,44 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Namun, suku-suku Papua yang terdiri atas 466 suku, jumlahnya hanya 2.693.630 jiwa atau 1,14 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan etnis Tionghoa jumlahnya 2.832.510 jiwa atau 1,2 persen penduduk Indonesia.
Suku bangsa termasuk bagian dari keragaman bangsa Indonesia. Ada banyak suku bangsa yang mendiami wilayah Kepulauan Indonesia. Suku bangsa Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia, baik di pulau besar maupun pulau kecil. Berikut daftar suku bangsa di seluruh provinsi yang ada di Indonesia
No. | Provinsi | Suku Bangsa |
---|---|---|
1. | Aceh | Aceh, Alas, Gayo, Gayo Lut, Gayo Luwes, Singkil, Simeulue, Aneuk Jame, Tamiang, dan Kluet. |
2. | Sumatra Utara | Batak Angkola, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Toba, Ulu, dan Nias |
3. | Sumatra Barat | Mentawai, Minangkabau, Guci, Jambak, Piliang, Caniago, Tanjung, Sikum Bang, dan Koto. |
4. | Jambi | Anak Dalam, Jambi, Kerinci, Melayu, Bajau, Batin, Kubu, dan Penghulu. |
5. | Riau | Akit, Melayu Riau, Rawa, Hutan, Sakai, Bonai, Laut, dan Talang Mamak |
6. | Kepulauan Riau | Melayu, Laut, dan Batak |
7. | Sumatra Selatan | Gumai, Kayu Agung, Kubu, Pasemah, Palembang, Ranau Kisan, Komering, Ogan, Lematang, Lintang, Semendo, dan Rejang. |
8. | Kepulauan Bangka Belitung | Bangka, Belitung, Lom, Sawang, Sekak, Pangkal Pinang, Melayu, dan Toboali. |
9. | Bengkulu | Enggano, Kaur, Lembak, Muko-Muko, Semendo, Serawai, Melayu, Sekah, Rejang, dan Lebong. |
10. | Lampung | Abung, Krui, Melayu, Lampung, Rawas, Semendo, dan Pasemah |
11. | Banten | Baduy, Sunda, dan Banten |
12. | DKI Jakarta | Betawi |
13. | Jawa Barat | Cirebon dan Sunda |
14. | DI Yogyakarta | Jawa |
15. | Jawa Tengah | Jawa dan Samin |
16. | Jawa Timur | Jawa, Bawean, Madura, Tengger, dan Osing |
17. | Bali | Bali Aga dan Bali Majapahit |
18. | Nusa Tenggara Barat | Sumbawa, Bima, Dompu, Donggo, Mandar, Bali, dan Sasak |
19. | Nusa Tenggara Timur | Alor, Rote, Timor, Sabu, Helong, Sumba, Dawan, Belu, dan Flores |
20. | Kalimantan Utara | Tidung, Bulungan, Banjar, dan Dayak |
21. | Kalimantan Barat | Dayak (Bidayuh, Desa, Iban, Kanayatan, Kantuk, Limbai, Mali, Mualang, Sambas, Murut, Ngaju, Punan, Ot Danum, dan Kayan) |
22. | Kalimantan Tengah | Dayak (Bara Dia, Bawo, Dusun, Lawangan, Maayan, Ot Danum, Punan, Siang Murung, Ngaju, Maanyan, Dusun, Lawangan, Bukupao, dan Ot Dusun). |
23. | Kalimantan Timur | Dayak (Bulungan, Tidung, Kenyah Berusu, Abai, Kayan, Bajau Berau, Kutai, dan Pasir). |
24. | Kalimantan Selatan | Dayak (Banjar, Bakumpai, Bukit, Pitap, Orang Barangas, Banjar Hulu, dan Banjar Kuala). |
25. | Sulawesi Utara | Sangir, Talaud, Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Bantik |
26. | Sulawesi Tengah | Kailili, Pamona, Mori, Balatar, Wana, Ampana, Balantak, Bungku, Buol, Dampeles, Dondo, Kulawi, Lore, dan Banggai. |
27. | Gorontalo | Gorontalo, Suwawa, Atinggola, Mongondow, dan Bajo Manado. |
28. | Sulawesi Tenggara | Laki, Malio, Muna, Kulisusu Moronene, Wolio, Wononii, dan Buton. |
29. | Sulawesi Selatan | Makassar, Bugis, Toraja, Bentong, Duri, Konjo Pegunungan, Konjo Pesisir, dan Mandar |
30. | Sulawesi Barat | Mandar, Mamuju, Pattae, Tosumunya, dan Mamasa |
31. | Maluku | Ambon, Aru, Ternate, Tidore, Furu-furu, Alifuru, Togutil, Rana, Banda, Buru, dan Tanibar |
32. | Maluku Utara | Seram, Banda, Buru, Furur, Aru, Bacan, Gane, Kadai, Kau, dan Loloda |
33. | Papua | Arfak, Mandacan, Bauzi, Biak Muyu, Ekagi, FakFak, Asmat, Kaure, Tobati, Dera, dan Dani |
34. | Papua Barat | Doteri, Kuri, Simuri, Irarutu, Sebyar, Onim, Atam, Atori, Ayamaru, Ayfat, Baham, Kambrau, Karas, Karon, Koiwai, dan Biak |
C. Ragam Bahasa Daerah di Indonesia
Bahasa menjadi alat untuk berkomunikasi. Di Indonesia terdapat beragam suku bangsa. Keragaman suku bangsa menghasilkan bahasa daerah yang beragam pula. Di antara bahasa-bahasa daerah itu terdapat perbedaan. Namun, perbedaan itu disatukan dengan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Bahasa daerah yang berkembang di wilayah Indonesia berjumlah ratusan. Di suatu daerah seringkali berkembang lebih dari satu bahasa daerah. Berikut beberapa bahasa daerah yang berkembang di Indonesia.
No. | Daerah | Bahasa Daerah |
---|---|---|
1. | Sumatra | Aceh, Bangka, Batak Alas, Batak Angkola, Batak Dairi/Pakpak (Singkil), Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Batak Toba, Enggano, Gayo, Kerinci, Komering, Kubu, Lampung Api, Lampung Nyo, Lubu, Melayu, Melayu Jambi, Mentawai, Minangkabau (Aneuk Jamee), Musi, Nias, Rejang, Simeulue, Lekon, dan Haloban. |
2. | Jawa | Badui, Betawi, Indonesia Peranakan, Jawa, Kangean, Kawi, Madura, Osing, Sunda, dan Tengger. |
3. | Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara | Bali, Sasak, Abui, Adang, Adonara, Alor, Amarasi, Anakalangu, Bengkala, Bilba, Bima, Blagar, Bunak, Dela-Oenale, Dengka, Dhao, Ende, Hamap, Helong, Ile Ape, Kabola, Kafoa, Kamang, Kambera, Kedang, Kelon, Kemak, Ke’o, Kepo’, Kodi, Komodo, Kui, Kula, Lamaholot, Lamalera, Lamatuka, Lamboya, Lamma, Laura, dan Lembata Barat. |
4. | Kalimantan | Ampanang, Aoheng, Bahau, Bakati’, Bekati’ Rara, Bekati’ Sara, Bakumpai, Banjar, Basap, Benyadu’, Bidayuh Biatah, Bidayuh Bukar-Sadong, Bolongan, Bukat, Bukitan, Burusu, Dusun Deyah, Dusun Malang, Dusun Witu, Embaloh, Hovongan, Iban, Jangkang, Kayan Mahakam, Kayan Busang, Kayan Sungai Kayan, Kayan Mendalam, Kayan Wahau, Kelabit, dan Kembayan. |
5. | Sulawesi | Andio, Aralle-Tabulahan, Bada, Bahonsuai, Bajau Indonesia, Balaesang, Balantak, Bambam, Banggai, Bantik, Baras, Batui, Behoa, Bentong, Bintauna, Boano, Bobongko, Bolango, Bonerate, Budong-Budong, Bugis, Bungku, Buol, Busoa, Campalagian, Cia-Cia, Dakka, Dampelas, Dondo, Duri, Enrekang, Gorontalo, Kaidipang, dan Kaili. |
6. | Maluku | Alune, Amahai, Ambelau, Aputai, Asilulu, Babar Tenggara, Babar Utara, Banda, Barakai, Bati, Batuley, Benggoi, Boano, Bobot, Buli, Buru, Dai, Damar Barat, Damar Timur, Dawera-Daweloor, Dobel, Elpaputih, Emplawas, Fordata, Galela, Gamkonora, Gane, Gebe, Geser-Gorom, Gorap, Haruku, Hitu, Horuru, Hoti, Huaulu, Hukumina, Hulung, Ibu, dan Ili'uun. |
7. | Papua | Abrab, Aghu, Airoran, Airo, Aki, Akwakai, Ambai, Amung, Ansusu, Asmat, Awyi, Awyu, Ayamaru, Babe, Baburiwa, Citah, Dabu, Dani, Dem, Foya, Kawamsu, Kayagar, Kimaan, Kendat, dan Inanwatan. |
Meskipun terdapat keragaman bahasa daerah di Indonesia, tetapi kita mempunyai bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Contoh keragaman bahasa saerah adalah sebagai berikut.
Provinsi tempat tinggal: Jawa Barat | ||
---|---|---|
Bahasa yang digunakan masyarakat: bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Jawa | ||
Bahasa Sunda | Bahasa Jawa | Bahasa Indonesia |
Tuang | Nedha | Makan |
Ngaleueut | Ngunjuk | Minum |
Kulem | Sare | Tidur |
Angkat | Tindhak | Pergi |
Mastaka | Mustaka | Kepala |
D. Keragaman Lagu Daerah
Salah satu cara dapat dilakukan untuk mengenal bahasa daerah lain adalah melalui lagu. Akibat keragaman bahasa dan suku bangsa, Indonesia memiliki banyak lagu daerah. Berikut beberapa contoh lagu daerah di Indonesia.
No. | Provinsi | Lagu Daerah |
---|---|---|
1. | Aceh | Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit, Tawar Sadenge, Aceh Lon Sayang |
2. | Sumatra Utara | Dago Inang Sarge, Sigulempong, Sinanggar Tulo, Madekdek Magambiri, dan Butet |
3. | Sumatra Barat | Ayam Den Lapeh, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Dindin Badindin, Malam Bainai |
4. | Jambi | Dodoi Si Dodoi, Injit-Injit Semut, TimangTimang Anakku Sayang, Batanghari, Pinang Muda. |
5. | Riau | Lancang Kuning, Soleram, Laksmana Raja di Laut, Ocu Maantau, dan Rang Talu |
6. | Kepulauan Riau | Pak Ngah Belek, Segantang Lada, Bujang Lagak, Hang Tuah, Kepri Manise |
7. | Sumatra Selatan | Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Kabile-Bile, Tari Tanggai, Selayang Pandang |
8. | Kepulauan Babel | Yok Miak, Berage, Miakku Sayang, Laug Men Sahang Lah Mirah, Gunung Tajam. |
9. | Bengkulu | Lalan Belek, Sungai Suci, Umang-umang, Anak Kunang, Yo Botoi-Botoi |
10. | Lampung | Adi-adi Laun Lambar, Sang Bumi Ghuwai Jughai, Penyandangan, Cangget Agung, Lipang Lipang Dang, Sang Bumi Ruwai Jurai. |
11. | Banten | Dayung Sampan, Jereh Bu Guru, Tong Sarakah, Dayung Sampan, Yu Ragem Belajar |
12. | DKI Jakarta | Jali-Jali, Keroncong Kemayoran, Ondel-ondel, Kelap-Kelip, Kicir-Kicir, Lenggang Kangkung, Cik Abang, Sirih Kuning. |
13. | Jawa Barat | Manuk Dadali, Pileuleuyan, Tokecang, Cing Cangkeling, Bubuy Bulan, Sapu Nyere Pegat Simpay |
14. | DI Yogyakarta | Pitik Tukung, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah, Walang Kekek, Gethuk, Kupu Kuwi |
15. | Jawa Tengah | Bapak Pucung, Gambang Suling, Gundhul Pacul, Gambang Suling, Padhang Wulan, Gek Kepriye |
16. | Jawa Timur | Cublak-cublak Suweng, Rek Ayo Rek, Tanduk Majeng, Gai Bintang, Kembang Malathe, Keraban Sape. |
17. | Bali | Janger, Macepet Cepetan, Meyong-Meyong, Ratu Anom, Ngusak Asik, Dadong Dauh |
18. | Nusa Tenggara Barat | Moree, Pai Mura Rame, Tutu Koda, Kadal Nongak, Gugur Mayang, Tebe O nana |
19. | Nusa Tenggara Timur | Anak Kambing Saya, Bolelebo, Potong Bebek Angsa, Batu Matia, O Nawenni Tana, Lagu Oras Loron Malirin, Oli Gailaru Marada |
20. | Kalimantan Utara | Bebalon, Pinang Sendawar, dan Tuyang, Gunung Incung, Leten Jenai, Dau dau jejo’ de Pujasera |
21. | Kalimantan Barat | Cik Cik Periuk, Aek Kapuas, Kapal Belon, Ca Uncang, Dara Muning |
22. | Kalimantan Tengah | Kalayar, Oh Indang Oh Apang, Tumpi Way, Naluya, Mamangun Mahagu Lewu, Manari Manasai, Malauk Manjala |
23. | Kalimantan Timur | Indung-Indung, Oh Adingkoh, Bulan Haji, Buah Bolok, Burung Enggang Merista, Lamin Talungsur, Yamu Ame Tonge |
24. | Kalimantan Selatan | Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat, Anak Pipit, Japin Rantauan |
25. | Sulawesi Utara | O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Gadis Taruna, Esa Mokan, Rambadia. |
26. | Sulawesi Tengah | Tananggu Kaili, Tondok Kadadingku, Rano Poso, Banggai Tano Monondok, Wita Mor, Tape Gugu |
27. | Gorontalo | Tahuli Li Mama, Moholunga, Binde Biluhuta, Dabu-Dabu, Tilola Malo Wolo Wololo, Ati Olo Ati Mama. |
28. | Sulawesi Tenggara | Peia Tawa-Tawa, Tana Wolio, Peia Tawa-Tawa, Wulele Sanggula, Mekongga, Sope-Sope.. |
29. | Sulawesi Selatan | Anging Mamiri, Marencong-rencong, Pakarena, Anak Kukang, Ati Raja, Alosi Ripolo Dua, Pande Tongantu Nene'ta, To Manglaa, Sulawesi Pa'rasanganta. |
30. | Sulawesi Barat | Tenggang Tenggang Lopi, Pulo Karampuang, Panawar Saliliu. Tanna ratang sukku'na, Sayang-Sayang |
31. | Maluku | Buka Pintu, Burung Kakatua, Waktu Hujan Sore-sore, Nona Manis Siapa yang Punya, Rasa Sayang Sayange, Naik ke Puncak Gunung |
32. | Maluku Utara | Una Kapita, Ngofa Se Dano, Moloku Kie Raha, Borero. |
33. | Papua | E Mambo Simbo, Sajojo sajojo, Sup Mowi Ya, Paik Akori, Rofandu, Akai Bipa Mare |
34. | Papua Barat | Apuse, Yamko Rambe Yamko, Diru-diru Nina, Rasine Ma Rasine, Wesupe |
E. Keragaman Agama di Indonesia
Letak geografis Indonesia di antara dua samudera dan dua benua menjadikan Indonesia sebagai pusat lalu lintas perdagangan internasional. Salah satu akibatnya, terjadilah persebaran agama dari para pedagang asing yang berdagang dan singgah di Indonesia. Pada awalnya masuk agama Hindu dan Buddha yang dibawa bangsa India. Selanjutnya, datang bangsa Gujarat membawa ajaran agama Islam, bangsa Eropa membawa ajaran agama Katolik dan Kristen, serta bangsa Cina membawa ajaran agama Konghucu. Jadi, keragaman agama telah ada sejak zaman dahulu.
Dalam suasana keragaman beragama itu, setiap warga negara Indonesia dijamin haknya untuk memeluk keyakinan atau kepercayaan masing-masing. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui negara. Keenam agama/kepercayaan itu yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Pemeluk agama diwajibkan menjalankan ajaran agama masing-masing. Setiap agama memiliki tata cara beribadah, kitab suci, dan tempat ibadah yang berbeda. Negara memberikan kebebasan bagi semua pemeluk agama untuk menjalankan ibadah sesuai ajarannya masing-masing. Berikut ini keberagaman agama yang ada di Indonesia.
Tempat Ibadah | Agama Islam | |
---|---|---|
Kitab Suci | Al-Qur’an | |
Nama Nabi | Nabi Muhammad SAW | |
Hari Besar | Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj | |
Tempat Ibadah | Masjid | |
Tempat Ibadah | Agama Kristen Protestan | |
Kitab Suci | Alkitab | |
Nama Pembawa | Yesus Kristus | |
Hari Besar | Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih | |
Tempat Ibadah | Gereja | |
Tempat Ibadah | Agama Katholik | |
Kitab Suci | Alkitab | |
Nama Pembawa | Yesus Kristus | |
Hari Besar | Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih | |
Tempat Ibadah | Gereja | |
Tempat Ibadah | Agama Hindu | |
Kitab Suci | Weda | |
Nama Pembawa | - | |
Hari Besar | Nyepi, Saraswati, Pagerwesi | |
Tempat Ibadah | Pura | |
Tempat Ibadah | Agama Budha | |
Kitab Suci | Tri Pitaka | |
Nama Pembawa | Siddharta Gautama | |
Hari Besar | Waisak, Asadha, Kathina | |
Tempat Ibadah | Vihara | |
Tempat Ibadah | Agama Kong Hu Cu | |
Kitab Suci | Si Shu dan Wu Ching | |
Nama Pembawa | Kong Hu Cu | |
Hari Besar | Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh | |
Tempat Ibadah | Li Tang / Klenteng |
F. Keragaman Rumah Adat di Indonesia
Keragaman suku bangsa juga berpengaruh terhadap bentuk rumah adat. Rumah adat umumnya dibangun menyesuaikan kondisi bentang alam wilayah setempat. Keragaman bentuk rumah adat mencerminkan kemampuan nenek moyang bangsa Indonesia sebagai arsitek andal. Tidak hanya unik, bentuk rumah adat mengandung makna dan simbol tertentu. Semua itu disesuaikan adat istiadat tiap-tiap daerah. Keragaman rumah adat di Indonesia sebagai berikut.
No. | Provinsi | Rumah Adat |
---|---|---|
1. | Aceh | Rumoh Aceh, rumah Krong Bade |
2. | Sumatra Utara | Rumah Balai Batak Toba, rumah Bolon |
3. | Sumatra Barat | Rumah Gadang |
4. | Jambi | Rumah Panggung |
5. | Riau | Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, rumah Melayu Atap Belah Bubung, rumah Melayu Atap Lipat Kajang, dan rumah Melayu Atap Lontik |
6. | Kepulauan Riau | Rumah Melayu Atap Limas Potong |
7. | Sumatra Selatan | Rumah Limas |
8. | Kepulauan Babel | Rumah Rakit dan rumah Limas |
9. | Bengkulu | Rumah Bubungan Lima |
10. | Lampung | Rumah Nuwou Sesat |
11. | Banten | Rumah Adat Baduy |
12. | DKI Jakarta | Rumah Kebaya dan rumah Gudang |
13. | Jawa Barat | Rumah Kasepuhan |
14. | DI Yogyakarta | Rumah Joglo |
15. | Jawa Tengah | Rumah Joglo |
16. | Jawa Timur | Rumah Joglo |
17. | Bali | Gapura Candi Bentar |
18. | NTB | Dalam Loka Samawa |
19. | NTT | Sao Ata Mosa Lakitana |
20. | Kalimantan Utara | Rumah Panjang |
21. | Kalimantan Barat | Rumah Baloy |
22. | Kalimantan Tengah | Rumah Betang |
23. | Kalimantan Timur | Rumah Lamin |
24. | Kalimantan Selatan | Rumah Banjar |
25. | Sulawesi Utara | Rumah Adat Laikas |
26. | Sulawesi Tengah | Souraja atau rumah Raja atau rumah Besar, rumah Tambi |
27. | Gorontalo | Rumah Adat Doloupa |
28. | Sulawesi Tenggara | Rumah Adat Buton atau rumah Adat Banua Tada |
29. | Sulawesi Selatan | Rumah Adat Tongkonan |
30. | Sulawesi Barat | Rumah Adat Mandar |
31. | Maluku | Rumah Baileo |
32. | Maluku Utara | Rumah Baileo |
33. | Papua | Honai |
34. | Papua Barat | Kaki Seribu |
Begitu beragam rumah adat di Indonesia. Setiap rumah adat mempunyai keunikan yang berbeda dari rumah adat lain. Keragaman rumah adat di Indonesia menjadi kekayaan budaya yang dapat kita banggakan.
No. | Asal Provinsi | Keunikan |
---|---|---|
1. | Maluku dan Maluku Utara | Pembuatan rumah adat Baileo hanya berbahan kayu serta sama sekali tidak menggunakan paku. |
2. | Sulawesi Tengah | Rumah adat Tambi adalah berbentuk panggung dengan atapnya yang tinggi berbentuk prisma segitiga. Selain itu di bagian atas rumah Tambi terdapat ukiran kepala kerbau. |
3. | Papua dan Papua Barat | Bentuk rumah Honai begitu khas dengan atap yang terbuat dari jerami atau ilalang dan bentuk rumahnya yang menyerupai jamur |
4. | Sulawesi Selatan | Bagian atap rumah Tokongan melengkung mirip perahu dan dinding dihiasi dengan ukiran khas suku Toraja. Pada bagian depan Tongkonan dihiasi dengan tanduk kerbau |
5. | Kalimantan Timur | Rumah Lamin ukurannya yang besar dan bisa dihuni 12 sampai 30 keluarga. Lamin memiliki panjang sekitar 300 meter, sambung-menyambung dengan lebar kurang ebih 15 meter dan tinggi 3 meter. |
G. Ragam Pakaian Adat di Indonesia
Perbedaan kondisi geografis wilayah Indonesia mendorong berkembangnya pakaian adat. Bagi bangsa Indonesia, pakaian adat termasuk salah satu kekayaan budaya. Penduduk daerah biasanya mengenakan pakaian adat dalam peringatan peristiwa atau acara tertentu. Contohnya pakaian adat dikenakan saat acara pernikahan atau tradisi adat daerah setempat.
Di beberapa daerah, pakaian adat dikelompokkan sesuai kedudukan atau status pemakainya dalam masyarakat. Contohnya pakaian raja, kepala suku, atau bangsawan berbeda dengan pakaian adat rakyat biasa. Apa saja nama-nama pakaian adat di Indonesia? Berikut beberapa nama pakaian adat di Indonesia.
No. | Provinsi | Pakaian Adat |
---|---|---|
1. | Aceh | Elee Balang |
2. | Sumatra Utara | Ulos |
3. | Sumatra Barat | Bundo Kanduang, Limpapeh Rumah Nan Gadang |
4. | Jambi | Melayu |
5. | Riau | Pakaian Tradisional Melayu |
6. | Kepulauan Riau | Teluk Belanga |
7. | Sumatra Selatan | Aesan Gede |
8. | Kepulauan Babel | Paksian |
9. | Bengkulu | Melayu |
10. | Lampung | Tulang Bawang |
11. | Banten | Baju Pangsi |
12. | DKI Jakarta | Kenaya Encim |
13. | Jawa Barat | Kebaya |
14. | DI Yogyakarta | Kebaya Ksatrian |
15. | Jawa Tengah | Jawi Jangkep dan Kebaya |
16. | Jawa Timur | Pesa’an |
17. | Bali | Baju Safari (pria) dan Kebaya Bali (wanita) |
18. | NTB | Baju Adat Suku Sasak |
19. | NTT | Baju Adat Suku Rote |
20. | Kalimantan Utara | Taan dan Sapei Sapaq |
21. | Kalimantan Barat | King Baba (pria) dan King Bibinge (wanita) |
22. | Kalimantan Tengah | Upak Nyamu |
23. | Kalimantan Timur | Pakaian Adat Kustin |
24. | Kalimantan Selatan | Bagajah Gamuling Baular Lulut |
25. | Sulawesi Utara | Kulavi (Donggala) |
26. | Sulawesi Tengah | Baju Nggembe |
27. | Gorontalo | Mukuta (pria) dan Biliu (wanita) |
28. | Sulawesi Tenggara | Tolaki |
29. | Sulawesi Selatan | Baju Bodo |
30. | Sulawesi Barat | Mandar |
31. | Maluku | Baju Cele |
32. | Maluku Utara | Pakaian Manteren Lamo |
33. | Papua | Koteka |
34. | Papua Barat | Ewer |
Perhatikan beberapa gambar pakaian adat berikut. Tuliskan keunikan yang terlihat dari setiap pakaian daerah pada gambar
Gambar | Keunikan |
---|---|
| |
| |
| |
| |
|
H. Keragaman Kesenian Daerah di Indonesia
Setiap daerah memiliki kekayaan kesenian yang berbeda-beda. Kesenian daerah ditunjukkan dalam bentuk tarian, musik, lagu, upacara adat, dan seni pertunjukan.
Seni tari yang berkembang di Indonesia begitu banyak dan beragam. Tarian daerah menggambarkan tradisi dan tata cara kehidupan penduduk di suatu daerah. Tarian biasanya menjadi ciri khas pertunjukan pada upacara adat atau peristiwa penting. Berikut beberapa tarian daerah di Indonesia.
No. | Provinsi | Tarian |
---|---|---|
1. | Aceh | Tari Seudati, Tari Saman Meusekat |
2. | Sumatra Utara | Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor |
3. | Sumatra Barat | Tari Piring, Tari payung |
4. | Jambi | Tari Sekapur Sirih, Tari Selampir Delapan |
5. | Riau | Tari Tandak, Tari Makan Sirih |
6. | Kepulauan Riau | Tari Joget Lambak |
7. | Sumatra Selatan | Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek |
8. | Kepulauan Babel | Tari Campak |
9. | Bengkulu | Tari Andun, Tari Bidadari Teminang Anak |
10. | Lampung | Tari Jangget, Tari Melinting, Tari Badana |
11. | Banten | Tari Merak, Tari Cokek |
12. | DKI Jakarta | Tari Topeng, Tari Yapong |
13. | Jawa Barat | Tari Jaipong, Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak |
14. | DI Yogyakarta | Tari Golek Menak, Tari Bedhaya |
15. | Jawa Tengah | Tari Serimpi, Tari Blambang Cakil, Tari Gambyong |
16. | Jawa Timur | Tari Remong, Tari Reog Ponorogo, Tari Padang Wulan |
17. | Bali | Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet |
18. | NTB | Tari Mpa Lenggogo, Tari Gandrung |
19. | NTT | Tari Perang, Tari Caci, Tari Gawi |
20. | Kalimantan Utara | Tari Kancet Ledo |
21. | Kalimantan Barat | Tari Monong, Tari Zapin Tembung |
22. | Kalimantan Tengah | Tari Tambun dan Bungai, Tari Balean Dadas |
23. | Kalimantan Timur | Tari Gong, Tari Perang |
24. | Kalimantan Selatan | Tari Baksa Kembang, Tari Radab Rahayu |
25. | Sulawesi Utara | Tari Maengket, Tari Polo |
26. | Sulawesi Tengah | Tari Lumense, Tari Moduai, Tari Peule Cinde |
27. | Gorontalo | Tari Saronde |
28. | Sulawesi Tenggara | Tari Balumpa, Tari Dinggu |
29. | Sulawesi Selatan | Tari Kipas, Tari Bosara |
30. | Sulawesi Barat | Tari Toerang Batu |
31. | Maluku | Tari Lenso, Tari Cakelele |
32. | Maluku Utara | Tari Perang, Tari Nahar Ilaa |
33. | Papua | Tari Suanggi, Tari Perang Papua |
34. | Papua Barat | Tari Selamat Datang, Tari Musyoh |
I. Keragaman Alat Musik Daerah
Pertunjukan tari secara umum dalam penampilan geraknya diiringi dengan musik. Begitu pula tarian daerah tidak terpisahkan dari suara alat musik. Jenis dan nama alat musik sangat beragam. Berikut beberapa contoh alat musik daerah di Indonesia.
No. | Provinsi | Alat Musik | No. | Provinsi | Alat Musik |
---|---|---|---|---|---|
1. | Aceh | Serune Kalee | 18. | NTB | Serunai |
2. | Sumatra Utara | Aramba | 19. | NTT | Sasando |
3. | Sumatra Barat | Saluang | 20. | Kalimantan Utara | Babun, Gambang, Rebab |
4. | Jambi | Gambus Jambi | 21. | Kalimantan Barat | Tuma |
5. | Riau | Gambus | 22. | Kalimantan Tengah | Japen |
6. | Kepulauan Riau | Gendang Panjang | 23. | Kalimantan Timur | Sampe |
7. | Sumatra Selatan | Akordeon | 24. | Kalimantan Selatan | Panting |
8. | Kepulauan Babel | Gendang Melayu | 25. | Sulawesi Utara | Kolintang |
9. | Bengkulu | Dol | 26. | Sulawesi Tengah | Ganda |
10. | Lampung | Bende | 27. | Gorontalo | Ganda |
11. | Banten | Gendang | 28. | Sulawesi Tenggara | Lado-lado |
12. | DKI Jakarta | Tehyan | 29. | Sulawesi Selatan | Keso |
13. | Jawa Barat | Angklung, gamelan, degung | 30. | Sulawesi Barat | Kecapi |
14. | DI Yogyakarta | Gamelan | 31. | Maluku | Nafiri |
15. | Jawa Tengah | Gamelan dan Calung | 32. | Maluku Utara | Fu |
16. | Jawa Timur | Gamelan | 33. | Papua | Tifu |
17. | Bali | Gengceng, gamelan, bumbang | 34. | Papua Barat | Guoto |
Demikian pembahasan mengenai Jenis dan Faktor Penyebab Keragaman Masyarakat Indonesia. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Kelas IV Tema 7, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.