Home » » Memanfaatkan Informasi dari Gambar Jurnal ilmiah

Memanfaatkan Informasi dari Gambar Jurnal ilmiah

Gambar bisa menunjukkan keinginan penulis untuk menggiring pembaca masuk ke dalam alur pikirnya. Dengan demikian, teks yang disampaikan bisa termaknai dengan mudah oleh pembaca. Gambar itu bisa berupa foto, video, sketsa, atau lukisan. Gambar tersebut dapat manfaatkan bisa untuk menjelaskan sesuatu. Berdasarkan gambar tersebut, buatlah teks yang sesuai.

Salah satu penyebab kurangnya jumlah publikasi ilmiah internasional yang menjadi indikator rendahnya kualitas penelitian di Indonesia adalah terbatasnya akses para peneliti kita terhadap jurnal-jurnal internasional. Biaya berlangganan sebuah jurnal dalam setahun sudah cukup mahal untuk seorang peneliti PNS. Apalagi agar optimal, maka seorang peneliti harus berlangganan lebih dari 1 buah jurnal karena memang dalam satu bidang disiplin ilmu tertentu, biasanya ada beberapa jurnal ilmiah yang diakui sebagai referensi internasional.

Rendahnya belanja litbang pemerintah yang sudah berlangsung sangat lama membuat ini mengakibatkan mandegnya pengembangan iptek di Indonesia. Sehingga lembaga litbang pemerintah di Indonesia tidak mampu mengembangkan dirinya menjadi lembaga litbang terkemuka di kawasan regional sekalipun. Hal ini dapat dilihat pada rendahnya output lembaga litbang di Indonesia dalam publiksi Internasional.
Teks Jurnal ilmiah
Gambar di atas menunjukkan bahwa selama kurun 10 tahun terakhir publikasi Indonesia di kancah internasional jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Asean lainnya seperti Singapore, Thailand dan Malaysia. Malaysia setiap tahunnya rata-rata memproduksi jurnal internasional 4 kali lipat Indonesia, Singapore bahkan hampir 8 kali lipat Indonesia.

Hal yang mendasari Menristek meluncurkan Pustaka Ristek yaitu:
  1. Jumlah publikasi ilmiah di tingkat internasional yang dihasilkan para peneliti Indonesia masih sangat rendah, hanya sekitar 300-400 artikel per tahun, dibanding misalnya China 250 ribu artikel per-tahun, atau Jepang 100 ribu dan Korea 50 ribu per tahun;
  2. Para peneliti Indonesia sulit mendapatkan akses ke berbagai jurnal internasional sehingga tidak dapat mengetahui temuan terakhir dunia pengetahuan dan memetakan riset yang dibutuhkan (sering tumpang tindih);
  3. Kurangnya jumlah publikasi ilmiah internasional yang menjadi indikator rendahnya kualitas penelitian di Indonesia; dan
  4. Biaya berlangganan sebuah jurnal dalam setahun sudah cukup mahal untuk seorang peneliti PNS. Atas dasar tersebut, Menristek menganggap bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengambil langganan secara kolektif terhadap jurnal-jurnal ilmiah internasional dan mengelola sistem jaringan perpustakaan online (digital library), sehingga database jurnal yang sudah dilanggan dapat diakses oleh para peneliti dari laboratoriumnya masing-masing.
Jurnal Internasional
Kementerian Riset dan Teknologi sebagai kementerian yang mengkoordinasi kegiatan riset di Indonesia, harus menjawab permasalahan ini, (sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Riset dan Teknologi Tahun 2011). Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mengambil langganan (subscription) secara kolektif terhadap jurnal-jurnal ilmiah internasional dan mengelola sistem jaringan perpustakaan online (digital library) sehingga jurnal-jurnal ilmiah internasional tersebut dapat diakses oleh para peneliti dari laboratoriumnya masing-masing.

ScienceDirect merupakan database internasional terkemuka yang menawarkan dan menyediakan informasi ilmiah full text dalam bentuk jurnal dan buku (per-bab) lebih dari 2500 jurnal peer-review dan 1.000 buku. Saat ini, ScienceDirect menyediakan lebih dari 11 Juta artikel/bab, dengan pertumbuhan konten database mencapai 0,5 juta per tahun.

Aksesibilitas informasi merupakan kegiatan temu kembali informasi yang dilakukan oleh seseorang (pengguna) untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, melalui prosedur dan mekanisme kebijakan yang ditetapkan oleh penyedia jasa (services provider). Ketersediaan sumber-sumber informasi di database dapat diakses dengan mudah, apabila provider memberikan izin bagi pengguna jasa untuk men-download konten informasinya secara bebas dan full text. Sedangkan, keberhasilan akses informasi ditentukan oleh kecocokan isi materi informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Selama tiga tahun terakhir (2010-2012) diketahui bahwa terdapat 10 instansi yang mengakses artikel jurnal ScienceDirect full text yaitu RISTEK, LIPI, BAPETEN, BPPT, BATAN, LAPAN, BAKOSURTANAL, BSN, PUSPITEK, dan Administrator.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:27 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.