Home » , , , » Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah Mangir Karya Pramoedya Ananta Toer

Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah Mangir Karya Pramoedya Ananta Toer

Dalam menulis sebuah novel, Sastrawan seringkali menggunakan fakta sejarah sebagai latar belakang ketika menceritakan kisah para tokohnya. Fakta Sejarah juga digunakan untuk menceritakan tokoh-tokoh sejarah dalam berbagai aspek kehidupannya. Membaca novel bergenre sejarah akan memberi informasi tentang peristiwa dan deskripsi peristiwa masa lalu. Selain peristiwa, ada juga fakta dan tokoh peristiwa sejarah.

Novel sejarah, seperti juga novel-novel lainnya, termasuk dalam genre teks cerita ulang. Novel sejarah juga mempunyai struktur teks yang sama dengan struktur novel lainnya yaitu orientasi, pengungkapan peristiwa, rising action, komplikasi, evaluasi/resolusi, dan koda.
Magir
1. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientasi)
Pada bagian ini pengarang menyajikan latar cerita dari segi waktu, tempat dan peristiwa. Selain itu pengarahan dapat diberikan melalui pengenalan tokoh, pementasan dan hubungan antar tokoh dalam cerita.

2. Pengungkapan peristiwa
Pada bagian ini disajikan peristiwa-peristiwa pertama yang kemudian dapat menimbulkan berbagai masalah, konflik atau kesulitan bagi para tokoh.

3. Menuju konflik (rising action)
Di bagian ini, perhatian, ketegangan, kegembiraan, dan partisipasi dalam berbagai situasi meningkat, yang meningkatkan kesulitan bagi setiap karakter.

4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)
Bagian ini juga dikenal sebagai klimaks. Ini adalah bagian terbesar dan paling menarik dari cerita. Bagian ini juga mengatur perubahan nasib untuk beberapa karakter. Misalnya, apakah dia berhasil menyelesaikan masalah atau tidak.

5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)
Terletak di penghujung akhir cerita, bagian ini berisi penjelasan atau penilaian tentang sikap dan nasib tokoh setelah mengalami klimaks. Bagian ini juga sering menggambarkan bentuk akhir dari kondisi atau nasib tokoh utama.

6. Koda
Bagian ini terdiri dari komentar tentang isi cerita secara umum, berfungsi sebagai kesimpulan. Komentar ini dapat dibuat langsung oleh penulis atau diwakili oleh karakter. Tidak semua novel memiliki kode, bahkan novel modern pun menyerahkan kesimpulan akhir kepada para pembaca.

Untuk lebih meningkatkan pemahamanmu terhadap struktur novel sejarah, analisislah dengan memanfaatkan kutipan novel Mangir karya Pramoedya Ananta Toer berikut ini.
Kutipan Novel SejarahStrukturKeterangan
Sang Patih berhenti di tengah-tengah pendopo, dekat pada damarsewu, menegur, “Dingin-dingin begini anakanda datang. Pasti ada sesuatu keluarbiasaan. Mendekat sini, anakanda.” Dan Patragading berjalan mendekat dengan lututnya sambil mengangkat sembah, merebahkan diri pada kaki Sang Patih. “Ampuni patik, membangunkan Paduka pada malam buta begini Kabar duka, Paduka. Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus memasuki Jepara tanpa diduga-duga, menyalahi aturan perang.”(Paragraf 4)OrientasiBerisi penjelasan tentang latar waktu dan dan situasi cerita yang akan diceritakan yaitu di Laut Jawa pada abad keenam belas masehi.
”Allah Dewa Batara!” sahut Sang Patih. ”Itu bukan aturan raja-raja! Itu aturan brandal!”

”Balatentara Tuban tak sempat dikerahkan, Paduka.”

”Bagaimana Bupati Jepara?”

”Tewas enggan menyerah Paduka,” Patragading mengangkat sembah. ”Sisa balatentara Tuban mundur ke timur kota. Jepara penuh dengan balatentara Demak. Lebih dari tiga ribu orang.”

”Begitulah kata warta,” Pada meneruskan dengan hati-hati matanya tertuju pada Boris. ”Semua bangunan batu di atas wilayah Kota, gapura, arca, pagoda, kuil, candi, akan dibongkar. Setiap batu berukir telah dijatuhi hukum buang ke laut! Tinggal hanya pengumumannya.”

”Disambar petirlah dia!” Boris meraung, seakan batu-batu itu bagian dari dirinya sendiri. ”Dia hendak cekik semua pernahat dan semua dewa di kahyangan. Dikutuk dia oleh Batara Kala!” Tiba-tiba suaranya turun mengiba-iba: ”Apa lagi artinya pengabdian? Aku pergi! Jangan dicari. Tak perlu dicari!” Meraung.

Ia lari keluar ruangan, langsung menuju ke pelataran depan. Diangkatnya tangga dan dengannya melangkahi pagar papan kayu. Dari balik pagar orang berseru-seru, ”Lari dari asrama! Lari!”(Paragraf 5 - 11)
Pengungkapan peristiwaPeristiwa yang diungkapkan merupakan peristiwa penyebabnya konflik yang berkepanjangan, yaitu ketika Patragading membawa berita bahwa Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus memasuki Jepara tanpa pemberitahuan 
Mula-mula pertikaian berkisar pada kelakuan Trenggono yang begitu sampai hati membunuh abangnya sendiri, kemudian diperkuat oleh sikapnya yang polos terhadap peristiwa Pakuan. Mengapa Sultan tak juga menyatakan sikap menentang usaha Portugis yang sudah mulai melakukan perdagangan ke Jawa? Sikap itu semakin ditunggu semakin tak datang. Para musafir yang sudah tak dapat menahan hati lagi telah bermusyawarah dan membentuk utusan untuk menghadap Sultan. Mereka ditolak dengan alasan: apa yang terjadi di Pajajaran tak punya sangkut paut dengan Demak dan musafir.(Paragraf 12)Puncak konflikPada bagian ini banyak peristiwa besar yang menyebabkan permasalahan semakin rumit, yaitu terbunuhnya Bupati Jepara dan dibongkarnya bangunan batu di wilayah kota.
Jawaban itu mengecewakan para musafir. Bila demikian, mereka menganggap, sudah tak ada perlunya lagi para musafir mengagungkan Demak karena keagungannya memang sudah tak ada lagi. Apa gunanya armada besar peninggalan Unus, yang telah dua tahun disiapkan kalau bukan untuk,mengusir Portugis dan dengan demikian terjamin dan melindungi Demak sebagai negeri Islam pertama-tama di Jawa? Masuknya Peranggi ke Jawa berarti ancaman langsung terhadap Islam. Kalau Trenggono tetap tak punya sikap, jelas dia tak punya sesuatu urusan dengan Islam.(Paragraf 13)ResolusiPenyelesaian konflik pada permasalahan ini adalah para musafir bermusyawarah dan membentuk utusan menghadap Sutan.
Orang menarik kesimpulan dari perkembangan terakhir: antara anak dan ibu takkan ada perdamaian lagi. Dan pertanyaan kemudian yang timbul: Adakah Sultan akan mengambil tindakan terhadap ibunya sendiri sebagaimana ia telah melakukannya terhadap abang-kandungnya.(Paragraf 14)KodaPada bagian akhir, penulis menutup dengan kesimpulan: Kalau Trenggono tetap tak punya sikap, jelas dia tak punya sesuatu urusan dengan Islam.
Pangeran Seda Lepen? Orang menunggu dan menunggu dengan perasaan prihatin terhadap keselamatan wanita tua itu. Sultan Trenggono tak mengambil sesuatu tindakan terhadap ibunya. Ia makin keranjingan membangun pasukan daratnya. Hampir setiap hari orang dapat melihat ia berada di tengah-tengah pasukan kuda kebanggaannya, baik dalam latihan, sodor, maupun ketangkasan berpacu samba memainkan pedang menghajar boneka yang digantungkan pada sepotong kayu. Ia sendiri ikut dalam latihan-latihan ini.(Paragraf 15)OrientasiBerisi penjelasan tentang latar waktu dan dan situasi cerita yang akan diceritakan yaitu situasi antara Sultan Trenggono dengan ibunya.
Kutipan paragraf 15 (Ia sendiri ikut dalam latihan-latihan ini.)Pengungkapan perstiwaPeristiwa yang diungkapkan merupakan peristiwa penyebabnya konflik yang berkepanjangan, yaitu Sultan Trenggono membangun pasukan daratnya tanpa memperdulikan keselamatan ibunya.
Dan dalam salah satu kesempatan semacam ini pernah ia berkata secara terbuka, ”Tak ada yang lebih ampuh daripada pasukan kuda. Lihat, kawula kami semua!” Dan para perwira pasukan kuda pada berdatangan dan merubungnya, semua di atas kuda masing-masing.

”Pada suatu kali, kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh bumi Jawa. Bila debunya jatuh kembali ke bumi, ingat-ingat para kawula, akan kalian lihat, takkan ada satu tapak kaki orang Peranggi pun tampak. Juga tapaktapaknya di Blambangan dan Pajajaran akan musnah lenyap tertutup oleh debu kuda kalian.” Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian–kota dan pedalaman. Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil, pemimpin pasukan gajah. Nama barunya: Wirabumi. Panggilannya yang lengkap: Gusti Patih Tuban Kala Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih ia masih tetap memimpin pasukan gajah, maka Kala Cuwil tak juga terhapus dalam sebutan. Pasar kota dan pasar bandar ramai kembali seperti sediakala. Lalu lintas laut, kecuali dengan Atas Angin, pulih kembali. Sang Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di Malaka ataupun Pasai(Paragraf 16-17)
Menuju konflikPada bagian ini banyak peristiwa besar yang menyebabkan permasalahan semakin rumit, yaitu Sultan Trenggono ikut serta dalam latihan-latihan tersebut.
Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian–kota dan pedalaman. Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil, pemimpin pasukan gajah.

Nama barunya: Wirabumi. Panggilannya yang lengkap: Gusti Patih Tuban Kala Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih ia masih tetap memimpin pasukan gajah, maka Kala Cuwil tak juga terhapus dalam sebutan.

Pasar kota dan pasar bandar ramai kembali seperti sediakala. Lalu lintas laut, kecuali dengan Atas Angin, pulih kembali. Sang Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di Malaka ataupun Pasai.(Paragraf 17)
Puncak konflikPada bagian ini banyak peristiwa besar yang menyebabkan permasalahan semakin rumit, yaitu ketika Sultan Trenggono berkata bahwa tapak kuda Demak akan menguasai seluruh Tanah Jawa.
Sang Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di Malaka ataupun Pasai.(Paragraf 17)ResolusiPenyelesaian konflik pada permasalahan ini adalah Sang Patih Tuban digantikan oleh Kala Cuwil, yang kemudian dikenal dengan Wirabumi.
Sang Adipati telah  menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh  dan berdagang di Malaka ataupun Pasai(Paragraf 17)KodaPada bagian akhir, penulis menutup dengan kesimpulan: Kapal-kapal Tuban diijinkan berlabuh di Malaka ataupun di Pasai.

Demikian pembahasan mengenai Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 6:38 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.