Agar kalian dapat lebih mudah memahami tema dan pesan dari penulis, berilah tanda garis bawah dengan pena atau alat tulis lain (contoh stabillo) pada gagasan-gagasan penulis. Kini kalian dapat memulai membaca cerpen “Malaikat Juga Tahu” karya Dee Lestari. Bacalah secara mandiri, kemudian berdiskusilah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengikutinya.
Cerpen ini mengisahkan tentang kedekatan seorang penyandang autis yang dipanggil “Abang” dengan seorang gadis cantik yang kost dirumah ibunya yang biasa disebut bunda. Gadis tersebut dan abang sangatlah akrab, dalam kesehariannya gadis itu selalu bebas bercerita tentang masalah percintaannya yang banyak dan selalu gagal. Orang-orang disekeliling mereka sampai terheran-heran dengannya,
Topik seperti apa yang ia bicarakan dengan penyandang autis seperti abang, gaya bicaranya saja tidak rasional dan cara ia menatap orang pun tidak bisa bertahan hingga lima detik. tetapi bagi gadis tersebut, abang mempunyai ciri khas tersendiri dalam merespon sesuatu dari lawan bicaranya. Rutinitas aneh yang dilakukan abang yaitu mencuci pakaian yang tiap harinya harus sesuai dengan warna yang ia tentukan, ia juga memiliki koleksi sabun dengan merek yang sama sebanyak 100 batang, tiap harinya ia selalu menghitung ke-100 sabunnya itu.
1. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia
- autis = penderita autisme
- autism adalah kata asing; kata serapan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah autisme = gangguan perkembangan pada anak yang berakibat tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya sehingga perilaku hubungan dengan orang lain terganggu
- eksistensi = hal berada; keberadaan
- ritual = tindakan seremonial
- mantra = perkataan atau ucapan yang memiliki kekuatan gaib (misalnya dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dan sebagainya)
2. Berdasarkan cerpen yang telah kalian baca di atas, jawablah pertanyaan berikut ini.
a. Pada cerpen di atas, siapakah tokoh Abang?
Abang adalah anak kedua Bunda.
b. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, Mengubah rutinitas itu sama saja dengan menawar bumi agar berhenti mengedari matahari. Jelaskan maksud kalimat tersebut berdasarkan konteks cerita di atas.
Abang perlu melakukan kegiatan hariannya dengan kondisi yang sama sesuai dengan jadwal. Mengubah kegiatan rutin harian ini sama dengan melakukan sesuatu hal yang tidak mungkin dilakukan.
c. Mengapa Bunda akan menjagokan Abang?
Karena menurut Bunda, Abang mencintai dengan seluruh jiwanya tanpa melihat pilihan lain.
d. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, “Ini tidak adil. Ini tidak masuk akal…,” protes anaknya lagi. Siapa yang mengatakan kalimat tersebut? Jelaskan maksud dari kalimat tersebut berdasarkan konteks cerita di atas.
Yang mengatakan kalimat itu adalah anak bungsu Bunda. Anak bungsu Bunda merasa bahwa Bunda menomorsatukan Abang. Atau: Anak bungsu Bunda merasa bahwa berpura-pura untuk tidak berpacaran adalah tidak adil karena kesempatannya untuk berbahagia dihalangi.
e. Pada cerita pendek di atas juga terdapat kutipan, Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang. Siapakah yang dimaksud dengan kata ‘seseorang’ pada kutipan di atas? Jelaskan mengapa tokoh ‘ia’ melakukan hal itu?
Seseorang’ yang dimaksud adalah Abang. ‘Ia’ adalah Bunda. Bunda ingin memberi Abang kesempatan untuk berbahagia dengan menciptakan keadaan yang dipahami Abang.
f. Apakah judul cerita pendek “Malaikat Juga Tahu” sudah mewakili isi cerita? Jelaskan alasan kalian
Menurut saya, judul cerita pendek “Malaikat Juga Tahu” sudah mewakili isi cerita karena isi cerita menunjukkan tindakantindakan Bunda untuk anaknya adalah sebuah pengorbanan.
3. Berdasarkan unsur-unsur cerpen, isilah tabel di bawah ini.
No. | Unsur Cerpen | Jawaban |
---|---|---|
1. | Tema | Kasih sayang seorang ibu tentang anaknya |
2. | Pesan | Kasih sayang Ibu tidak terbatas sehingga rela berkorban demi kebahagiaan anaknya. |
Perbedaan Cerpen dan Puisi “Malaikat
Juga Tahu” karya Dee Lestari
- Cerpen dan puisi “Malaikat Juga Tahu” mempunyai persamaan pada judul, tema cerita dan pesan yang disampaikan penulis. Selain itu, juga persamaan tokoh utama, yakni “Bunda”.
- Perbedaan cerpen dan puisi “Malaikat Juga Tahu” adalah pada tipografi, sudut pandang penulis. dan bahasa yang digunakan. Tipografi puisi menggunakan bait-bait, sedangkan pada cerpen berupa paragraf. Sudut pandang penulis pada puisi menggunakan sudut pandang orang pertama, sedangkan pada cerpen menggunakan sudut pandang orang ketiga. Salah satu perbedaan bahasa adalah penggunakan aku dan kau pada puisi. Pada cerpen, tokoh disebut sebagai orang ketiga dengan menggunakan penyebutan Bunda dan Abang.
Demikian pembahasan mengenai Membaca cerpen “Malaikat Juga Tahu” karya Dee Lestari. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.