Home » , , , » Jurnal Membaca Buku Syair Yatim Nestapa

Jurnal Membaca Buku Syair Yatim Nestapa

Jurnal membaca salah satu kegiatan yang meningkatkan minat baca. Pada umumnya jurnal membaca digunakan untuk dalam dunia pendidikan. Jurnal membantu pelajar dalam mengembangkan kegiatan keterampilan membaca. Jurnal membaca adalah suatu kegiatan untuk menggambarkan kegiatan membaca dan mencatat informasi serta pemahaman dari berbagai jenis bahan bacaan.

Ayo luangkan waktu untuk membaca setidaknya 15 hingga 30 menit sehari. Bacalah buku-buku bertema fantasi. Temukan tokoh favorit dari buku-buku yang telah kalian baca, lalu tuliskan alasan mengapa kalian menyukainya. 
Yatim nestapa
Judul Buku
Syair Yaitm Nestapa
Pengarang :
Putri Minerva Mutiara

Tokoh favorit saya adalah :
Asmara Dewa atau Maharaja Muda
Ak menyukainya karena
Asmara dewa berhasil membembaskan ibunya dari kejahatan Raja Lila Makota
Zarnan dahulu kala ada sebuah negeri yang sangat indah dan makmur bemama negeri lnderacita. Negeri ini diperintah oleh seorang raja bemama Seri Maharaja. Seri Maharaja mermpunyai empat orang isteri. Dari keempat isterinya itu Seri Maharaja dikarunai empat orang anak. Dua orang putra dari Permaisuri Tua bemama Ahmad Maulana dan Putri Sari Daun dan dua orang putri dari Permaisuri Bungsu bemama Putri Kusuma Jiwa dan Asmara Dewa.

Di antara keempat isterinya itu Perrnaisuri Bungsulah yang paling disayangi. Hal ini tentu saja membuat iri dan sakit hati ketiga isterinya, terutama Perrnaisuri Tengah sehingga ia bemiat rneracuni Perrnaisuri Bungsu. Untuk melaksanakan niatnya itu Perrnaisuri Tengah bekerja sama dengan saudaranya, Darma Gangga. 

Ahmad Maulana yang telah dewasa dinobatkan sebagai raja oleh Seri Maharaja dengan gelar Raja Lila Makota.Ketika semuanya sedang berkumpul Seri Maharaja berpesan kepada Raja Lila Makota. Seandainya ia telah tiada, Lila Makota harus menyayangi dan melindungi keempat bundanya dan ketiga adik-adiknya dengan sebaik-baiknya.

Permaisuri Tengah mulai melaksanakan rencananya. Ia menyuruh Dang Judah, dayang Permaisuri Bungsu untuk memasukkan racun ke dalam makanan Permaisuri Bungsu. Ternyata makanan yang telah diberi racun itu termakan oleh Seri Maharaja yang sedang menginap di istana Permaisuri Bungsu. 

Kematian Seri Maharaja yang menimbulkan tanda tanya di hati Lila Makota. Karena ayahnya meninggal di istana Permaisuri Bungsu. Lila Makota menuduh Permaisuri Bungsu sebagai pelakunya. Permaisuri Tengah berusaha mempengaruhi Lila Makota dengan cerita bohongnya.  Akhirnya Raja Lila Makota menyuruh Bendahara memasukkan Permaisuri Bungsu ke dalam penjara.

Pada suatu ketika datanglah Permaisuri Tengah ke istana Permaisuri Bungsu. Semua harta Permaisuri Bungsu diambilnya, termasuk semua dayang-dayangnya. Kemudian Putri Sari Daun membawa Putri Kusuma Jiwa ke istananya. Siang dan malam Putri Kusuma disuruh mengerjakan semua perintahnya. Jika ia melakukan kesalahan, habislah ia dimarahi dan dipukul.

Pada suatu hari Raja Lila Makota memanggil Bendahara untuk membunuh Permaisuri Bungsu secara perlahan-lahan, yaitu dengan membawanya ke bawah kawah dan tidak boleh diberi makan dan minum. Putri Kusuma minta tolong kepada dayang agar ditunjukkan tempat bundanya.

Putri Kusuma dan Asmara Dewa lalu berjalan menuju kawah seperti yang ditunjukkan sang dayang. Selama sebulan berjalan di dalam hutan akhirnya sampailah keduanya ke tepi sungai. Keduanya bertemu dengan seekor naga yang aneh rupanya.

Sang naga meminta agar mereka tidak perlu takut untuk menceritakan maksud kedatangan mereka. Asmara Dewa lalu menceritakan hal yang sebenamya kepada naga. Mendengar cerita itu naga merasa kasihan lalu ia memberikan kemala azimat kepada Asmara Dewa. Segala sesuatu yang dikehendaki oleh Asmara Dewa dapat dimintakan kepada Tuhan melalui kemala azimat itu. 

Naga itu memberikan nasihat dan doa bagi kedua kakak beradik itu dan menyuruhnya melanjutkan perjalanan menuju negeri Indera Negara. Setelah berjalan siang dan malam sampailah mereka ke rumah Nenek Kabayan. Nenek Kabayan menganggap mereka seperti cucunya sendiri. 

Raja lndera Negara mempunyai seorang putri bemama Putri Indera Puspa. Pada suatu hari, sang Putri dipatuk seekor ular sampai jatuh pingsan. Akhimya raja memerintahkan untuk mengumumkan barang siapa yang dapat menyembuhkan tuan putri akan mendapat anugerah menjadi suami sang putri dan menjadi Maharaja Muda. 

Asmara Dewa yang mendengar berita itu lalu mengobati tuan putri dengan kemala azimatnya. Putri segera sembuh. Raja mengumumkan bahwa sesuai dengan janjinya ia akan menjadikan Yatim Nestapa sebagai raja.

Maharaja Muda lalu meminta bantuan kedua kakaknya untuk menyelamatkan ibunya yang dianiaya di negeri Inderacita. Kepada kedua kakak iparnya Dewa Persada dan Dewa Syahdan dipesankan untuk menangkap hidup-hidup Lila Makota dan para menteri. Terjadilah pertempuran yang amat seru antara kedua belah pihak. Akhirnya Dewa Persada dan Dewa Syahdan berhasil mengalahkan Lila Makota dan mengikatnya. Maharaja Muda kemudian masuk ke dalam istana dan semua penghuninya digiring ke luar kota.

Sampai ke tepi kota terlihat oleh Maharaja Muda sebuah kawah. Ia segera mendekati dan tanpa terasa air matanya menitik. Ketika masuk ke bawah kawah, dilihatnya ibunya terbujur tidak sadarkan diri. Dengan segera dikeluarkannya kemala azimat dan dimintakan pertolongan naga yang sakti. Permaisuri Bungsu sadar lalu meminta minum karena sangat haus.

Setelah semua selesai dikerjakan, berangkatlah Maharaja beserta bala tentara dan para tawanannya meninggalkan negeri Inderacita. Setelah berjalan beberapa hari, sampailah rombongan itu ke perbatasan negerinya. Kedatangan mereka disambut oleh utusan Baginda yang sengaja diperintahkan untuk mengiringkan masuk ke dalam negeri.

Demikian pembahasan mengenai Jurnal Membaca Buku Syair Yatim Nestapa. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 2:29 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.