Home » , , » Soal Post Test Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif

Soal Post Test Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif

Menurut United Nations Confension of the Rights of Person with Disabilities, design universal berarti, design, produk, lingkungan, program, dan layanan yang dapat digunakan oleh semua orang. Semaksimal mungkin tanpa perlu adaptasi design khusus, jika diterapkan pada pendidikan universal pembelajaran, UDL berarti menciptakan kegiatan belajar dan lingkungan belajar yang dapat diakses oleh semua peserta didik dengan dan tanpa disabilitas.

Penerapan UDL mensyaratkan lingkungan belajar yang dapat diakses oleh semua peserta didik dengan dan tanpa disabilitas. UDL membutukan pergeseran pemikiran dari menancang kurikulum dan pendekatan pengajaran untuk peserta didik. Kebanyakan atau rata-rata, menjadi merancang kurikulum dan pendekatan pengajaran sedemikian rupa, sehingga dapat diakses oleh semua peserta didik sejak awal.

Prinsip-prinsip utama UDL adalah menyediakan berbagai sarana, prsentasi, apa, berbagai sarana bertindak dan berekspresi, bagaimana, dan berbagai sarana keterlibatan. Mengapa? Dalam setting penidikan inklusif, guru dihadapkan pada keberagaman pesetra didik. Bagaimana potensi, tantangan maupun kebutuhannya. Sehingga, guru harus mengembangkan rencana pembelajaran
yang dapat mengakomodasi keberagaman tersebut.

Untuk itulah, diperlukan Universal Design for Learning (UDL) atau desain universal untuk pembelajaran. UDL adalah sebuah kerangka pembelajaran bagi peseta didik dengan kebutuhan belajar yang beragam dalam menekankan kepada pembelajaran yang fleksibel bermakna serta keterlibatan. UDL juga dapat dijadikan sebagai kerangka, kerja bagi guru untuk menyusun rencana pembelajaran yang lebih efektif di sekolah.

Proses penyusunan rencana program pembelajaran atau modul ajar yang universal dimulai dari tahap konsultasi guru pembimbing khusus di sekolah. Para tahap ini, guru membahas program yang tepat untuk peseta didik yang memiliki hambatan belajar.

Kemudian guru akan melakukan identifikasi dan asasmen para peseta didik. Ada tiga hal penting yang diperlukan dalam menyusun modul ajar bersama. Yakni akomodasi materi, akomodasi waktu dan akumodasi penilaian. Penyusunan akomodasi modul ajar pada tiap peserta didik tertentu memiliki perbedaan. Perbedaan akomodasi modul ajar pada tiap peseta didik pasti itu berbeda.

Pada anak reguler, tentunya modul ajar sesuai dengan capaian pembelajaran yang sudah ada. Sedangkan peseta didik berkebutuhan khusus itu digunakan materi yang dimodifikasi. Dan untuk akumodasi waktu, bagi peseta didik berkebutuhan khusus, diberikan keleluasan atau tambahan waktu. Sedangkan akomodasi penilaian, perbedaannya adalah di dalam deskripsimenyesuaikan materi yang diberikan kepada peseta didik tersebut. Tentunya yang membedakannya adalah deskripsi yang menuangkan kepada materi itu sendiri.

Penyusunan modul ajar bersama ini perlu dilakukan pada setiap mata pelajaran di sekolah. Karena tidak semua peserta didik dapat mengingkuti metode pembelajaran pada umumnya. Untuk itulah, kolaborasi para guru sangat diperlukan dalam menyusun modul ajar pada tiap mata pelajaran.

Kolaborasi para guru dalam menyusun modul ajar, ini sangat penting sekali. Kenapa? Sebab ketika duduk bersama dalam menyusun modul ajar, menyesuaikan kebutuhan peserta didik khususnya untuk peseta didik berkebutuhan khusus, ini akan tercipta saling memberikan masukan. Dan ini juga akan mempertimbangkan materi apa yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik khususnya.
Inklusif


Setelah melakukan proses penyusunan modul ajar bersama, guru juga melakukan diskusi dengan orang tua, terkait hasil asessment murid dan program yang telah dilancang. Proses diskusi ini penting untuk dilakukan sebagai bentuk kolaborasi sekolah dalam menciptakan layanan pendidikan yang inklusif.

Selain bentuk kolaborasi antara pihak sekolah dengan orang tua peserta didik, diskusi ini juga perlu dilaksanakan agak orang tua bisa lebih memahami tubuh kembang anak lebih baik lagi. Pada proses diskusi dengan orang tua murid, ada 3 hal penting yang akan guru tunjukkan terkait rencana program pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip UDL. Yakni, konten yang diberikan pada anak, cara anak belajar sebuah topik dan cara anak menunjukkan apa yang telah dipelajari.

Setelah proses diskusi dengan orang tua dilakukan, guru melakukan uji coba materi media ajar satu sama lain. Hal ini bertujuan agar setiap materi media ajar yang dipersiapkan bisa diaplikasikan pada tiap anak di kelas. Proses uji coba media pembelajaran itu penting dilakukan agar pada saat implementasi, guru bisa mengukur kemudahan dan ketepatan media ini apakah sesuai dengan materi dan sesuai dengan kemampuan berserta didik berkebutuhan khusus.

Selanjutnya, guru juga perlu melakukan uji coba metode bagaimana anak-anak mengekspresikan apa yang selah mereka pelajari. Ada berapa metode yang bisa digunakan? Seperti melalui journal, dimana anak-anak menulis bagaimana proses pembelajaran yang mereka dapatkan dalam bentuk narasi menggunakan media gambar, media rekaman video dan suara, dan media presentasi.

Untuk menentukan ekspresi pembelajaran anak, ditentukan sesuai dengan kemampuan masing-masing anak, dan capaian yang ditetapkan sebelumnya dari para guru. Kolaborasi pihak sekolah dan orang tua murid, bukan hanya memberikan kelancaraan pada proses pembuatan modul dan media ajar peserta didik. Karena melalui kolaborasi tersebutlah, maka pemenuhan hak belajar setiap peserta didik tersebut dapat terlaksana.

Untuk mendukung pembelajaran kolaboratif mewujudkan pembelajaran universal, pada setiap mata pelajaran diperlukan beberapa hal Yaitu. Guru perlu berkolaborasi untuk menyusun modul ajar bersama. Selain itu, kolaborasi juga perlu dilakukan dengan melibatkan orang tua murid dan seluruh pihak terkait. Sehingga proses penyusunan modul ajar bisa berjalan lancar. Guru bisa menggunakan materi dan media ajar yang adaptif, murah dan menyenangkan.

1. Latihan Pemahaman
A. Desain Universal untuk Pembelajaran
Desain Universal Pembelajaran adalah:
Jawaban : Menciptakan kegiatan belajar dan lingkungan belajar yang dapat diakses seluruh peserta didik  dengan dan tanpa disabilitas
B. Perencanaan Pembelajaran yang Inklusif
Di bawah ini adalah cara pembelajaran yang menggunakan prinsip Desain Universal untuk Pembelajaran:
Jawaban : Semua Jawaban Benar

2. Soal Post Test
1.
Profil Peserta Didik idealnya disusun untuk: (pilih jawaban yang benar)
A.Mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai peserta didik dalam rangka memberikan masukan penyusunan PPI
B.Mendapatkan informasi kondisi sekolah
C.Menyusun anggaran desa
D.Advokasi musrengbangdes
Pembahasan :
Jawaban : A
2.Apa yang BUKAN merupakan bagian dari proses penyusunan Rencana Pembelajaran atau modul ajar yang universal?
A.Berkonsultasi dengan guru pembimbing khusus sekolah
B.Membahas program  yang tepat untuk peserta didik yang memiliki hambatan belajar
C.Guru melakukan identifikasi dan asesmen kepada peserta didik
D.Guru bekerja sendiri menyusun pembelajaran
Pembahasan :
Jawaban : D

Demikian pembahasan mengenai Modul 3 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusifi Platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:31 PM

1 komentar:

Mohon tidak memasukan link aktif.