Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor lempar. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin yang disebut peluru. Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Berat peluru yang digunakan dalam perlombaan adalah 7,25 kg (untuk putera) dan 4 kg (untuk wanita). Untuk peserta didik Sekolah Dasar usia 11-12 dengan berat 3 kg untuk putra dan 3 kg untuk berat putri. Aktivitas pembelajaran variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam berbagai gerakan memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru melalui:
A. Memegang Peluru
Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan memegang peluru. Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur gerak memegang peluru dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru. Cara melakukan praktik/latihan gerak memegang peluru adalah:
- Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat dengan jari-jari tangan.
- Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk) dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang.
- Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang/ menahan peluru bagian samping, yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
- Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menempel (melekat) dileher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.
- Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan dan tangan jangan sampai kaku. Akan tetapi harus dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dan lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan.
B. Sikap Badan Saat Aan Menolak
Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan sikap badan saat akan menolak Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur gerak sikap badan saat akan menolak dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru. Cara melakukan praktik/latihan gerak sikap badan saat akan menolak adalah:
- Berdiri tegak menyamping kearah tolakan, kedua kaki dibuka lebar (kangkang).
- Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping kanan.
- Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas lemas.
- Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan. Pandangan tertuju ke arah tolakan.
C. Penolakkan Peluru
Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan menolakkan peluru Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur gerak menolakkan peluru dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.Cara melakukan praktik/latihan gerak menolakkan peluru adalah:
- Bersamaan dengan memutar badan kearah tolakan, siku ditarik serong ke atas kebelakang (kearah samping kiri), pinggul dan pinggang serta perut didorong ke depan agak ke atas hingga dada terbuka menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan tertuju ke arah tolakan.
- Saat seluruh badan (dada) menghadap kearah tolakan, secepatnya peluru tersebut ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan (parabola) bersamaan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan seluruh badan ke atas serong ke depan.
D. Setelah Menolak Peluru
Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan sikap badan setelah menolakkan peluru. Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur sikap badan setelah menolakkan peluru dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru. Cara melakukan praktik/latihan gerak sikap badan setelah menolakkan peluru adalah:
- Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas dari tangan, secepatnya kaki yang dipergunakan untuk menolak itu diturunkan atau mendarat (kaki kanan) kira-kira menempati tempat bekas kaki kiri (kaki depan), dengan lutut agak dibengkokkan.
- Kaki kiri (kaki depan) diangkat kebelakang lurus dan lemas untuk membantu menjaga keseimbangan.
- Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring kesamping kiri, pandangan kearah jatuhnya peluru.
- Tangan kanan dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan sedikit agak di bawah badan, tangan/lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.
Peralatan yang dibutuhkan dalam tolak peluru antara lain lapangan, peluru, bendera kecil, dan meteran. Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Berikut beberapa ukuran lapangan tolak peluru.
- Sektor lemparan/lapangan dibatasi oleh 2 garis yang menuju ke pusat lingkaran, lewat tepi balok lemparan yang panjangnya 1,22 m; tinggi 10 cm; dan lebarnya 11,4 cm.
- Berat peluru: pria 7,26 kg dan wanita 4 kg.
- Sepatu yang dipergunakan mempunyai permukaan yang keras dan tanpa paku.
- Tolakan peluru yang dilakukan oleh peserta dianggap gagal, jika :menyentuh balok batas sebelah atas dan menyentuh tanah di luar lingkaran; keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah; peluru jatuh di luar sektor lingkaran; berjalan keluar lingkaran di daerah lemparan; peluru diletakkan di muka dada atau belakang kepala; dipanggil sudah 2 menit belum melempar; peserta gagal melempar setelah 3 kali lemparan.
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.