Home » , , » Menebak Isi Buku

Menebak Isi Buku

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka Bab II |Buku Jendela Dunia terdapat pembahasan mengenai Menebak Isi Buku. Tujuan kegiatan pembelajaran kali ini adalah melalui kegiatan presentasi, peserta didik dapat menginformasikan secara runut hasil pengamatannya dengan menyertakan contoh atau petunjuk untuk mendukung pendapatnya.

Peserta didik sejenak mengamati gambar atau objek yang ditunjuk guru (pada buku, pada halaman sekolah, pada sekitar kelas, dan lainnya). Peserta didik lalu mempresentasikan hasil pengamatannya. Peserta didik menebak isi buku dari empat sampul buku (Lede si Joki Cilik, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Aku Mampu Berbahasa Indonesia, Ada Apa Sih? Ada Apa Sih?) . Kemudian, peserta didik mempresentasikan perkiraannya dengan menyebutkan petunjuk yang mendukung jawaban.

Mari mengenal berbagai jenis buku. Perhatikan keempat buku di bawah ini. Informasi apakah yang bisa kalian dapat dari sampul buku? Apakah yang kalian bayangkan tentang isi buku tersebut? Diskusikan jawaban bersama teman sekelas kalian.
Buku
1. Lede si Joki Cilik (Fiksi)
2. Buku Pelajaran Bahasa Indonesia (Nonfiksi)
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Nonfiksi)
4. Ada Apa Sih? Ada Apa Sih?(Fiksi)

Buku Fiksi
Buku fiksi berisi cerita rekaan atau khayalan yang berasal dari imajinasi penulis, seperti novel, cerpen, dongeng, dan mitos. Umumnya, buku ini menggunakan bahasa kiasan atau konotatif supaya dapat mengajak pembaca seolah-olah masuk ke dalam cerita.
 
Ciri khas utama dari buku fiksi ialah kejadian yang dituturkan bukan kisah nyata, melainkan hanya karangan fiktif. Sang penulis harus mampu menciptakan alur cerita berdasarkan kejadian tak lazim yang mustahil terjadi di kehidupan nyata. Inilah sebabnya seorang penulis cerita fiksi memerlukan pengetahuan luas dan daya imajinasi yang bebas. Dengan begitu, pembaca bisa merasa tertarik dan seolah terbawa alur cerita ketika membaca tulisan fiktif.

Berdasarkan definisi di atas, dapat dirumuskan empat ciri khas buku fiksi, yaitu:
  1. Imajinatif, di mana bersumber dari rekaan penulis
  2. Kebenaran yang relatif, artinya unsur benar atau salah dari buku fiksi tergantung penilaian pembaca
  3. Bahasa konotatif, yaitu bahasa yang tidak bermakna sebenarnya untuk menambah imajinasi pembaca dan membuat tulisan terkesan hidup
  4. Tidak memiliki sistem baku, di mana diksi dan gaya penulisan relatif bebas tanpa ada aturan yang mengikat
Buku Nonfiksi
Berbanding terbalik dengan fiksi, buku nonfiksi berisi kejadian nyata atau fakta yang bersifat informatif. Buku ini membutuhkan pengamatan dan data sebagai bahan penulisan, sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan. Contoh dari buku ini antara lain biografi, esai, karangan ilmiah, dan jurnal.
 
Karena bertujuan memberi informasi, buku nonfiksi harus ditulis dengan bahasa denotatif atau bermakna sebenarnya. Dengan begitu, pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat dirumuskan empat ciri khas buku nonfiksi, yaitu:
Menggunakan bahasa formal
  1. Ditulis berdasarkan fakta
  2. Menggunakan bahasa denotatif, yaitu memiliki makna sebenarnya
  3. Memberikan ide baru, atau pengembangan dan penyempurnaan ide sebelumnya

Jika disandingkan, buku fiksi dan nonfiksi setidaknya memiliki tiga perbedaan utama, yaitu sumber ide, sifat tulisan, dan bahasa yang digunakan.
  1. Dari segi ide, buku fiksi bersumber pada khayalan penulis. Sedangkan, buku fiksi merujuk pada data dan fakta.
  2. Dari segi tujuan tulisan, buku fiksi bersifat imajinatif. Sementara itu, buku nonfiksi bersifat informatif.
  3. Dari segi bahasa, buku fiksi menggunakan bahasa konotatif, sedangkan buku nonfiksi mengimplementasikan bahasa denotatif.
Buku 1 dan 4 adalah fiksi. Buku 2 dan 4 adalah nonfiksi.

Demikian pembahasan mengenai Menebak Isi Buku. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas V Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:06 AM

1 komentar:

Mohon tidak memasukan link aktif.