Home » » Pidato Persuasif Melestarikan Permainan tradisional

Pidato Persuasif Melestarikan Permainan tradisional

Mempelajari budaya yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke dapat meningkatkan pemahama terhadap budaya yang berbeda beserta nilai-nilai luhurnya. Pemahaman tersebut pada akhirnya dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan. Selain itu, mempelajari budaya bangsa dan turut melestarikannya merupakan salah satu sikap cinta tanah air. Kita dapat mengajak teman-teman yang ada di sekolah untuk mengenal dan melestarikan permainan tradisional melalui pidato persuasif.

A. Rancangan Pidato
Rancangan atau kerangka pidato merupakan catatan tentang pokok-pokok yang akan disampaikan dalam teks pidato. Rancangan pidato ini dibuat dengan tujuan apa yang akan disampaikan dalam pidato tidak ada yang terlewat atau tidak disampaikan. Walaupun beberapa orang biasanya berpidato tanpa menggunakan teks pidato. Namun ada baiknya jika ketika akan berpidato persiapkan terlebih dahulu poin-poin penting pidato tersebut dalam sebuah rancangan atau kerangka pidato. Sebagai contoh rancangan pidato berjudul Melestraikan Permainan Tradisional disusun dengan kerangka pidato sebagai berikut.
  1. Pendahuluan yang berisi salam pembuka, ucapan syukur kepada Tuhan, penghormatan, dan tujuan pidato
  2. Isi pidato terdiri dari dampak negatif permainan modern, manfaat permainan tradisional, dan cara melestarikan permainan tradisional.
  3. Penutup yang berisi kesimpulan pidato, permintaan maaf, dan salam penutup

Setelah kerangka pidato tersebut disusun langkah selanjutnya adalah mengembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah teks pidato seperti pada contoh di bawah ini

B. Teks Pidato
Assalamua'alaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak/Ibu guru  dan teman teman yang saya cintai.

Pertama marilah kita panjatkan puja syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita nikmat sehat jasmani dan rohani, sehingga pada kesempatan ini kita dapat berkumpul di ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat. Pada kesempatan kali ini perkenankanlah saya menyampaikan pidato tentang Melestarikan Permainan Tradisional. Dengan pidato ini diharapkan permainan tradisional dapat menjadi permainan yang memberikan manfaat bagi generasi penerus bangsa.

Bapak dan Ibu guru yang saya hormati, serta teman temanku yang sayangi.
Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern, saat ini semakin banyak pula permainan-permainan yang sangat canggih dan didukung dengan teknologi tinggi. Maka tak heran jika anak-anak sekarang tidak mengenal beragam permainan tradisional. Bukan kita tidak ingin menerima kemajuan teknologi, namun kita perlu menyadari bahwa kemauan teknologi tidak seluruhnya membawa dampak positif bagi kita,  namun juga membawa dampak negatif yang tanpa kita sadari, hal ini tentu cukup mengkhawatirkan bagi kita.

Saat ini berbagai macam permainan modern telah mudah kita dapatkan, baik secara online ataupun offline. Selain disediakan di rumah, banyak juga orang-orang yang membuka usaha game seperti playstation, game online, dan lain-lain. Apabila hal ini berjalan tentu cukup berbahaya bagi perkembangan anak. Karena dengan permainan-permainan tersebut secara tidak sadar membentuk anak sulit untuk bersosialiasi dan anak akan menjadi pasif dalam kehidupan nyata karena lebih memilih berdiam diri di rumah sambil bermain game, dibandingkan bermain dengan teman-temannya.
permainan tradisional
Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlunya kita untuk melestarikan kembali permaian-permaian tradisional. Permainan tradisional merupakan potensi lokal yang patut kita lestarikan. Jika kita bandingkan permainan modern dengan permainan tradisional, tentunya akan lebih banyak manfaatnya permainan tradisional dibandingkan dengan permainan modern. Beberapa manfaat permaian tradisional antara lain sebagai berikut :
  1. Melatih interaksi sosial anak, dengan melalui permainan tradisional anak akan belajar berinteraksi sosial dengan teman-temannya, hal ini tentunya sangat baik bagi perkembangan anak.
  2. Melatih anak untuk belajar kerjasama, dengan melalu permainan tradisional juga bisa memberikan anak untuk belajar kerjasama dengan teman-temannya.
  3. Melatih anak untuk menjadi kreatif, permainan tradisional adalah permainan yang tidak memiliki peraturan secara tertulis, dan biasanya peraturan permainan akan disepakati oleh semua anggota, sehingga dalam hal ini tentu perlu kreatifitas anak untuk melakukan permainan agar menjadi menarik.
  4. Melatih emosi anak, hampir setiap permainan tradisional dilakukan secara kelompok, sehingga dalam hal ini dapat membangun emosi anak timbul toleransi, empati terhadap orang lain, sikap sportif, dan lain-lain.

Untuk itu marilah kita lestarikan permainan-permainan tradisional dari berbagai penjuru daerah, seperti enggrang, engklek, kelereng, layang-layang, bakiak, congklak, benteng, gobak sodor, dan masih banyak lagi. Marilah kita nulai memperkenalkan kembali kepada anak-anak permainan-permainan tradisional tersebut, agar tidak ditinggalkan. Karena dengan melestarikan permainan-permainan tradisional juga akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan, terutama wisatawan asing manca negara.

Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melestarikan permainan tradisional adalah dengan cara sebagai berikut :
  1. Memperkenalkannya kembali permainan tradisional kepada anak, melalui kegiatan-kegiatan lomba baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.
  2. Membangun komunitas baik di lingkungan masyarakat, saat ini juga beberapa komunitas yang sudah melakukan hal ini untuk turut melestarikan permainan tradisional.
  3. Mengadakan workshop permainan tradisional.
  4. Dan masih banyak cara lain yang lebih menarik, yang dapat dilakukan untuk tetap melestarikan kembali permainan tradisional. Misalnya permainan tradsional digunakan dalam kurikulum pendidikan dasar.

Kesimpulannya adalah permainan tradisional perlu dilestarikan kepada anak-anak karena permainan tersebut dapat melatih interaksi sosial, kerja sama, kreativitas, dan melatih emosi anak. Untuk melestarikan permainan tardisional tersebut marilah kita perkenalkan kembali, membangun komunitas, dan workshop permainan tradisional. Mencintai permainan tradisional merupakan bentuk cinta tanah air dan bangsa ini.

Bapak dan Ibu guru dan teman temanku yang saya banggakan.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan tutur kata yang kurang berkeanan di hati Bapak dan Ibu guru sekalian. Terima kasih.

Wasalamualaikum Warahnatullahi Wabarakatuh.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 12:40 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.