Home » » Akibat Perputaran Bumi dan Bulan

Akibat Perputaran Bumi dan Bulan

Bumi mempunyai dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi bumi adalah gerakan bumi pada porosnya. Gerakan bumi mengelilingi Matahari dinamakan revolusi. Akibat rotasi dan revolusi Bumi mengakibatkan beberapa peristiwa. Peristiwa-peristiwa ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita karena hampir semua orang pernah mengalaminya. Peristiwa seperti terjadinya siang dan malam, matahari terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat, perbedaan waktu di berbagai belahan bumi, percepatan gravitasi bumi merupakan akibat dari rotasi bumi. Untuk lebih lengkapnya akan diuraikan sebagai berikut :

A. Rotasi bumi
Bumi merupakan salah satu planet di tata surya kita ini. Dimana pada tata surya tersebut planet-planet lain yang terdiri dari Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus berputar mengelilingi matahari sehingga membentuk suatu sistem tata surya. Selain berputar mengelilingi matahari, bumi juga berputar pada porosnya. Perputaran bumi pada porosnya mengakibatkan beberapa akibat yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Rotasi bumi adalah gerakan bumi pada porosnya. Poros adalah sumbu bumi. Sumbu itu hanya bersifat khayal. Bumi berputar berlawanan dengan arah jarum jam yaitu dari barat ke timur. Perputaran bumi sebesar 360° ditempuh dalam waktu 24 jam. Jadi setiap 1° bujur ditempuh selama 4 menit.

Kala rotasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk berputar pada porosnya. Sekali berotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit atau 24 jam kurang 4 menit. inilah yang menyebabkan adanya tahun kabisat dimana perbedaan waktu 4 menit tersebut membuat jumlah hari pada bulan februari ditahun kabisat berjumlah 29 hari.

Akibat Rotasi Bumi
Beberapa akibat rotasi bumi adalah sebagai berikut.

1. Bumi mengalami pergantian siang dan malam
Matahari memancarkan cahaya kearah bumi, namun bentuk bumi yang bulat dan cahaya matahari yang bergerak lurus maka menyebabkan pancaran sinar matahari yang tidak merata. Bumi berputar pada porosnya selama 24 jam. Ketika berputar, bagian-bagian bumi yang menghadap ke cahaya matahari mengalami siang dan bagian sebaliknya akan mengalami malam. Siang dan malam akan terus berganti selama Bumi masih berputar.

2. Terjadinya perbedaan dan pembagian waktu
Bumi berputar pada porosnya sejauh 360° penuh, dalam waktu 24 jam kurang 4 menit Jadi 1° ditempuh Bumi selama 4 menit. Oleh karenanya setiap daerah yang memiliki selisih 1° bujur berbeda waktunya 4 menit. Jadi, setiap 15° bujur bumi memiliki selisih waktu 1 jam. Angka 15° ini diperoleh dari 360° dibagi 24 (jumlah waktu dalam jam). Sebagai patokan waktu dunia adalah bujur 0° yang ditetapkan di kota Greenwich London Inggris. Bujur 0° dinamakan meredian pangkal. Greenwich sebagai bujur pangkal (0°) dikenal sebagai Greenwich Mean Time (GMT). Indonesia sendiri memiliki perbedaan waktu 7 jam ( GMT +7 pada WIB), 8 Jam (GMT +8 pada WITA) dan 9 Jam (GMT +9 pada WIT) dari Greenwich, London, Inggris.

3. Peredaran Semu Harian Matahari
Peredaran Semu harian matahari adalah pergerakan matahari seolah-olah mengelilingi bumi. Akibat gerak rotasi bumi dari barat ke timur maka Matahari terlihat bergerak terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pada keadaan sebenarnya Matahari tidak bergeser.

4. Perbedaan Percepatan Gravitasi
Rotasi Bumi menyebabkan Bumi berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi pepat di bagian kutubnya. Bentuk ini mengakibatkan jari-jari Bumi di daerah kutub dan khatulistiwa berbeda. Perbedaan jari-jari Bumi menimbulkan perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi. Perbedaan tersebut terutama di daerah khatulistiwa dengan kutub. Perbedaan garis tengah ini mengakibatkan percepatan gravitasi bumi berbeda. Percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa, karena jarak permukaan bumi di kutub lebih dekat ke pusat bumi. Akibatnya, berat benda yang sama akan berbeda jika ditimbang di khatulistiwa dan di kutub.

5. Terjadinya gerakan udara (angin)
Penyinaran matahari pada bagian permukaan bumi tertentu mengakibatkan pergantian suhu pada siang maupun malam hari. Udara bergerak dari kutub utara dan selatan ke arah khatulistiwa yang selalu bersuhu lebih tinggi. Dari kutub utara udara berbelok ke kiri dan dari kutub selatan udara berbelok ke kanan.

Di daerah terbatas juga terjadi gerakan udara. Matahari menyinari dan memanasi daratan dan lautan. Pada siang hari daratan lebih cepat panas dan lautan lebih lambat panas. Akibatnya udara bergerak dari laut ke darat. Terjadilah angin laut. Pada malam hari, daratan lebih cepat dingin dan tekanan udara menjadi maksimum. Sementara, lautan lebih panas dan tekanan udara minimum. Akibatnya, udara akan bergerak dari darat ke laut. Saat itu terjadilah angin darat.

B. Revolusi Bumi
Selain berputar pada porosnya (berotasi), Bumi juga mengelilingi Matahari. Gerakan bumi mengelilingi Matahari dinamakan revolusi. Revolusi bumi dilakukan bersama-sama dengan bulan. Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.  Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi.

Akibat Revousi Bumi
Beberapa akibat yang terjadi karena peristiwa revolusi bumi adalah sebagai berikut.

1. Terjadinya Pergantian Musim
Saat kutub utara condong ke Matahari, belahan bumi bagian utara akan bertambah dekat dengan Matahari. Akibatnya bumi belahan utara akan mengalami musim panas. Sebaliknya, bumi belahan selatan menjadi semakin jauh dari matahari dan akan mengalami musim dingin. Antara musim panas dan musim dingin akan terjadi musim semi dan gugur.
No.TanggalBelahan Bumi UtaraBelahan Bumi Selatan
1.21 Maret - 21 JuniBelahan utara mulai mendekati Matahari, Belahan bumi utara mengalami musim semiBelahan selatan agak menjauhi Matahari, Belahan bumi selatan mengalami musim gugur
2.21 Juni - 21 SeptBelahan utara posisi condong ke Matahari, Belahan bumi utara mengalamai musim panasBelahan selatan pada posisi terjauh Matahari, Belahan bumi selatan mengalami musim dingin
3.21 Sept - 21 DesBelahan utara agak menjauh dari Matahari, Belahan bumi utara mengalami musim gugurBelahan selatan agak mulai mendekat Matahari, Belahan bumi selatan mengalami musim semi
4.21 Des - 21 MaretBelahan utara pada posisi terjauh dari Matahari, Belahan bumi utara mengalami musim dinginBelahan selatan berada pada posisi terdekat dengan Matahari, Belahan bumi selatan mengalami musim panas

2. Terjadinya gerak semu tahunan matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring. Matahari seolah-olah terbit dari titik yang berbeda setiap periode tertentu dalam satu tahun.
  • Posisi matahari tanggal 21 Maret. Bila dilihat dari Bumi, Matahari terbit tepat di sebelah timur dan terbenam tepat di sebelah barat. Posisi matahari tepat pada 0°.
  • Posisi matahari tanggal 21 Juni. Bila diamati dari Bumi, Matahari terbit tidak tepat di sebelah timur namun bergeser sedikit ke utara. Sebenarnya, Bumilah yang saat itu berada di selatan khatulistiwa pada posisi 23½° LS.
  • Posisi matahari tanggal 21 September. Bumi bergerak sedikit ke atas dan kembali sejajar dengan Matahari. Bila diamati Matahari terbit tepat di sebelah timur pada posisi 0°.
  • Posisi matahari tanggal 21 Desember. Bumi mulai bergerak ke atas dan seolah-olah Matahari berada di sebelah selatan. Pada kenyataannya Bumilah yang berada pada posisi 23½ ° LU (di sebelah utara khatulistiwa).

3. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.
Rasi Bintang
C. Gerakan Bulan
Bulan memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Akibat yang ditimbulkan oleh rotasi dan revolusi Bulan antara lain sebagai berikut :

1. Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali rotasi, Bulan membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.

2. Revolusi Bulan
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan mengelilingi Bumi disebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan untuk satu kali revolusi adalah sebulan (29½ hari). Saat berevolusi, luas bagian Bulan yang terkena Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu, bentuk Bulan dilihat dari Bumi juga berubah-ubah. Pasang purnama terjadi pada saat Bulan purnama dan Bulan baru. Pasang perbani terjadi pada saat Bulan paruh. Perubahan bentuk Bulan itu disebut fase-fase Bulan.

Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-rata, setiap fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari.
  • Hari pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
  • Hari keempat, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
  • Hari kedelapan, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
  • Hari kesebelas, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
  • Hari keempat belas, Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
  • Hari ketujuh belas, Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram.
  • Hari kedua puluh satu, Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
  • Hari kedua puluh lima, Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:00 PM

1 komentar:

Mohon tidak memasukan link aktif.