Home » , , , » Menganalisis Unsur Intrinsik Novel Ronggeng Dukuh Paruk

Menganalisis Unsur Intrinsik Novel Ronggeng Dukuh Paruk

Novel merupakan karya prosa fiksi yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Pada pelajaran sebelumnya, kamu telah belajar menangkap maksud pengarang terhadap kehidupan dalam novel, kaitannya dengan latar belakang sosial budaya pengarang.

Berikut ini uraian unsur-unsur intrinsik novel, yang terdiri dari tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan tema.
a. Tokoh
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita. Tokoh cerita adalah  orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya fiksi yang oleh pembaca  ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti  yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Tokoh dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam cerita sebagai tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh sentral atau tokoh yang sangat penting perannya dalam fiksi. Tokoh tambahan adalah tokoh bawah atau  tokoh yang tidak selalu diceritakan namun memiliki hubungan dengan tokoh utama.

Tokoh dalam pengembangan plot dibagi ke dalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang disukai pembaca karena sifat-sifatnya (biasanya hero, baik, penyelamat). Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disukai pembaca karena sifat-sifatnya (biasanya jahat, pengecut).

Penokohan merupakan teknik atau cara-cara tokoh ditampilkan atau dicitrakan di dalam fiksi. Para ahli menunjukkan dua cara menampilkan atau mencitrakan tokoh, yakni cara analitik dan cara dramatik. Secara analitik, perwatakan tokoh-tokoh cerita ditampilkan atau dicitrakan langsung dalam bentuk perincian oleh pengarang. Secara dramatik, perwatakan tokoh-tokoh cerita dicitrakan melalui dialog, pikiran, perasaan, lukisan fisik, perbuatan, dan komentar atau penilaian tokoh lain dalam fiksi.

b. Alur
Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Di dalam alur terkandung peristiwa, konflik, dan klimaks. Peristiwa merupakan peralihan dari satu situasi kepada situasi yang lain, baik peristiwa fungsional (penentu bagi perkembangan alur), kaitan (satu peristiwa dikaitkan dengan peristiwa yang lain agar masuk akal), maupun acuan (peristiwa yang diacu melalui tokoh). Konflik merupakan peristiwa yang memunculkan kejadian-kejadian yang sangat penting  yang disebabkan oleh adanya interaksi antartokoh, tokoh dengan masyarakat, tokoh dengan dirinya sendiri dalam dua atau lebih masalah yang bertentangan. Klimaks merupakan konflik yang mencapai tahap memuncak dan tak terhindarkan.

c. Latar
Latar atau setting adalah gambaran yang digunakan untuk menempatkan peristiwa di dalam suatu penceritaan fiksi. Latar ini menyaran pada tempat, waktu, sosial sehingga latar seringkali dibedakan menjadi tiga macam, yakni tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat berkaitan dengan kondisi geografis. Acuannya dapat berupa pusat keramaian, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, pusat perdesaan, pusat perkotaan, sekolah, rumah, dan lain-lain. Latar waktu berkaitan dengan kondisi abad, dasawarsa, abad, tahun, bulan, hari, jam, zaman, maupun historis. Latar sosial berkaitan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang digambarkan dalam cerita. Acuannya dapat berupa lapisan dalam masyarakat, budaya masyarakat, seni pada masa tertentu, cara berpikir masyarakat pada masa tertentu, kehidupan beragama, dan sebagainya.

d. Sudut Pandang
Sudut pandang atau point of view memasalahkan siapa yang bercerita. Pencerita akan menempatkan tokoh melalui berbagai cara atau pandangan dalam menampilkan tokoh, laku, latar, dan peristiwa untuk menata cerita fiksi kepada pembaca. Sudut pandang dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Cerita yang penyampaiannya dilakukan 

e. Tema
Tema merupakan pokok pikiran atau dasar sebuah cerita yang memiliki kaitan dengan makna kehidupan. Pada umumnya pengarang menawarkan kepada pembaca tentang makna kehidupan, mengajak pembaca untuk melihat, merasakan, dan menghayati makna kehidupan tersebut dengan cara memandang permasalahan itu sebagaiman ia memandangnya.
Dukuh Paruk
Setelah memahami unsur-unsur intrinsik novel, apakah kamu dapat menganalisis isi novel Ronggeng Dukuh Paruk tersebut? Untuk mengetahui pemahamanmu, buatlah kelompok yang terdiri atas 3–4 orang, dan jawablah pertanyaan berikut ini! 

1. Tema apa yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Tema yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah sosial dan budaya. Tema sosial yaitu masalah kelaparan dan kemiskinan yang melanda warga Desa Dukuh Paruk. Adat pemilihan ronggeng yang dimiliki Dukuh Paruk menjadi tema budaya novel tersebut. 
2. Bagaimanakah alur yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Alur yang digunakan dalam  tersebut adalah campuran. Alur pada pada paragraf pertama menggunakan alur mundur, namun untuk paragraf kedua dan selanjutnya menggunakan alur maju. 
3. Di manakah latar tempat, latar waktu, dan latar suasana yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Latar tempat novel terletak di Desa Dukuh Paruk. Latar waktu yang digunakan pagi, sore, tengah hari, malam, dan tengah malam. Adapun latar suasana digambarkan sebagai ceria, terkesima, dan panik. 
4. Siapakah tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Tokoh utama yakni Srintil dan Rasus, tokoh pendukungnya yakni Warta, Sakarya, Dursun, Ki Secamenggala, Nenek Rasus, Ki Kertareja, Nyi Kertareja, Sakum, Santayib, Istri Santayib, Sulam, Dower, Siti, Sersan Slamet, Kopral Pujo, dan Tampi, dan Masusi.
5. Bagaimanakah karakter tokoh-tokoh Ronggeng Dukuh Paruk?
  • Rasus: tokoh utama yang pemberani, penyayang namun pendendam.
  • Srintil: tokoh yang dewasa, agresif dan juga penyayang
  • Warta: penghibur dan penuh perhatian
  • Sakarya: penyayang namun tega
  • Dursun: sangat bersahabat
  • Nenek Rasus: linglung
  • Ki Kertareja: egois
  • Nyi Kertareja: egois
  • Sakum: hebat
  • Santayib: bertanggung jawab namun keras kepala
  • Istri Santayib: berjiwa keibuan dan penuh keprihatinan
  • Sulam: sombong
  • Dower: gigih dan pekerja keras
  • Siti: alim dan bertaqwa
  • Sersan Slamet: tegas
  • Kopral Pujo: hebat
  • Tampi: sabar
  • Masusi: pendendam dan juga jahat.
6. Apa pesan yang disampaikan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
  • Kemiskinan itu sangat dekat dengan kebodohan, oleh karena itu, meski miskin tetap giatlah mencari ilmu
  • Mencintai seseorang itu harus dengan tulus sepenuh hati.
  • Jangan mudah percaya dengan orang lain, harus tetap berhati-hati terhadap sekeliling, meskipun pada orang terdekat sekalipun.
  • Jangan gemar menipu orang lain dan bersikap serakah.

Demikian pembahasan mengenai Menganalisis Unsur Intrinsik Novel Ronggeng Dukuh Paruk. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum 2013, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 10:01 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.