Home » , , , » Membandingkan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dan Cerpen

Membandingkan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dan Cerpen

Meskipun hikayat dan cerpen sama-sama merupakan cerita naratif berupa fiksi, ada perbedaan antara keduanya. Hal tersebut terjadi karena perbedaan kondisi sosial dan budaya yang terjadi pada saat cerita tersebut dibuat. Hikayat yang dibuat pada masa kerajaan tidak dapat lepas dari nuansa istana, baik pada tokohnya maupun seting cerita. 

Tokoh pada hikayat cenderung berlatar belakang keluarga kerajaan atau orang-orang di sekitarnya. Keluarga kerajaan dikenal dengan orang-orang yang sakti hingga sering diceritakan dapat melakukan hal-hal yang tidak wajar. Bahkan, para tokoh tidak hanya diambil dari kerajaan yang ada di bumi, tetapi juga kerajaan kayangan. Perbedaan kasta pada setiap golongan masyarakat muncul sangat jelas pada cerita. Hal ini sangat berbeda dengan cerpen yang lebih variatif mengambil tokoh dalam cerita.

Hal tersebut sangat berpengaruh pada konflik yang muncul dalam cerita. Konflik yang biasa muncul tidak lepas dari perselisihan antarkerajaan dan golongan. Penyelesaian konflik pun tidak jauh dari peperangan dan penggunaan kekuatan ajaib yang berakhir bahagia. Pada cerpen karena karakter dan latar belakang yang begitu beragam, mengakibatkan konflik dan cara penyelesaiannya pun beragam.

Sebagai cerita yang lebih panjang dibandingkan cerpen, hikayat memiliki alur yang lebih kompleks. Hikayat memiliki alur berbingkai. Pada sebuah ceritanya terdapat cerita yang lain. Pada “Hikayat Bayan Bijaksana”, di samping menceritakan percakapan antara Bayan dan Istri Zainab terdapat pula cerita lain. Alur yang digunakan pada hikayat adalah alur maju, berbeda dengan cerpen yang lebih variatif.

Kegiatan 1
Pada kegiatan kali ini, kalian akan membaca Hikayat si Miskin untuk mengidentifikasi karakterisasi dan plot pada hikayat. Gunakanlah tabel-tabel di bawah ini untuk mengidentifikasi hal tersebut.
Nama TokohKarakter TokohMasalah yang dihadapi tokohCara tokoh menyelesaikan masalah
Si MiskinGigihIstrinya mengidam buah mempelam yang ada di taman raja.Dia coba meminta buah di pasar terlebih dahulu. Setelah itu, dia minta ke kerajaan.
Istri Si MiskinMudah menangis atau bersedih, sensitif.Dia hamil kemudian mengidam buah mempelam di taman raja.Meminta pada suaminya.
Maharaja Indera DewaBaik hatiSi miskin meminta buah mempelam yang ada di taman raja.Memberikan si miskin buah mempelam setangkai yang ada di taman raja.

Bagan identifikasi plot cerita
Uraikan plot cerita dalam teks Hikayat si Miskin secara kronologis   dengan mengisikan kata-kata ke dalam setiap kotak pada bagan di atas. Kalian dapat menambahkan kotak jika dirasa perlu. 
Alur
  1. Si Miskin tinggal bersama istrinya dan hidup dalam kemiskinan. Istri Si Miskin hamil dan ingin memakan buah mempelam yang ditanam di taman raja.
  2. Si Miskin tak enak hati meminta buah mempelam pada raja. Si Miskin pun meminta buah mempelam pada pedagang buah di pasar yang iba padanya.
  3. Istri Si Miskin tetap tidak mau makan buah mempelam kecuali yang ditanam di taman raja. Maharaja Indera Dewa pun bermurah hati memberi Si Miskin setangkai buah mempelam untuk istrinya.
  4. Saat anaknya sudah lahir, Si Miskin ingin membuat rumah bagi keluarganya. Ketika menggali untuk membuat pondasi, ia menemukan banyak sekali emas yang membuat mereka kaya mendadak.
  5. Akhirnya, Si Miskin pun menjadi penguasa dengan gelar Maharaja Indera Angkasa dan istrinya bertukar nama Ratna Dewi dan negeri yang dipimpinnya dinamakan Puspa Sari. 

Setelah kalian membaca cerita dan mengisi tabel tersebut, jawablah pertanyaan ini.
1. Apakah setiap tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita untuk digambarkan karakternya? Jika tidak, tokoh mana yang mendapatkan porsi lebih banyak? Jelaskan alasanmu!
Tidak, tokoh utama yang biasanya dijadikan judul dalam teks hikayat memiliki porsi yang lebih banyak.
2. Adakah keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka menyelesaikan masalah? Mengapa?
Ada keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka menyelesaikan nmasalah. Seseorang akan menyelesaikan masalah sesuai dengan karakternya. Tentu berbeda antara orang yang penyabar dan pemarah dalam menyelesaikan masalah. 
3. Apa yang akan terjadi jika si Miskin tidak jujur menyampaikan kepada istrinya bahwa mempelam yang didapatnya kali pertama dari pasar? Apakah hal tersebut akan sangat memengaruhi cerita?
Istri si Miskin tidak akan membujuk kembali suaminya agar pergi ke istana dan meminta mempelam ke raja. Cerita tentu akan berubah.
4. Apakah kalian setuju dengan sikap istri si Miskin yang menolak mempelam yang dibawa suaminya dari pasar? Mengapa?
Setuju karena ia harus menguji rasa sayang suaminya terhadap dirinya dan kandungannya.
5. Jika kalian menjadi si Miskin apakah kalian akan melakukan hal yang sama saat diminta istrinya meminta mempelam Raja? Jelaskan alasan jawabanmu!
Ya karena hal itu menunjukkan kasih sayang terhadap istri dan buah hati yang dikandung.

Kegiatan 2
Kali ini kalian akan belajar membandingkan karakterisasi dan plot pada hikayat dan cerpen. Sebelumnya, bacalah cerpen Tarian Pena berikut. Lalu, bandingkanlah karakterisasi dan plot antara cerita Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak, Hikayat si Miskin, dan cerpen Tarian Pena. Gunakanlah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai pemantik.

1. Bagaimana latar belakang tokoh memengaruhi cerita?
Latar belakang tokoh mempengaruhi cerita dengan cara menunjukkan kondisi batin dan emosional tokoh yang berpengaruh kepada bagaimana tokoh menanggapi hal yang terjadi di sekelilingnya.
2. Sudut pandang apa yang digunakan oleh penulis dalam menyampaikan cerita? 
Sudut pandang penceritaan pun berbeda antara hikayat dan cerpen. Hikayat menggunakan sudut pandang orang ketiga, orang yang menceritakan. Adapun cerpen menggunakan sudut pandang yang beragam.
3. Bagaimana alur dibangun dalam cerita?
Alur yang digunakan pada hikayat adalah alur maju. Berbeda dengan cerpen yang memiliki alur lebih variatif.
Sekarang, buatlah kesimpulan mengenai perbedaan karakterisasi tokoh dan plot hasil analisis kalian dengan penjelasan di atas.
Karena setting cerita dan waktu produksi dari kedua genre cerita (Hikayat dan Cerpen) tersebut berbeda, maka karakteristik tokoh dan plot keduanya juga berbeda.

Karakterisasi tokoh :
Karakteristik tokoh pada hikayat lebih banyak mengambil tokoh-tokoh dari kerajaan ataupun kayangan, dan sifatnya cenderung dinamis karena mutlak selalu baik atau buruk.Kedua karakter tersebut dapat dibedakan dan digambarkan dengan jelas, sehingga tidak ada tokoh yang memiliki karakter ganda. Sementara di cerita cerpen, tokoh yang di gunakan karakteristiknya beragam dan bersifat realistis, sehingga ada tokoh yang dibuat baik pun buruk. Akan tetapi, keduanya memiliki sifat yang dinamis bergantung alur.

Alur :
Alur Hikayat biasanya menggunakan jenis alur maju yang berbingkai serta lebih kompleks dan panjang, Lebih lanjut Alur cerita ini diceritakan sejak awal, di lanjutkan dengan lika liku, dan terakhir penyelesaian. Sementara Alur atau plot yang di pakai di cerpen pun lebih bervariatif, ada yang alur maju, alur mundur, alur campuran dan sebagainya. Cerita cerpen yang dinamis dan fleksibel membuat penulis bisa bercerita lebih leluasa. 

Kegiatan 3
Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Teks Hikayat
Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra, termasuk hikayat, terdiri dari nilai budaya, pendidikan, religius, moral, dan nilai sosial. 
  1. Nilai budaya memuat konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebuah masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap amat mulia.
  2. Nilai pendidikan adalah nilai yang berkaitan dengan semangat atau kemauan seseorang untuk terus belajar secara sadar.
  3. Nilai religius merupakan nilai yang mengikat manusia dengan Pencipta alam dan seisinya. 
  4. Nilai moral merupakan suatu penggambaran tentang nilai-nilai kebenaran, kejujuran, dan ajaran kebaikan tertentu yang bersifat praktis.
  5. Nilai sosial berkaitan erat dengan hubungan individu dengan individu lainnya dalam satu kelompok.;

Analisislah nilai-nilai yang terkandung dalam Hikayat Si Miskin seperti contoh di atas. 
Nilai-nilai yang Terkandung dalam Hikayat Si Miskin

1. Nilai = Agama
Konsep nilai = Percayalah pada Tuhan karena Dia yang menentukan nasib manusia.
Kutipan Teks = "Karena takdir Tuhan, si Miskin yang menggali tanah menemukan sebuah telaju besar berisi emas yang banyak." 

2. Nilai = Sosial
Konsep nilai = - Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih. Hendaknya kita mau berbagi untuk meringankan beban orang lain.
Kutipan Teks = "Karena kasihan dengan si Miskin, orang-orang yang bersimpati padanya ada yang memberikan buah mangga, nasi, baju, dan buah-buahan lainnya"

3. Nilai = Budaya
Konsep nilai = Budaya menyembah seorang raja atau tunduk kepada raja
Kutipan Teks = “Yang Mulia,” sahut si Miskin lalu bersujud kepada Maharaja.

4. Nilai = Moral
Konsep nilai = Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup.
Kutipan Teks = "Mendengar perkataan suaminya, sang istri menangis semakin hebat. “Tenanglah Adinda, jangan menangis. Kakanda akan mencarikan buah mangga itu, jika dapat kakanda akan berikan kepada adinda,” kata si Miskin. Sang istri pun tidak menangis lagi."

Demikian pembahasan mengenai Mengidentifikasi Ide dan Makna Kata dalam Hikayat. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 8:10 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.