Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Mengenali Teks Prosedur Dalam Fiksi. Tujuan pembelajaran kali ini adalah peserta didik mengenali ragam teks prosedur dengan menjawab pertanyaan pada kutipan teks prosedur pada karya fiksi.
Teks cerita fiksi adalah karya sastra yang memuat cerita fiksi atau berdasarkan fantasi “fantasi” berbasis imajinasi yang bukan pada kejadian yang sebenarnya, tetapi hanya mengandalkan imajinasi atas pengalaman faktual pengarang. Imajinasi pengarang diolah atas dasar penilaiannya terhadap berbagai peristiwa pengalaman, wawasan, pandangan, interpretasi, ilmu pengetahuan, realitas dan peristiwa yang murni fiktif.
Kalian telah mengenal beragam teks prosedur. Kalian dapat membandingkan kutipan teks prosedur dalam novel Amelia ini dengan teks prosedur yang kalian baca sebelumnya pada bab ini. Saat membandingkan, kalian dapat mengingat-ingat ciri kalimat, struktur teks prosedur, dan unsur kebahasaan dalam teks prosedur yang telah kalian pelajari pada bab ini.
1. Dapatkah kalian menemukan kalimat perintah, ajakan, atau imbauan pada kutipan cerita tersebut? Tuliskan kalimat-kalimat tersebut pada buku tulis.
- “Sekarang, tolong bantu ambil air dengan ember.” Paman menunjuk ember-ember di sekitar kami.
- “Kalian perhatikan baik-baik, inilah cara menyortir bibit paling klasik, paling tua. Sebagian besar biji kopi akan tenggelam, sebagian lagi terapung. Biji-biji kopi yang terapung harus dibuang. Juga biji kopi yang ukurannya terlalu besar, terlalu kecil, tidak seragam, dibuang. Itu bukan bibit yang baik.”
- “Nah, kita sudah bisa menyiapkan proses pembibitan. Tolong ambilkan karung bibitnya.”
2. Adakah yang unik dan berbeda pada kalimat-kalimat yang telah kalian catat tersebut?
Kalimat perintah dan ajakan pada novel tersebut unik karena dikatakan langsung oleh seorang tokoh kepada tokoh lain
3. Apa saja keterangan yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut?
- “Kita membutuhkan semua buahnya untuk memperoleh dua ribu bibit yang baik.
- Itu bukan bibit yang baik.
- ”Paman Unus menyuruh aku, Maya, Norris, dan Tambusai menginjak-injak agar kulit buah kopi terkelupas tetapi kulit tanduk tidak sampai lepas.
- Juha dan Pendi segera mengambil air dari kolam, mengisi dua ember penuh-penuh
4. Menurut kalian, apakah kutipan cerita di atas memuat tahapan prosedur yang jelas untuk membuat kultur jaringan?
Petunjuk membuat kultur jaringan belum cukup jelas. Kutipan novel itu hanya menunjukkan cara megelupas biji kopi hingga menyemainya. Mungkin membuat kultur jaringan dijelaskan di bagian lain novel yang tidak dikutip.
5. Setelah membaca kutipan cerita di atas, menurut kalian, apakah mudah atau sulit untuk membuat sebuah kultur jaringan? Tuliskan alasan kalian!
Saya tidak dapat menjawab apakah cara membuat kultur jaringan mudah atau sulit karena kutipan tersebut tidak menjelaskan caranya.
Demikian pembahasan mengenai Mengenali Teks Prosedur Dalam Fiksi. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka, Kemendikbud.
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.