3 kompetensi coaching yaitu hadir utu, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot. 3 kompetensi ini menjadi dasar yang akan membantu untuk meresapi paradig ma berfikir coaching dan menerapkan prinsif coaching dalam menjalankan tugas kepeminmpinan dan pemberdayaan sebagai kepala satuan pendidikan.
Kompetensi hadir utuh ini akan menjadi pondasi awal yang membantu munculnya kompetensi lain dalam percakapan coaching. Hadir utuh adalah sebuah kemampuan untuk menyelaraskan badan, fikiran dan hati kita pada situasi yang sedang berlangsung saat ini. Hadir secara utuh adalah pilihan sadar. Saat kita sadar bahwa badan kita sedang melakukan sesuatu. Maka secara sadar juga kita menghadirkan hati dan fikiran untuk sepenuhnya ikut melakukan apa yang badan kita sedang melakukan.
Saat kita meniatkan secara sadar untuk hadir dengan utuk dalam coaching, kita menjadil lebih terbuka dengan berbagai hal yang disampaikan oleh coachee dan lebih sabar untuk mencari tahu informasi lebih banyak lagi. Saat lebih terbuka, kita menjadi tenang dalam menerima pemikiran coacee atau orang yang bercerita tanpa perlu menghakimi, melabeli atau berasumsi.Saat lebih sabar, kita menjadi tenang dalam menggali informasi lebih mendalam.
Pemberikan kesempatan yang cukup kepada coachee untuk bicara dan tidak mudah tergoda untuk segera memberi saran atau masukkan. Untuk bisa lebih terbuka dan lebih sabar, ibu dan bapak disarankan untuk melakukan coching saat kondisi badan segar dan sehat. Memiliki waktu yang cukup berada di ruangan yang ternang dan nyaman.
Seperti kompetensi lainnya, Hadir utuh juga dapat dikembangkan dengan melakukan berbagai latihan. Ibu dan bapak dapat memiliki tehnik yang dirasa paling efektif untuk berlatih hadir utuh, seperti meditasi, penulis jurnal harian dan lain-lain. Salah satu tehnik yang akan ibu bapak cobah saat ini adalah tehnik stop. Tehnik stop terdiri dari impat langkah yang sangat mudah, dilakukan kapan saja dan dimana saja.
- Huruf S berarti stop atau berhenti.
- Huruf T berarti take a deep breath atau tarik nafas dalam.
- Huruf O berarti observe atau amati apa yang terjadi pada tubuh Anda
- Huruf P berarti proceed atau lanjutkan kegiatan.
Kompetensi mendengarkan secara aktif memberikan ruang kepada rekan pendidik untuk mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan dan pikirkan. Mendengarkan secara aktif memberikan kesempatan kepada kita sebagai coach untuk fokus pada coachee dan menangkap apa yang disampaikan coachee dengan terbuka tanpa penilaian, asumsi, atau asosiasi.
Dalam proses coaching Ibu dan Bapak yang berperans sebagai seorang coach berada di posisi pendengar. Artinya, mereka pendidik lain sebagai coachee yang lebih banyak menyampaikan informasi. Dalam komunikasi sehari-hari ada beberapa faktor dari dalam diri yang menghalangi untuk dapat mendengarkan. Apa saja itu?
- Yang pertama, asumsi, dimana anda sudah mempunyai anggapan tertentu tentang suatu situasi yang belum tentu benar.
- Yang kedua, level atau penilaian, dimana anda menilai rekana anda sebelum berkomunikasi atau pun ketika ia sedang menyampaikan situasinya.
- Yang ketiga, asosiasi dimana anda mulai mengaitkan situasi rekan pendidik lain dengan pengalaman pribadi.
Kompetensi mendengarkan aktif menjadi sangat penting dalam proses coaching. Karena ini akan membantu anda untuk memahami sudut pandang dari rekan pendidik lain. Mulai dari potensi yang ia miliki hal yang ingin ia kkembangkan dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam mendengarkan aktif, ada 2 elemen penting yang perlu diperhatikan. Yaitu, menangkap kata kunci dan lakukan parafrase. Gunakan kata kunci persis sesuai dengan yang diucapkan oleh coachee. Kemudian, lakukan parafrase setelah coachee selesai bercerita untuk memastikan pemahaman yang sama.Ketika kita menanyakan kembali, akan melakukan parafrase terhadap kata kunci ini, coachee juga akan terbantu untuk memahami situasi yang sedang ia hadapi.
Mengajukan pertanyaan berbobot adalah salah satu kompetensi coaching yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah agar dapat melakukan percakapan coaching bersama guru dengan nyaman dan terbuka.RASA adalah salah satu cara yang dapat coach gunakan untuk membantu coachee membuat sebuah aksi bagi pengembangan diri dan kompetensinya. Teks ini menyajikan tahap yang perlu Anda lalukan untuk menerapkannya.
Receive (Terima)
- Perhatikan coachee berbicara
- Terima apa yang diucapkan
- Hindari interupsi
- Dengarkan kata kunci
- Duduk dengan menghadap coachee
Appreciate (Apresiasi)
- Memberi respon verbal: "Oh...", "Ya...", "Wah...", "Hm.."
- Memberi respon dengan bahasa tubuh: menganggukan kepala, kontak mata, mencondongkan tubuh ke depan
- Menjaga posisi duduk tenang
- Hindari sibuk mencatat dan mengalihkan pandangan ke sisi lain
Summarize (Rangkum)
- Mengulangi beberapa kata kunci untuk pemahaman yang sama
- Merangkum beberapa poin dari kata kunci
- Mintalah konfirmasi pada coachee atas rangkuman Ulangi rangkuman jika dirasa perlu
- Hindari membaca catatan tanpa kontak mata
Ask (Tanya)
- Ajukan pertanyaan berdasarkan hasil pendengaran dan rangkuman
- Ajukan pertanyaan untuk coachee berpikir lebih tentang situasinya
- Pertanyaan mengandung kata kunci dan emosi yang disampaikan coachee
- Gunakan pertanyaan terbuka seperti: apa, bagaimana, seberapa, kapan, siapa, atau di mana
- Hindari pertanyaan tertutup: mengapa, apakah, atau sudahkah
A. Kompetensi Berlatih Hadir utuh
Latihan pemahaman
Kompetensi hadir utuh membantu kita untuk ...
Jawaban : Lebh sabar
Cerita reflektif
Apa rencana Anda untuk melatih kehadiran utuh dalam kehidupan sehari-hari?
Rencana untuk melatih kehadiran utuh dalam kehidupan sehari-hari melibatkan serangkaian praktik yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri.
B. Kompetensi Mendengarkan Aktif
Latihan Pemahaman
Mengapa kemampuan mendengarkan aktif dalam coaching menjadi hal yang penting?
Jawaban : Saat coach mendengar aktif, coachee akan merasa dihargai dan memiliki ruang untuk tumbuh dan mengekspresikan pikiran serta perasaannya
Cerita reflektif
Apa rencana Anda untuk melatih kehadiran utuh dalam kehidupan sehari-hari?
Rencana untuk melatih kehadiran utuh dalam kehidupan sehari-hari melibatkan serangkaian praktik yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri
C. Kompetensi Mengajukan Pertanyaan Berbobot
Latihan Pemahaman
Yang menyebabkan kepala sekolah TIDAK boleh menggunakan kata tanya mengapa dan kenapa dalam percakapan coaching adalah ….
Membuat guru merasa dihakimi
Cerita reflektif
Apa rencana Anda untuk melatih kehadiran utuh dalam kehidupan sehari-hari?
Menghadirkan hati dan fikiran untuk sepenuhnya ikut melakukan apa yang badan kita sedang melakukan
Soal Post Test
1. | Yang bukan merupakan tiga kompetensi utama coaching adalah ... | |
A. | Mendengarkan aktif | |
B. | Mengarahkan tujuan | |
C. | Mengajukan pertanyaan berbobot | |
D. | Hadir secara utuh | |
Pembahasan : Jawaban : B. Mengarahkan tujuan | ||
2. | Contoh praktik yang tepat dalam mendengarkan rekan pendidik lain secara aktif adalah... | |
A. | Memerhatikan kata kunci dari cerita rekan pendidik dan melakukan parafrasa untuk menyamakan pemahaman | |
B. | Memberikan nasihat dan saran berdasarkan pengalaman | |
C. | Memberikan solusi yang sesuai dengan permasalahan rekan pendidik | |
D. | Memberikan kesimpulan tentang cerita rekan pendidik ketika sudah mengetahui arah pembicaraan | |
Pembahasan : Jawaban : A. Memerhatikan kata kunci dari cerita rekan pendidik dan melakukan parafrasa untuk menyamakan pemahaman | ||
3. | Sebutkan kata tanya yang dapat kita gunakan dalam pertanyaan berbobot. | |
A. | Kenapa | |
B. | Apa | |
C. | Mengapa | |
D. | Ya atau Tidak | |
Pembahasan : Jawaban : B. Apa | ||
4. | Dalam coaching kita perlu memberikan serta memaksakan pendapat kita, supaya anak bisa terbantu dalam berpikir untuk menentukan masa depannya, maka pernyataan tersebut | |
A. | Benar | |
B. | Salah | |
Pembahasan : Jawaban : B. Salah | ||
5. | Pada saat menjadi coach, apa yang harus guru atau pendidik lakukan? Jawaban di bawah ini semua betul, kecuali | |
A. | Guru mendengarkan guna memahami kondisi siswa-siswi | |
B. | Guru berasumsi menjawab semua keinginan murid | |
C. | Guru mengajukan pertanyaan supaya murid memperoleh kesadaran baru akan situasi yang sedang dihadapi serta situasi yang ia inginkan di masa depan | |
D. | Memaksimalkan potensi diri | |
Pembahasan : Jawaban : B. Guru berasumsi menjawab semua keinginan murid | ||
6. | Kompetensi adalah kemampuan untuk dapat hadir utuh bagi murid baik secara badan, pikiran, serta hati supaya selaras dengan murid ketika sedang melakukan percakapan. Kemampuan ini adalah salah satu dari kemampuan inti coaching yaitu... | |
A. | Mengajukan pertanyaan berbobot | |
B. | Kehadiran penuh /presence | |
C. | Kemampuan berbicara aktif | |
D. | Mendengarkan aktif/ menyimak | |
Pembahasan : Jawaban : B. Kehadiran penuh /presence | ||
7. | Berikut adalah manfaat yang coach peroleh, ketika mendengarkan rekan pendidik lainnya secara aktif, kecuali | |
A. | Dengan memahami pengalaman atau situasi dari sudut pandang rekan pendidik lainnya | |
B. | Memperoleh informasi tentang potensi yang rekan pendidik miliki | |
C. | Memperoleh asumsi dari pengalaman rekan pendidik yang telah diceritakan | |
D. | Mengetahui atau memahami tujuan yang ingin dicapai rekan pendidik | |
Pembahasan : Jawaban : C. Memperoleh asumsi dari pengalaman rekan pendidik yang telah diceritakan |
Demikian pembahasan mengenai Soal Post test Modul 2 Mari Berlatih Kompetensi Coaching! Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.