Home » , , , » Soal Post Test Modul 1 Pemimpin yang Memberdayakan

Soal Post Test Modul 1 Pemimpin yang Memberdayakan

Kepala satuan pendidikan memaknai paradigma kepemimpinan sistem among yang terkandung dalam semboyan pendidikan Indonesia yakni Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani. Kepala satuan pendidikan akan belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang dapat memberdayakan potensi setiap individu dalam komunitas pendidikan mereka.

Coaching adalah proses untuk mencetak orang-orang yang lebih hebat dalam bekerja. Coaching juga sarana untuk menyiapkan pemimpin masa depan bagi organisasi. Karena itu nuansa pemberdayaan dalam coaching sangatlah kental. Bila kita ingin memberdayakan orang lain, maka yang terpikir oleh kita adalah bagaimana memberikan kekuasaan bagi mereka untuk berpikir dan bertindak secara kreatif. Kita membantu mereka menjadi orang yang dapat memecahkan berbagai masalah di dalam organisasi secara mandiri. Kita memfasilitasi mereka untuk berani mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan yang mereka buat. Inilah pemberdayaan.
Memberdayakan
Coaching, mentoring, konseling, fasilitasi, dan training adalah berbagai metode pengembangan diri. Masing-masing metode memiliki tujuan, pendekatan, dan manfaat yang berbeda-beda. Tidak ada metode yang lebih baik dari yang lain. Setiap metode baik untuk kebutuhan yang tepat. Melalui tabel ini, kita akan membahas perbedaan antara coaching, mentoring, konseling, fasilitasi, dan training secara lebih rinci. Harapannya, kita dapat memahami dengan lebih baik metode-metode tersebut sehingga dapat memilih metode yang tepat untuk kebutuhan kita.
  1. Coaching adalah proses untuk membantu individu mencapai tujuannya dengan cara menggali potensi diri. mengembangkan keterampilan. dan membangun kepercayaan diri. Tujuan coaching antara lain : Perubahan mindset atau pola pikir, maksimalkan potensi individu, dan pencapaian tujuan. Pihak yang berperan dalam coaching adalah Coach dan Coachee sebagai mitra pengembangan diri
  2. Mentoring adalah proses berbagi pengalaman dan pengetahuan dari individu yang lebih berpengalaman.Tujuan mentoring antara lain : transfer pengetahuan, keterampilan dan pengalaman, dan pengembangan diri. Pihak yang berperan adalah Mentor sebagai pembimbing bagi Mentee
  3. Konseling adalah proses membantu individu untuk mengatasi permasalahan dan mengambil keputusan yang dibutuhkan.Tujuan konseling antara lain : pembenahan isu masa lalu, dan pemecahan masalah emosi atau psikologis. Pihak yang berperan adalah Konselor sebagai pengarah bagi Konseli
  4. Fasilitasi adalah proses membantu individu/kelompok untuk mencapai tujuannya dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif. Tujuan fasilitasi antara lain : penemuan ide, gagasan, solusi dari sebuah isu bersama/ kelompok, dan pengembangan proses dan gagasan. Pihak yang berperan adalah Fasilitator sebagai pemandu dan pengelola jalannya sebuah diskusi kelompok
  5. Training adalah proses untuk mengajarkan keterampilan atau pengetahuan baru kepada individu/ kelompok. Tujuan training adalah penguasaan suatu keterampilan atau keahlian tertentu. Pihak yang berperan adalah Trainer sebagai pengajar bagi Trainee

Supaya lebih jelas mengenai 4 paradigma berpikir coaching yang disebutkan tersebut, maka langsung saja simak penjabarannya berikut: 
  1. Fokus pada Pembelajar Paradigma pertama ini menempatkan siswa sebagai fokus dalam pembelajaran. Artinya peran guru di sini hanya sebagai seorang fasilitator yang mendukung siswa untuk mempelajari sesuatu berdasarkan keinginannya. Intinya, fokus pembelajaran didasarkan pada topik yang ingin dikembangkan siswa yang diamati seorang guru sebagai sesuatu yang berguna bagi masa depannya.
  2. Memiliki Kesadaran Diri yang Besar atau Kuat Paradigma ini mengharuskan guru untuk peka terutama dalam mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada siswa selama pendampingan dilakukan. Guru juga hendaknya memahami emosi yang ada pada saat pendampingan, baik pada dirinya sendiri maupun pada diri siswanya.
  3. Memegang Sikap Keterbukaan dan Rasa Ingin Tahu yang Tinggi Bila diartikan sederhana, di sini seorang guru harus mempunyai wawasan yang luas dan tidak menutup diri atas pemikiran yang dimiliki oleh siswanya. Guru tidak boleh serta merta memberikan pelabelan atau analisa baik buruk terhadap pemikiran yang disampaikan oleh para siswanya. Akan tetapi, lebih ditekankan untuk menerapkan rasa keingintahuan yang dapat memantik siswa untuk mengemukakan dasar pemikirannya secara aktif. Dari sana, maka guru bisa memahami betul apa yang dikehendaki atau menjadi dasar bagi siswa atas pemikirannya.
  4. Kemampuan dalam Melihat Peluang Baru dan Juga Berpikir ke Depan Seperti yang sudah dijelaskan, coaching ini sifatnya mendampingi dan memfasilitasi. Untuk itu guru tidak boleh kaku dan harus berpikir jernih terhadap kemungkinan-kemungkinan yang ada di masa depan. Dalam hal ini, melihat peluang pengembangan yang bisa didapatkan dari pemikiran-pemikiran atau temuan-temuan yang disampaikan oleh para siswanya.

Latihan Pemahaman
Manakah yang tidak termasuk peran Kepala Satuan Pendidikan?
Jawaban : Presenter
Dalam menjalankan fungsi kepala sekolah, strategi coaching dapat dilakukan untuk pengelolaan sekolah pada umumnya dan …
Jawaban : Supervisi akademik
Saat melakukan percakapan berbasis coaching, kepala sekolah harus fokus kepada ...
Jawaban : Orang yang diajak melakukan percakapan
Cerita Reflektif
Apa pemahaman baru yang Anda dapat tentang menjadi seorang pemimpin setelah menonton video ini?
Guru tidak boleh kaku dan harus berpikir jernih terhadap kemungkinan-kemungkinan yang ada di masa depan
Soal Post Test
1.Salah satu pola pikir coaching yaitu bersikap terbuka. Apa yang membuat kepala sekolah perlu bersikap terbuka?ukan percakapan berbasis coaching kepada seluruh guru?
A.Meyakinkan guru dalam menerima masukan
B.Memastikan bahwa guru mendengarkan semua yang diucapkan kepala sekolah
C.Membuat guru menjalankan semua yang diperintahkan
D.Menyadari emosi, pikiran dan perasaan yang mungkin timbul dari guru saat menyampaikan pemikiran
Pembahasan :
Jawaban : D. Menyadari emosi, pikiran dan perasaan yang mungkin timbul dari guru saat menyampaikan pemikiran
2.Posisi Kepala Satuan Pendidikan dalam menjalankan proses memberdayakan
A.Pemimpin
B.Mitra
C.Penyemangat
D.Pengamat
Pembahasan :
Jawaban : B. Mitra
3.Dalam melakukan proses coaching Kepala Sekolah pada intinya harus membuat guru juga staff atau coachee
A.Dengan mengakui kesalahan
B.Adanya saling bergantung
C.Berdaya menjalani pada proses perubahan
D.Merasa ada yang menilai
Pembahasan :
Jawaban : C. Berdaya menjalani pada proses perubahan
4.Sebutkan tipe percakapan yang harus ada dalam sesi coaching sesuai prinsip coaching ...
A.Kepala Sekolah mengarahkan guru
B.Kepala Sekolah menggunakan percakapan kreatif dua arah
C.Kepala Sekolah memberikan solusi-solusi
D.Guru mendengarkan Kepala Sekolah berbicara
Pembahasan :
Jawaban : B. Kepala Sekolah menggunakan percakapan kreatif dua arah
5.Berdasarkan International Coaching Federation (ICF), definisi coaching mencakup hal-hal berikut ini, kecuali ...
A.Proses kolaborasi
B.Diskusi dan arahan
C.Membangkitkan pemikiran coachee
D.Memaksimalkan potensi diri
Pembahasan :
Jawaban : B. Diskusi dan arahan
6.Sistem Among yang terkandung dalam ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani memiliki makna ...
A.Mendorong
B.Mengarahkan
C.Menuntun
D.Memimpin
Pembahasan :
Jawaban : C. Menuntun
7.Salah satu manfaat dari penggunaan coaching sebagai strategi pemberdayaan adalah ...
A.Pendidik secara sadar mendorong pengembangan potensi diri
B.Mendorong terjadinya peningkatan nilai akreditasi sekolah
C.Mewujudkan peserta didik yang lebih aktif di kelas
D.Mendukung rekan pendidik sehingga merasa nyaman
Pembahasan :
Jawaban : A. Pendidik secara sadar mendorong pengembangan potensi diri

Demikian pembahasan mengenai Soal Post Test Modul 1 Pemimpin yang Memberdayakan Platform Merdeka Mengajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 7:59 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.