Informasi penting pada teks bacaan sering disebut sebagai gagasan pokok atau gagasan utama. Gagasan pokok adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan pokok atau infomrasi dalam sebuah teks bacaan merupakan sebuah keterangan atau berita yang bersifat untuk menambah pengetahuan seseorang.
Letak informasi atau gagasan pokok ini dapat berada di awal paragraf maupun akhir paragraf. Informasi yang terletak di awal paragraf disebut paragraf deduktif. Sedangkan informasi yang berada di akhir paragraf disebut paragraf induktif. Salah satu hal untuk menemukan informasi pada teks bacaan adalah membaca dengan teliti teks tersebut.
Menandai Informasi dalam Bacaan “Sekilas Sejarah Bahasa Indonesia”
Sekilas Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 (1). Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat pemuda dan berikrar(1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia (2). Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda (3). Unsur ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia (4). Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional (5). Selanjutnya, bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada 18 Agustus 1945 saat Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (6). Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia
Secara teknis, yang disebut bahasa Indonesia pada saat itu adalah bahasa Melayu Modern (8). Penamaan bahasa Indonesia semata untuk mengemban visi persatuan nasional (9). Pada era kebangkitan nasional, nama Indonesia yang berasal dari kata Indus (Hindia) dan Nesia yang berarti kepulauan sudah banyak digunakan sebagai nama-nama organisasi antikolonial (10). Pada awal abad ke-20, politik etis yang diterapkan oleh Belanda mampu mendidik tokoh-tokoh bumiputra yang semakin sadar akan eksploitasi pemerintah Belanda atas tanah milik pribumi (11). Kaum terdidik yang menguasai bahasa Belanda ini sadar bahwa keterampilan berbahasa Belanda hanya dimiliki oleh sebagian kecil orang (12). Para pemuda menolak menggunakan bahasa ini karena ingin melepaskan diri dari identitas yang dibentuk oleh penjajah (13).
Bahasa Melayu dipilih sebagai bahasa nasional karena pada saat itu bahasa Melayu sudah dikenal sebagai lingua franca di kepulauan Nusantara, bahkan di kawasan Asia Tenggara (14). Lingua franca adalah bahasa perhubungan atau bahasa yang menjembatani pihak-pihak yang menggunakan bahasa yang berbeda (15). Bahasa Melayu digunakan secara luas oleh para pedagang di kepulauan Nusantara (16).
Penutur bahasa Melayu memang tidak sebanyak penutur bahasa Jawa, yang merupakan bahasa mayoritas pada saat itu (17). Namun bahasa Melayu adalah bahasa yang paling banyak menyebar di seluruh nusantara (18). Alasan lain dipilihnya bahasa Melayu adalah karena bahasa ini tidak mempunyai tingkat tutur seperti yang ada dalam bahasa Jawa (19). Bahasa Melayu, cikal bakal bahasa Indonesia sifatnya egaliter atau setara, tanpa tingkatan tertentu bagi penuturnya (20). Bahasa ini sederhana dan tidak menganggap satu kelompok lebih tinggi derajatnya dibanding kelompok yang lain (21). Oleh karena itu, bahasa Indonesia adalah bahasa yang sukses menjadi bahasa pemersatu bangsa (22)
Pertanyaan | Informasi jawaban di baris ke-... |
---|---|
Sejak kapan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional? | 1 |
Bahasa apa yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia? | 8 |
Mengapa bahasa Indonesia yang dipilih menjadi bahasa nasional, bukan bahasa dari penjajah Belanda? | 13 |
Mengapa bahasa Jawa tidak dipilih menjadi bahasa nasional meskipun jumlah penuturnya (pembicaranya) sangat besar? | 18 dan 19 |
Apa yang dimaksud dengan Lingua Franca? | 14 |
Mengapa bahasa Indonesia disebut sebagai bahasa yang egaliter? | 20 |
Kosa Kata Baru
Kosakata Baru dalam Bacaan “Sekilas Sejarah Bahasa Indonesia”
KBBI https://kbbi.kemdikbud.go.id
- berikrar: v berjanji dengan sungguh hati; berteguh janji; mengakui (mengesahkan, membenarkan) kebenaran
- tumpah darah: tempat (daerah) kelahiran
- tekad: v kemauan (kehendak) yang pasti; kebulatan hati
- mengemban: v ki melaksanakan (tugas, cita-cita, kewajiban, dan sebagainya)
- mengukuhkan: v mengesahkan; menetapkan (tentang kedudukan, jabatan)
- kolonial: a berhubungan dengan sifat jajahan
- politik etis: pemikiran progresif bahwa pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral menyejahterakan penduduk Hindia Belanda sebab telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat dan kerajaan Belanda. Istilah lain: politik balas budi
- bumiputra: n anak negeri; penduduk asli
- lingua franca: n bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi di antara kelompok
- egaliter: a bersifat sama; sederajat
- penutur: n orang yang bertutur; orang yang berbicara; orang yang mengucap atau mengucapkan
- cikal bakal: orang yang menurunkan; nenek moyang
- tingkat tutur: variasi bahasa yang memiliki perbedaan antara penutur satu dengan penutur lain yang ditentukan oleh perbedaan kesopanan penutur terhadap mitra tuturnya
No. | Kata Baru | Arti Menurut Kamus | Tindakannya |
---|---|---|---|
1. | Lingua Franca | Bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi di antara kelompok masyarakat yang mempunyai bahasa yang berlainan. | Apabila kita bepergian ke luar negeri, akan mudah kalau kita dapat berbicara dalam bahasa Inggris. Di banyak negara di dunia, bahasa Inggris telah diakui sebagai lingua franca internasional. |
2. | Tumpah darah | empat (daerah) kelahiran | Salah satu tujuan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia |
3. | Bumiputera | Anak negeri; penduduk asli | Tirto Adhi Soerjo menjadikan surat kabar sebagai penyambung persaudaraan antara rakyat bumiputera |
4. | Politik etis | Pemikiran progresif bahwa pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral menyejahterakan penduduk Hindia Belanda sebab telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat dan kerajaan Belanda. Istilah lain: politik balas budi | Berkat politik etis memunculkan golongan elit baru yaitu kaum terdidik yang kemudian mendirikan berbagai perkumpulan seperti Budi Utomo, Indische Partij, dan Sarekat Islam. |
Demikian pembahasan mengenai Membaca Teks “Sekilas Sejarah Bahasa Indonesia”. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud.
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.