Home » , , » Menulis Laporan Hasil Pengamatan Museum

Menulis Laporan Hasil Pengamatan Museum

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Menulis Laporan Hasil Pengamatan. Tujuan pembelajaran kali ini adalah Peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan/kunjungan ke museum. Pada kegiatan ini peserta didik menulis teks prosedur, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi dengan informasi yang lebih terperinci. Menulis teks argumentatif sederhana dengan tata kalimat yang baik.

Laporan hasil pengamatan adalah teks berisi informasi tentang sesuatu berdasarkan hasil pengamatan secara langsung. Laporan hasil pengamatan bisa ditulis dalam bentuk format isian atau paparan/penjelasan. Hal-hal yang harus ada dalam laporan hasil pengamatan adalah tempat pengamatan, waktu pengamatan, objek yang diamati, orang yang mengamati, dan hasil pengamatan  itu sendiri. Ciri-ciri laporan hasil pengamatan adalah objektif, faktual, dan sistematik.
  • Objektif. Laporan disusun berdasarkan objek yang diamati secara langsung.
  • Faktual. Laporan ditulis sesuai dengan fakta yang sudah terbukti kebenarannya.
  • Sistematik. Teks laporan disusun dengan urutan yang baik. Misalnya diurutkan  secara kronologis (urutan kejadian sesuai waktu), atau diurutkan sesuai lokasi pengamatan (misal per ruang pamer di museum).

Adakah museum atau situs bersejarah di dekat sekolahmu? Kunjungilah museum  lokal atau candi di daerah kalian dan buatlah laporan hasil kunjungannya. Kalian bisa bekerja sama dalam kelompok. Ketika berkunjung, buatlah catatan-catatan pengamatan, apa saja yang penting dan menarik. Kemudian tulis hasil pengamatanmu dalam bentuk paparan atau penjelasan.

Laporan Hasil Pengamatan Museum Bank BRI
Kota Purwokerto memiliki banyak sejarah yang berpengaruh pada perkembangan Negara Indonesia, salah satu bukti sejarah itu ada pada Museum BRI Purwokerto. Museum yang diresmikan pada 16 desember 1990 ini, menjadi bukti berdirinya bank pemerintah pertama di Indonesia. Bank tersebut bernama Purwokertosche Hulp en Spaar Bank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren. Bank ini mengalami pergantian nama beberapa kali dan pada tahun 1967 berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia.
Museum BRI


Museum Bank BRI berlokasi di Jl. Sudirman No. 57, Purwokerto, tidak tampak seperti bangunan museum pada umumnya. Bentuk bangunannya menyerupai bangunan rumah biasa dan tidak terlalu luas. Begitu juga dengan barang-barang dipamerkan tidak terlalu banyak. Kita bisa melihat koin-koin uang dari jaman Majapahit, uang-uang kertas Cina, Jepang, jaman VOC Belanda, masa kemerdekaan RI, peninggalan mesin-mesin perbankan masa kini serta peninggalan barang-barang milik Raden Aria Wirjaatmadja. 

Museum BRI Purwokerto memiliki koleksi benda-benda sejarah berdirinya BRI di Indonesia. Museum BRI Purwokerto juga memiliki koleksi lengkap sejarah mata uang di Indonesia yang sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit, serta alat-alat pendukung sistem perbankan lain dengan runtutan perkembangannya. Selain koleksi benda-benda sejarah berdirinya Bank BRI, di sini juga ada koleksi mata uang dari jaman Kerajaan Majapahit sampai setelah Indonesia merdeka. 

Museum yang pengelolaannya masih di bawah Bank BRI ini, memiliki dua lantai ruang pamer dan satu ruang replika di sisi kirinya. Lantai atas digunakan untuk ruang pamer benda-benda sejarah berdirinya Bank BRI yang dilengkapi dengan diorama dan koleksi mata uang sejak jaman kerajaan Majapahit. Koleksi numismatik Museum BRI mencakup koin dari masa Majapahit, koin kepeng, koin VOC, koin pada masa Hindia Belanda, dan koin RI sampai tahun 1971. 

Lantai bawah digunakan untuk ruang pamer alat-alat pendukung sistem perbankan lengkap dengan runtutan sejarahnya. Museum BRI menampilkan koleksi berupa mesin-mesin dan artefak lainnya, seperti peralatan serta lukisan-lukisan. Selain program School Visit, Museum BRI juga memiliki organisasi ‘Sahabat Museum BRI’.

Bangunan di sayap sebelah kiri museum digunakan untuk replika kantor Bank BRI pertama kali di Purwokerto. Bangunan ini dilengkapi dengan patung Raden Aria Wirjaatmadja yang memperagakan sedang melayani dua orang nasabah. Bangunan ini masih menggunakan kusen, pintu dan jendela yang masih sesuai aslinya, serta terdapat pula tombak milik Raden Aria Wirjaatmadja.

Museum BRI Purwokerto buka pada hari minggu – kamis, jam 08.00 – 15.00 WIB. Bagi pengunjung yang datang tidak akan dipungut biaya masuk satu rupiah pun, karena Museum BRI Purwokerto digratiskan untuk pengunjung.

Demikian pembahasan mengenai Menulis Laporan Hasil Pengamatan Museum. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 12:48 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.