Home » » Pembelajaran 6 Tema 4 Subtema 1 Peredaran Darahku Sehat

Pembelajaran 6 Tema 4 Subtema 1 Peredaran Darahku Sehat

Pada Pembelajaran 6 Tema 4 Subtema 1 Peredaran Darahku Sehat akan mempelajari tentang menjelaskan makna tanggung jawab, menuliskan bentuk dan pelaksanaan tanggung jawabnya sebagai warga sekolah, mengidentifikasi jenis-jenis pantun dan maknanya, membuat pantun, menyebutkan bagian-bagian, dan makna pantun, menyanyikan lagu bertangga nada mayor dan minor, dan mengidentifikasi dan menjelaskan ciri-ciri lagu bertangga nada mayor dan minor. Sebagai catatan tulisan ini hanya sebagai panduan saja ketika mengikuti kegiatan pembelajaran bersama Bapak/Ibu guru.

Dayu, Lani, dan Udin melaksanakan tugas piket kelas. Piket kelas bertujuan supaya tempat belajar menjadi bersih dan terjaga kesehatannya. Dengan tempat bersih, belajar pun menjadi nyaman. Dayu dan teman-teman bekerja sama dengan baik. Dayu menyapu lantai, Lani membersihkan meja dengan kemoceng, dan Udin menghapus tulisan di papan tulis. Mereka datang lebih awal sehingga kelas sudah bersih sebelum bel tanda masuk berbunyi. Mereka menunjukkan sikap tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. 

Di mana pun kamu berada, kamu harus menunjukkan sikap tanggung jawab. Sikap tanggung jawab telah ditunjukkan oleh Dayu, Lani, dan Udin dalam melaksanakan tugas piket kelas. Banyak tanggung jawab yang kamu emban sebagai warga sekolah. Apa sajakah itu? Sudahkah kamu melaksanakan tanggung jawab tersebut?

Ayo Menulis
Tuliskan tanggung jawabmu sebagai warga sekolah! Coba kamu ingat apakah kamu sudah melaksanakan tanggung jawabmu tersebut? Tuliskan bentuk tanggung jawabmu sebagai warga sekolah dan beri penjelasan tanggung jawab yang sudah kamu laksanakan!
No.Tanggung Jawab sebagai Warga Sekolah
Bentuk Tanggung JawabPelaksanaan Tanggung Jawab
1.Menjaga kebersihan sekolah
  1. Membersihkan kelas.
  2. Kerja bakti membersihkan halaman sekolah. 
  3. Melaksanakan tugas piket
2.Mentaati tata tertib sekolah
  1. Datang ke sekolah tepat waktu.
  2. Menjaga ketenangan saat kegiatan belajar mengajar.
  3. Menggunakan seragam sekolah.
3.Mengikuti upacara bendera
  1. Mengikuti upacara dengan khidmad.
  2. Bersedia jika ditunjuk menjadi petugas upacara.
  3. Tidak bergurau saat mengikuti upacara bendera
4.Belajar dengan tekun
  1. Belajar dengan sunnguh-sungguh. 
  2. Melaksanakan nsemua tugas yang diberikan oleh guru.
  3. Mendengarkan dan melaksanakan nasehat guru

Setelah selesai melaksanakan tugas piket kelas, Dayu dan temantemannya mencuci tangan. Selanjutnya, mereka bergabung dengan teman satu kelasnya untuk mengikuti pelajaran. Ibu Guru masuk kelas. Seperti biasa Ibu Guru mengucapkan salam. Semua anak menjawab salam bu guru. Tiba-tiba Ibu Guru berpantun. Inilah pantun yang diucapkan Ibu Guru di depan kelas.
Pergi ke pasar membeli batik
Jangan lupa pula beli durian
Duhai muridku tampan dan cantik
Bagaimana kabar kalian

Pantun merupakan karya yang dapat menghibur sekaligus menegur. Pantun merupakan ungkapan perasaan dan pikiran karena ungkapan tersebut disusun dengan kata-kata sedemikian rupa sehingga menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dalam mendidik dan menyampaikan hal-hal yang bermanfaat.

Pantun memiliki dua bagian, yaitu sampiran (baris pertama dan kedua) dan isi (bait ketiga dan keempat). Pantun banyak macamnya dan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

A. Berdasarkan siklus kehidupan (usia), pantun dibedakan menjadi tiga.
  1. Pantun anak-anak, yaitu pantun yang memiliki kaitan dengan masa kanak-kanak yang menggambarkan makna suka cita maupun duka cita.
  2. Pantun orang muda, yaitu pantun mengenai kehidupan masa muda yang berisi atau bermakna perkenalan, hubungan asmara dan rumah tangga, perasaan (kasih sayang, iba, iri), dan nasib.
  3. Pantun orang tua, yaitu pantun mengenai orang tua mengenai adat budaya, agama, dan nasihat.

B. Berdasarkan isinya, pantun dibedakan sebagai berikut.
  1. Pantun jenaka adalah pantun yang berisi hal-hal lucu dan menarik
  2. Pantun nasihat adalah pantun yang berisi nasihat dengan tujuan mendidik dan memberikan nasihat moral, budi perkerti, dan lainnya.
  3. Pantun teka-teki adalah pantun yang berisikan teka teki dan pendengar atau pembaca diberi kesempatan untuk menjawab atau membalas teka-teki pantun tersebut.
  4. Pantun kiasan adalah pantun yang berisi perumpamaan atau ibarat, biasa digunakan untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat.

Ayo Berkreasi
Kamu telah memahami macam-macam pantun berdasarkan isinya. Sekarang, buatlah contoh dari keempat pantun tersebut! Tuliskan makna dari pantun yang kamu buat. Kemudian, bacalah di depan teman-teman dan gurumu!

1. Pantun Jenaka
Kapal berlayar di laut jawa
Nakhoda mengacungkan jempol
Adik menangis lalu tertawa
Melihat kakak masih mengompol

Makna pantun: anak kecil yang tadinya menangis menjadi tertawa karena melihat kakaknya mengompol
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm

Makna pantun : Geli menahan tawa ketika melihat katak memakai helm
Jangan suka makan mentimun
Karna banyak getahnya
Hai kawan jangan melamun
Melamun itu tak ada gunanya

Makna pantun : Jangan banyak melamun karena melamun tidak ada gunanya

2. Pantun Nasihat
Merah muda baju si bibi
Di tangan ada bayam seikat
Masalah warga datang bertubi
Berkumpulah untuk mufakat
Makna pantun: setiap manusia hendaknya menyisakan waktunya untuk berkumpul bersama warga kampungnya. Berkumpul untuk membicarakan masalah bersama sehingga mencapai mufakat.
Kalau kamu lagi di pantai
Jangan lupa menggelar tikar
Kalau kamu ingin pandai
Jangan lupa rajin belajar
Makna pantun : Jika ingin pandai harus rajin belajar
Burung nuri burung kenari
Hingga di pohon sejenak saja
Terus ibadah setiap hari
Rajin shalat jangan lupa
Makna pantun : Kita harus terus beribadah setiap hari dan mendirikan shalat

3. Pantun Teka-Teki
Ari menari sampur melebar.
Tersenyum ceria semua terhibur.
Berbadan besar telingannya lebar.
Hidungnya panjang suka menyembur?

Makna pantun: Binatang berbadan besar, telinga lebar, hidung panjang, suka menyembur adalah gajah.
Masak ikan di kuali
Jangan sekali-kali sambil menggunjing
Badannya sunggu luas sekali
Banyak bulu tapi tak punya daging?

Makna pantuin : Benda yang badannya luas berbulu namun tidak memiliki daging adalah karpet
Gagah lugas dan berani
Harus berani membuka hidup baru
Mataku tiga berwarna-warni
Tak punya tangan kaki pun satu

Makna pantun : Benda yang memiliki mata 3 warna namun tidak memiliki kaki dan tangan adalah lampu lalui lintas

4. Pantun Kiasan
Diam lisan banyak merenung.
Lompat tinggi anak tupai.
Hendak hati memeluk gunung.
Apa daya tangan tak sampai.

Makna pantun: Memiliki keinginan yang sangat besar namun sangat mustahil tercapai.
Naik perahu dekat kemudi,
betapa harum bunga selasih.
Elok nian resminya padi,
makin tunduk jika berisi.

Makna pantun Ambilah pelajaran dari padi. Yakni semakin kaya, semakin pandai, semakin hebat, maka ia akan semakin rendah hati di hadapan manusia lainnya.
Naik perahu dekat kemudi,
betapa harum bunga selasih.
Elok nian resminya padi,
makin tunduk jika berisi.

Makna pantun : Ambilah pelajaran dari padi. Yakni semakin kaya, semakin pandai, semakin hebat, maka ia akan semakin rendah hati di hadapan manusia lainnya.

Setelah menjelaskan kembali tentang pantun, Bu Guru mengajak muridmurid menyanyi bersama. Lagu yang dinyanyikan bertangga nada mayor sehingga bisa membangkitkan semangat Siti dan teman-temannya. Inilah lagu yang dinyanyikan bersama Bu Guru.
Not Angka Halo-halo Bandung
Halo-Halo Bandung merupakan lagu bertangga nada mayor. Pada dasarnya, tangga nada dibedakan menjadi tangga nada mayor dan tangga nada minor. Kamu tentu masih ingat tentang tangga nada mayor dan minor, bukan? Tidak ada salahnya kamu ingat kembali tentang tangga nada berikut ini.

Simak video Lagu Halo-halo Bandung berikutt ini :
Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada. Tangga nada dimulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya do, re, mi, fa, so, la, si, do. Tangga nada dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Tangga Nada Mayor
Sebagai contoh, tangga nada A mayor adalah C, D, E, F, G, A, B, C’ Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
  • Bersifat riang gembira.
  • Bersemangat.
  • Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do.
  • Memiliki pola interval : 1 , 1 , ½, 1 , 1 , 1, ½.

Dalam teori musik, skala mayor atau tangga nada mayor adalah salah satu tangga nada diatonik. Skala ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam skala mayor adalah: 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½.

2. Tangga Nada Minor
Dalam teori musik, tangga nada minor adalah salah satu tangga nada diatonik. Tangga nada ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam tangga nada minor (asli) adalah: 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Sebagai contoh, tangga nada A minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A’.

Tangga nada minor dapat dilihat sebagai mode musik ke-enam dalam tangga nada mayor. Tangga nada minor kadangkala dianggap mempunyai bunyi yang cenderung lebih sedih dibandingkan dengan tangga nada mayor. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
  • Bersifat sedih.
  • Kurang bersemangat.
  • Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A.
  • Mempunyai pola interval : 1, ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1.

Tangga nada minor menggunakan tanda mula yang sama dengan tangga nada mayor yaitu c’ == Tanda mula tangga nada minor ==. Tanda mula yang sesuai dengan pola interval suatu tangga nada minor alami dianggap sebagai tanda mula untuk tangga nada minor tersebut. Tangga nada mayor dan minor yang memiliki tanda mula sama disebut sebagai relatif. Jadi, tangga nada C mayor merupakan mayor relatif dari tangga nada A minor, dan tangga nada C minor adalah minor relatif dari tangga nada A mayor.

Tangga nada mayor relatif dari suatu tangga nada minor, ditentukan dengan menaikkan nada tonika tangga nada minor tersebut sebanyak satu nada dan satu seminada (tiga setengah langkah), yaitu dengan interval terts minor. Jika tanda mula suatu tangga nada, misalnya G mayor, terdiri atas satu kres, maka tangga nada minor relatifnya, E minor, juga memiliki satu kres sebagai tanda mula.

Ayo Berkreasi
Buatlah tangga nada C mayor dan C minor serta G mayor dan G minor! Buatlah tangga nada tersebut dalam kotak berikut.

1. C Mayor dan C Minor
Tangga Nada C Mayor dan C Minor
C MayorC Minor Harmonik
CDEFGABCCDEFGABC
Minor Harmonik = Nada ke 3,dan 6 diturunkan setengah 

2. G Mayor dan G Minor
Tangga Nada G Mayor dan G Minor
G MayorG Minor Harmonik
GABCDEF#GGABCDEF#G

Ayo Renungkan
Memiliki kemampuan memahami teori musik sangat menyenangkan. Bagaimana seandainya kamu memiliki kemampuan tersebut? Apa yang akan kamu lakukan atas kemampuanmu tersebut? Tuliskan hasil renunganmu
Jika saya memiliki kemampuan teori musik, maka saya akan menggunakan kemampuan tersebut untuk mendalami tentang musik, baik dari segi teori maupun praktik. Kemudian, saya akan menggunakan kemampuan tersebut untuk mengajarkan musik kepada orang-orang lain, terutama mereka yang tidak memiliki akses maupun kesempatan untuk belajar musik. Dengan demikian, semakin banyak orang yang dapat menguasai musik dan mencintainya.

Kerja Sama dengan Orang Tua
Kamu misalnya memiliki hobi. Akan tetapi, kamu tidak tahu caranya untuk menyalurkan hobi tersebut. Coba kamu diskusikan dengan orang tuamu mengenai hobimu. Upayakan hingga tercapai kata sepakat mengenai upaya penyaluran hobimu tersebut! Tuliskan hasil diskusimu pada kolom berikut!
Saya memiliki hobi menari, langkah yang saya lakukan adalah memberitahu kedua orang tua mengenai hobi saya. Saya menjelaskan kepada Bapak/Ibu bahwa hobi yang saya tekuni tidak akan mengganggu tugas utama saya sebagai pelajar yaitu belajar.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 5:16 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.