Home » » Pengertian dan Struktur Ion

Pengertian dan Struktur Ion

Suatu zat dapat dibagi-bagi menjadi bagian-bagian (partikel) yang ukuran partikelnya lebih kecil. Partikel terkecil dari suatu zat yang masih mempunyai sifat sama dengan sifat asal partikel itu disebut molekul.

Senyawa dari molekul ini dapat berupa ikatan antara unsur yang sama (molekul unsure), tetapi dapat juga berupa ikatan antara unsure-unsur yang berbeda (molekul senyawa). Jika suatu senyawa dielektrolisis dengan arus listrik searah maka akan terionisasi. Partikel dari senyawa yang terionisasi ini disebut ion.

A. Pengertian Ion
Atom selain bergabung membentuk molekul dapat juga membentuk ion.  Ion adalah atom atau kelompok atom yang bermuatan listrik. Ion dibedakan menjadi dua, yaitu ion yang bermuatan listrik positif disebut kation dan ion yang bermuatan listrik negatif disebut anion.

B. Struktur Ion
Pada keadaan normal, suatu atom tidak bermuatan atau netral. Ion suatu atom akan terbentuk ketika atom melepas atau menerima elektron.

Ion positif atau kation terbentuk ketika sebuah atom kehilangan atau melepaskan elektron, contoh:
  1. Na → Na⁺ + e⁻ (atom natrium Na, melepaskan satu elektron menjadi ion natrium bermuatan positip satu = Na+)
  2. Mg → Mg²⁺ + 2e⁻ (atom magnesium Mg, melepaskan dua elektron menjadi ion magnesium bermuatan dua positip = Mg²⁺)

Ion negatif atau anion terbentuk ketika sebuah atom menerima atau mendapat tambahan elektron, contoh:
  1. Cl + e⁻ → Cl⁻ (atom klorin menerima satu elektron menjadi ion klorin bermuatan negatip satu = Cl⁻)
  2. O + 2e⁻ → O2⁻ (atom oksigen menerima dua elektron menjadi ion oksigen bermuatan dua negatif = O²⁻).
Kation
Elektron yang mengelilingi inti atom terus bergerak sambil berputar pada sumbunya. Akan tetapi, elektron dapat meninggalkan atom karena suatu hal, seperti pemanasan, medan listrik, dan medan magnet. Elektron yang keluar dari suatu atom dapat masuk ke atom lainnya.

Akibatnya, atom yang kehilangan elektron akan menjadi atom yang bermuatan listrik positif (ion positif/kation) karena jumlah proton menjadi lebih besar daripada jumlah elektronnya, sedangkan atom yang kedatangan elektron menjadi atom bermuatan listrik negatif (ion negatif/ anoda) karena jumlah elektronnya melebihi jumlah protonnya.

Peristiwa terurainya suatu zat menjadi ion-ion disebut ionisasi. Hasil ionisasi disebut ion. Elektron yang dapat keluar atau masuk ke suatu atom adalah elektron yang berada di kulit terluar. Ionisasi atom hanya terjadi pada atom-atom yang jumlah elektronnya sama dengan 8, 18, atau 32. Atom-atom yang jumlah elektronnya sama dengan bilangan-bilangan tersebut sangat sukar terionisasi sehingga disebut unsur gas mulia.

Jumlah electron yang terlepas atau masuk tergantung pada jumlah elektron pada kulit terluar dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Jika jumlah electron terluar kurang dari 4 elektron maka atom ini cenderung melepaskan elektron.
  2. Jika jumlah elektron terluar antara 4 dan 8 maka atom ini cenderung menerima elektron, jumlah electron yang diterima atau dilepaskan membuat jumlah electron di kulit itu menjadi 8.
  3. Jika jumlah elektron pada kulit terluar sama dengan 4 maka atom ini dapat melepas atau menerima elektron, tergantung dengan unsur apa atom itu berinteraksi.
  4. Jika jumlah elektron pada kulit terluar sama dengan 8 maka atom itu sangat sukar melepas maupun menerima elektron. Dengan kata lain atom tersebut stabil.

Beberapa contoh kation dan anion dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
KationNamaAnionNama
Na+Ion natriumCl-Ion klorida
Mg2+Ion magnesiumO2-Ion oksida
Al3+Ion aluminiumS2-Ion sulfide
H+Ion hidrogenI-Ion iodide
K+Ion kaliumCO32⁻Ion karbonat
C. Senyawa Ion
Suatu senyawa yang terusun dari ion-ion dinamakan senyawa ion. Contoh senyawa ion adalah soda api (natrium hidroksida = NaOH) yang tersusun dari ion positif natrium (Na+) dan ion negatif hidroksida (OH-).
Senyawa Ion
Contoh lain senyawa ion adalah garam dapur (natrium klorida = NaCl). Jika garam dapur dilarutkan dalam air, maka akan terionisasi menjadi ion positif natrium (Na⁺)dan ion negatif klorida (Cl⁻).

Contoh penggabungan antara ion-ion positif dan ion-ion negatif beberapa senyawa ion lainnya diperlihatkan oleh tabel berikut:
Ion Positif→SO₄²⁻NO₃⁻
Ion Negatif ↓
Na⁺ (Natrium)Na₂SO₄NaNO₃
Ca²⁺(Kalsium)CaSO₄Ca(NO₃)₂
Al³⁺(Aluminium)Al₂(SO₄)₃Al(NO₃)₃
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 4:29 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.