Home » » Menelaah Penggunaan Bahasa dalam Teks Prosedur

Menelaah Penggunaan Bahasa dalam Teks Prosedur

Penggunaan bahasa yang tepat dalam berkomunikasi akan menjadikan informasi yang disampaikan mudah diterima oleh lawan bicara kita. Agar dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, Anda harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang unsur-unsur kebahasaan pada jenis-jenis teks. Setiap teks umumnya memiliki unsur kebahasaan yang berbeda. Begitu pula dengan teks prosedur.

Ciri bahasa yang digunakan pada teks prosedur diantaranya adalah kalimat perintah karena pada teks prosedur pembaca berfokus untuk melakukan suatu kegiatan. Selain kalimat perintah juga diberikan saran, dan larangan agar diperoleh hasil maksimal pada waktu menggunakan, membuat, penggunaan kata dengan ukuran akurat, dan menggunakan kelompok kalimat dengan batasan yang jelas. Berikut ini penjelasan mengenai penggunaan bahasa pda teks prosedur.

1. Penggunaan Kalimat perintah
Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya. Ciri-Ciri Kalimat Perintah
  • Intonasi pada bagian tengah kalimat naik atau meninggi.
  • Diakhiri dengan tanda baca seru (!).
  • Kalimat perintah menggunakan pola inversi.
  • Biasanya menggunakan partikel lah ataupun kan.

Berikut ini contoh pernyataan dan bentuk kalimat perintahnya.
  • Pernyataan : Anda perlu memosisikan tubuh sejajar dengan monitor.
  • Perintah : Posisikan tubuh sejajar dengan monitor

2. Penggunaan Bentuk Pasif (untuk proses)
Instruksi/panduan dapat diberikan dalam bentuk pasif jika kita ingin berbicara tentang proses, yaitu bagaimana sesuatu dibuat atau dilaksanakan, bukan tentang bagaimana membuat atau melakukan sesuatu. Penggunaan bentuk pasif dalam teks prosedur biasanya untuk memberi saran tambahan atau peringatan supaya tidak terjadi kesalahan fatal/ membahayakan.
  1. Aktif : Anda sebaiknya menekan tombol keyboard dengan lembut.
  2. Proses pasif : Tombol keyboard sebaiknya ditekan dengan lembut.
Menekan Tombol
3. Penggunaan kriteria/ batasan
Teks prosedur dibuat agar orang bisa melakukan seperti apa yang ditulis. Oleh karena itu, kalimat pada teks prosedur harus rinci dan jelas batasannya.
  • Tanpa batasan : Angkat kaki kanan.
  • Dengan batasan : Angkat kaki kanan setinggi lutut.
  • Dengan batasan : Langkahkan kaki kanan dua kali dan pada hitungan 4 bertepuk tangan.

4. Penggunaan Kata Keterangan Cara, Keterangan Alat, dan Keterangan Tujuan 
Adverbia atau kata keterangan adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain, seperti verba (kata kerja) atau adjektiva (kata sifat). Adverbia yang banyak digunakan pada teks prosedur adalah keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan.
Kata KeteranganContoh
Keterangan cara
Adverbial ini menambah keterangan cara pada kegiatan atau peristiwa
yang terjadi (dengan, dan secara).
  1. Bungkuslah adonan dengan rapat.
  2. Talikan rafia dengan cara menyilang
  3. Minum cairan tanpa diaduk.
  4. Bunyikan secara serentak semua gendang
  5. Buat isi kue dengan cara mencampur potongan buah dengan selai.
  6. Jahit bagian A secara zig zag sehingga membentuk kepala boneka.
  7. Dengan sedikit meluangkan waktu, kita dapat membuat makanan sehat dan murah.
  8. Dengan selalu mencuci tangan secara rutin, kita akan terhindar dari beberapa penyakit.
Keterangan alat
Adverbial ini menjelaskan alat yang digunakan pada sebuah kegiatan atau
peristiwa, misalnya dengan … , menggunakan … , dengan menggunakan
  1. Para penebang kayu itu menebang pohon dengan gergaji mesin.
  2. Lukis kain dengan menggunakan canting.
  3. Penjahit itu membuat baju dengan alat jahit traditional.
  4. Para perajin membatik menggunakan canting.
  5. Ayah mengantarkan adikku ke sekolah menggunakan motor.
  6. Penjahit itu membuat baju dengan alat jahit traditional.
  7. Budi memukul Jhoni dengan menggunakan kayu.
  8. Petani membajak sawahnya dengan menggunakan mesin traktor.
Keterangan tujuan
Adverbial ini menambahkan informasi tujuan pada kalimat, misalnya
untuk, supaya, dan, agar.
  1. Malam jangan terlalu panas agar tidak merusak kain
  2. Aku belajar sepanjang malam supaya naik kelas.
  3. Ibu menyirami bunga agar tumbuh subur dan tidak layu.
  4. Para pejuang yang gugur itu berjuang demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
  5. Ayahku bekerja sepanjang malam untuk kebahagiaan anak – anaknya.
  6. Gadis itu berdandan dengan sangat menor untuk mendapatkan perhatian para lelaki.
Keterangan derajat / kuantitas
Kata ini menambahkan keterangan kuantitas pada sebuah kalimat yang
disertainya
  1. Setelah dicelup, angkat kain secepatnya.
  2. Langkahkan kaki dua langkah ke kanan dan hitungan keempat tepuk tangan satu kali.
  3. Setidaknya tanaman dipupuk sebulan sekali.
  4. Ulangi gerakan selama tiga kali.
  5. Aku mengumpulkan kupon belanja itu sebanyak – banyaknya.
  6. Abdul memberikan makanan kepada adiknya sedikit sekali.
  7. Dokter menyarakan untuk meminum obat dua kali sehari.
Keterangan syarat
Kata keterangan ini menambahkan keterangan syarat terjadinya suatu
peristiwa (jika).
  1. Jika malam yang digunakan pada canthing terlalu panas akan merusak kain.
  2. Jika gula terlalu banyak akan cepat gosong.
  3. Aku akan datang, jika hari esok tidak hujan.
  4. Jika aku punya banyak uang, aku akan berlibur ke Eropa.
  5. Budi tidak akan dimarahi guru, jika saja dia datang tepat waktu.
Keterangan akibat
Kata keterangan ini menambah keterangan akibat yang ditimbulkan dari
sebuah peristiwa/ kegiatan (hingga, akibatnya, sehingga, sampai, menjadi).
peristiwa (jika).
  1. Goreng adonan hingga kecoklatan.
  2. Ulangi kegiatan sampai bahan habis.
  3. Dia tidak makan sehari semalam hingga tubuhnya menjadi lemas.
  4. Adi memukul kucing sampai kucing tersebut mati.
  5. Banyak orang membuang sampah sembarangan, akibatnya banjir melanda.
  6. Pakaian putih itu jarang dicuci hingga berwarna kecoklatan.

5. Menggunakan Kalimat Saran/ Larangan
Teks prosedur memandu pembaca agar selamat, aman, dan dapat mencapai hasil maksimal. Oleh karena itu, bahasa teks prosedur juga menggunakan saran, keharusan, dan larangan agar tidak menimbulkan bahaya. Penggunaan kata/frase hubung: sebaiknya, hindari, jangan, jika tidak … atau kecuali jika, sebaiknya.

Penekanan untuk hal-hal yang perlu diperhatikan dalam teks panduan/instruksi sering diberikan dalam bentuk kata kerja perintah (imperatif), atau dengan anda sebaiknya (pilihan saran) atau kamu harus (pernyataan keharusan). Penekanan ini juga dapat dinyatakan dengan cara berikut: Jika kamu tidak (kecuali jika kamu) melakukan secara perlahan akan membahayakan otot leher.

6. Menggunakan Kata Penghubung, Pelesapan, Kata Acuan
Langkah dalam panduan dapat dihubungkan dengan ungkapan seperti kemudian, sekarang, berikutnya, setelah ini. Kadang-kadang penulis menggunakan suatu penghubung yang diulang terlalu sering. Untuk itu diperlukan pelesapan. Pelesapan adalah penghilangan bagian tertentu yang sama dan sudah disebutkan sebelumnya. Pelesapan biasanya terdapat pada kalimat majemuk rapatan.

Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat, atau objeknya sama sehingga bagian yang sama disebutkan hanya sekali. Pelesapan juga banyak dilakukan pada teks prosedur.
  1. Masak tepung ketan dan cairan santan selama 30 menit.
  2. Aduk terus (tepung dan santan yang dimasak) hingga mengental dan berwarna kecoklatan.
  3. Angkat adonan dan setelah dingin cetak (hasil tepung dan santan yang telah mengental) hingga membentuk persegi panjang.
  4. Taburi wijen di atasnya (hasil tepung dicampur santan yang telah mengental dan telah dibentuk menjadi persegi panjang)
  5. Iris (hasil tepung dicampur santan yang telah mengental dan telah dibentuk menjadi persegi panjang serta ditaburi wijen) setebal 2 cm, kemudian bungkus dengan plastik.
  6. Kemas pada kardus kecil

Latihan: perbaikilah kalimat yang belum dilesapkan pada kolom kiri
Kata KeteranganContoh
Bersihkan sepatu dengan lap basah dan keringkan. Setelah sepatu kering, semir dengan menggunakan kain tebal.Bersihkan sepatu dengan lap basah dan keringkan; kemudian semir dengan menggunakan kain tebal.
Bentuk adonan bulat-bulat lalu panggang adonan sampai adonan berwarna kecoklatanBentuk adonan bulat-bulat lalu panggang sampai berwarna kecoklatan
Masak tepung ketan dan cairan santan selama 30 menit. Selama memasak terus aduk tepung dan santan hingga mengental.Masak tepung ketan beserta cairan santan selama 30 menit, kemudian aduklah hingga benar benar mengental.

7. Penggunaan Akhiran –i dan akhiran –kan pada Teks Prosedur
Akhiran i dipakai jika objek dalam kalimat tidak bergerak. Akhiran –kan dipakai jika objek bergerak.
Contoh
  1. Lumuri loyang dengan mentega
  2. Lumurkan mentega pada loyang

Buat kalimat perintah dengan menggunakan akhiran –i dan akhiran – kan! Tiap orang membuat dua kalimat. Buat seperti contoh
Akhiran iAkhiran kan
Taburi roti yang sudah masak dengan keju parut.Taburkan keju parut pada roti yang sudah matang
Lumuri loyang dengan mentegaLumurkan mentega pada loyang
Olesi sebagian roti dengan mentegaOleskan mentega pada sebagian roti
Olesi wajan untuk membuat martabak dengan minyakOleskan minyak pada wajan untuk membuat martabak
Taburi donat dengan ceres, keju, dan strawberryTaburkan ceres, keju, dan strawberry pada donat

Latihan
Buatlah kalimat perintah dengan memadukan kata kunci yang ada pada tabel. Lakukan seperti contoh!
Kata kerjaKata bendaKeterangan caraKalimat
adukadonanmengentalAduk adonan sampai mengental
olesiloyangrataOlesi loyang sampai rata
bakarjagungkecoklatanBakar jagung hingga kecoklatan
potongpitamembentuk segitigaPotong pita sehingga membentuk segitiga
lipatkertasdua bagianLipat kertas menjadi dua bagian
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 10:50 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.