Home » » Teks Investigasi Perkembangbiakan Hewan

Teks Investigasi Perkembangbiakan Hewan

Perkembangbiakan hewan dapat dikelompokan menjadi perkembangbiakan geberatif dan vegetatif. Perkembangbiakan hewan secara generatif dibagi dalam tiga kategori yaitu perkembangbiakan secara Ovivar, Vivivar dan Ovovivivar  Perkembangbiakan hewan secara vegetatif terjadi pada hewan-hewan tidak bertulang belakang. Ada beberapa cara perkembangbiakan vegetatif pada hewan misalnya dengan cara fragmentasi (fragmen=bagian) dan membentuk tunas. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah cacing Planaria. Contoh hewan yang berkembang biak dengan pembentukan tunas baru adalah Hydra

Salah satu hewan yang berkembangbiak dengan cara kawin adalah kambing. Kambing merupakan jenis ternak yang sudah lama dibudidayakan. memelihara kambing termasuk tidak sulit karena pakannya yang cukup beragam. Beberapa jenis hijauan yang cukup digemari oleh kambing antara lain daun lamtoro, nangka, dan daun-daun lainnya. Ada beberapa jenis kambing yang dibudidayakan di Indonesia, daintaranya adalah kambing Marica, Samosir, Etawa, dan Kacang.

Beberapa kambing yang ada di Indonesia tersebar di daerah kering dan berbukit atau daerah pegunungan. Kambing merupakan jenis hewan yang takut air. Ternak kambing dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu kambing potong (menghasilkan daging) dan kambing dwiguna (penghasil daging dan susu).

Peta Konsep Perkembangbiakan Hewan
Peta konsep adalah suatu alat yang digunakan untuk menyatakan hubu-ngan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Pro-posisi-proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit semantik. Dalam pendidikan, peta konsep dapat diterapkan untuk menyelidiki apa yang telah diketahui siswa, mempelajari cara belajar, mengungkapkan konsepsi salah, alat evaluasi. Kelebihan peta konsep bagi siswa adalah sebagai berikut
  1. Pemetaan konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan pro-ses belajar yang bermakna, yang akan meningkatkan pemahaman sis-wa dan daya ingat belajarnya, Dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berfikir siswa, yang pada gilirannya akan menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pa-da siswa. Mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik, yang akan memudahkan belajar
  2. Dapat membantu siswa melihat makna materi pelajaran secara lebih komprehensif dalam setiap komponen konsep- konsep dan mengenali miskonsepsi.
peta konsep
Berikut ini contoh teks laporan investigasi perkembangbiakan hewan kambing.
Struktur teksKalimat
Penjelasan
Umum
Perkembangbiakan hewan secara generatif adalah perkembangbiakan hewan melalui peristiwa perkawinan. Perkembangbiakan pada hewan secara kawin diawali dengan pembuahan. Pembuahan terjadi jika sel kelamin betina (sel telur) dan sel kelamin jantan (spermatozoid) berbaur (bersatu). Hasil pembuahan ini disebut zigot. Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada kambing betina. Zigot tumbuh menjadi embrio (janin). Embrio inilah kelak menjadi keturunan baru.
Fakta-faktaKambing merupakan hewan yang berkembangbiak dengan cara kawin. Kambing memiliki tingkat reproduksi yang tinggi, kambing dapat melahirkan 2 kali dalam satu tahun. Paling tidak kambing akan beranak 3 kali dalam masa 2 tahun. Kambing setiap beranak mampu menghasilkan 2 ekor atau bahkan lebih.

Untuk mempermudah memantau perkawinan kambing bisa digunakan kalender kawin. Kalender kawin adalah catatan penanggalan yang berguna untuk menentukan waktu perkawinan, perkiraan hari lahir, waktu perkawinan setelah melahirkan dan waktu penyapihan. Pada hewan betina yang dewasa dikenal adanya siklus reproduksi. Siklus reproduksi adalah perubahan siklis yang terjadi pada system reproduksi pada hewan betina dewasa.

Perkawinan Induk Muda
Kambing betina hanya mau menerima pejantan jika dalam masa esterus atau birahi. Masa birahi adalah periode dimana hewan betina bersedia menerima pejantan. Pada prinsipnya induk muda dapat dikawinkan pada umur 7 bulan saat tanda birahi pertama timbul. Dengan lama waktu birahi sekitar  24 – 45 jam, dengan siklus birahi yang berselang selama 17 – 21 hari, birahi kambing dapat ditandai dengan sifatnya yang gelisah, memiliki nafsu makan dan minum berkurang, selalu mengibaskan ekornya.
kambing
Bila terjadi perkawinan diluar masa birahi maka tidak akan terjadi kebuntingan, oleh karena itu waktu perkawinan yang tepat akan menentukan terjadinya kebuntingan.

Masa Kebuntingan
Kebuntingan pada seekor induk dapat dianggap terjadi apabila induk tidak menunjukan tanda birahi kurang lebih 3 minggu setelah terjadi perkawinan. Proses kebuntingan pada induk menimbulkan banyak perubahan tingkah laku induk tersebut. Masa bunting pada induk kambing sekitar 5 bulan (146-155 hari).

Selama masa kehamilan, kambing membutuhkan makanan yang lebih banyak dan berkualitas untuk mendukung seluruh proses di dalam tubuhnya. Usahakan selam proses kehamilan, si induk mendapatkan tambahan kalsium, sehinga kebutuhan kalsium dalam tubuh kambing maupun anak kambing yang dikandungnya akan tercukupi kalsiumnya.

Masa Kelahiran Kambing
Kambing yang akan melahirkan, secara fisik dapat diketahui dari bentuk ambing dan putting susu yang terisi penuh. Alat kelamin luar (vulva) membengkak, berwarna merah, dan berlendir, kambing terlihat gelisah, dan nafsu makan yang menurun.

Jika kondisi itu sudah mulai telihat, perlu disiapkan kandang yang bersih. Kandang sebaiknya diberi alas yang mampu menyerap cairan disaat kambing dalam proses melahirkan, serta dapat memberi rasa hangat pada cempe yang baru saja lahir, misalnya dengan memberi alas berupa karung goni atau jerami padi.

Jika kondisi kebuntingan normal, biasanya kambing tidak membutuhkan pertolongan saat proses melahirkan. Jika memungkinkan, disiapkan kandang khusus yang dilengkapi dengan lampu penerangan, karena waktu melahirkan bisa terjadi pada malam hari.
KesimpulanKambing merupakan salah satu contoh hewan yang berkembangbiak secara generatif atau kawin. Agar perkembangbiakan kambing dapat berjalan optimal maka perlu adanya catatan reproduksi yang baik. Dengan pengamatan yang birahi yang baik kita dapat mengawinkan induk pada waktu yang tepat, memprediksi kelahiran, masa menyusui, penyapihan dan perkawinan setelah beranak dengan memanfaatkan kalender reproduksi.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 1:18 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.