Home » » Teknologi Pengolahan Pensil

Teknologi Pengolahan Pensil

Pensil merupakan alat tulis yang digunakan untuk menulis dan menggambar. Pada saat di sekolah dasar terutama kelas rendah pensil merupakan alat tulis yang sering digunakan. Pensil digunkan untuk latihan menulis karena tulisan pensil dapat dihapus kembali. Berbeda dengan bolpoin ataupun spidol. Ketika kita belajar menulis tentunya sering terjadi kesalahan, kesalahan tersebut harus diperbaiki. Itulah salah satu keunggulan pensil dibandingkan dengan alat tulis lainnya yaitu dapat dihapus kembali.

Pada sebuah pensil biasanya terdapat kode H atau B. Kode tersebut menandakan kekerasan isi pensil dan ketebalan hasil goresan pensil. Kode H menandakan kekerasan dari isi pensil tersebut. Semakin besar angka di depan kode H, semakin keras isi pensil itu. Sementara itu, kode B menandakan ketebalan hasil goresan pensil. Semakin besar angka di depan kode B, semakin tebal hasil goresannya. Ketebalan hasil goresan pensil ini ternyata berkebalikan dengan kekerasan isi pensil. Hal ini disebabkan semakin keras isi pensil, semakin sedikit serpihan grafit yang dihasilkan dalam sekali goresan, sehingga hasil goresannya menjadi semakin tipis.

Bahan utama isi pensil adalah percampuran grafit dan tanah liat dimana dengan berbagai ragam campuran antara keduanya. Apabila tanah liat dikurangi maka grafit lebih banyak sehingga hasilnya akan semakin hitam, begitupun apabila tanah liatnya lebih banyak maka kehitamannya akan berkurang tetapi batangnya lebih keras. Kode H berarti Hardness atau yaitu tingkat kekerasan, skalanya antara H, 1H sampai 9H, semakin tinggi angkanya berarti semakin keras. Kode F berarti Fine yang diperuntukan untuk menulis dan tanpa skala. Kode B berarti Blackness atau tingkat kehitaman dari mulai B, 1B, 9B, dan seterusnya.

Pernahkah kamu berpikir bagaimana para pekerja pembuat pensil membuat pensil yang kamu gunakan sehari-hari? Pensil awalnya adalah sebuah alat tulis dan lukis yang terbuat dari grafit murni atau karbon yang berasal dari alam. Sayangnya, grafit murni cenderung rapuh dan mudah patah.
Teknologi Pengolahan Pensil
Seiring perkembang zaman, saat ini dibuat pensil yang merupakan campuran dari grafit dan tanah liat sehingga lebih keras. Proses pencampuran ini dibalut oleh media kertas atau kayu. Cara membuat pensil saat ini adalah dengan menghancurkan grafit dan tanah liat menjadi bentuk bubuk, kemudian dibakar selama kurang lebih 3 hari. Setelah itu, pensil ini dibentuk panjang dan tipis serta dilapisi kayu.

1. Berdasarkan teks bacaan tadi, ceritakan proses pembuatan pensil di dalam kolom berikut!
Grafit murni dan tanah liat dihancurkan, Bubuk grafit murni dan tanah liat dibakar selama 3 hari , Pensil dibentuk panjang dan tipis, Pensil ditutup dengan kertas dan kayu.

2. Termasuk jenis teknologi apakah yang digunakan untuk membuat pensil?Teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan pensil termasuk teknologi sederhana. Pada proses pembuatan pensil masih menggunakan tenaga manusia.

3. Sumber daya alam apa yang digunakan untuk pembuatan pensil?
Sumber daya alam yang digunakan dalam pembuatan pensil adalah kayu sebagai pelapis pensil, grafit dan tanah liat sebagai isi pensil.

4. Apa yang terjadi bila penggunaan pensil dan barang-barang lain yang terbuat dari kayu tidak dibatasi?
Apabila penggunaan pensil dan barang-barang lain yang menggunakan bahan kayu tidak dibatasi maka ketersediaan kayu akan berkurang. Selain itu penebangan kayu tanpa usaha penanaman kembali akan menyebabkan berkurangnya persediaan kayu.

5. Berikan idemu agar dapat menggunakan pensil secara hemat!
Untuk menghemat penggunaan pensil dapat dilakukan dengan cara meraut menggunakan rautan pensil, selain rajin menggunakan rautan juga mengurangi resiko patah pada saat meraut pensil. Ujung pensil jangan terlalu runcing karena ujung pensil yang terlalu runcing akan mudah patah pada saat digunakan.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 3:46 PM

1 komentar:

Mohon tidak memasukan link aktif.