Home » » Budidaya Tanaman Sayuran

Budidaya Tanaman Sayuran

Sayuran merupakan bahan pangan asal tumbuhan yang mempunyai kadar air dan serat tinggi. Sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang dibudidayakan secara intensif. Budidaya merupakan usaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk hidup agar lebih besar/tumbuh dan berkembang biak/bertambah banyak. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar/konsumen yang makin meningkat dari waktu ke waktu.

Setiap daerah mempunyai komoditas tanaman sayuran unggulan yang berbeda. Pada daerah dataran tinggi, jenis tanaman sayuran yang dapat dibudidayakan, yaitu: kentang, wortel, dan brokoli. Pada daerah dataran rendah, jenis tanaman sayuran yang dapat dibudidayakan, yaitu: bawang merah, mentimun, dan caisim. Sayuran dikelompokkan berdasarkan bagian yang dapat dimakan atau dimanfaatkan. Bagian tanaman yang dapat dimakan atau dimanfaatkan berasal dari daun, tangkai daun, umbi, batang, akar, bunga, buah, ataupun biji.

Pemanfaatan bagian tanaman sayur sebagai bahan makanan sangat beragam. Oleh karena itu, klasifikasi bagian tanaman sayur yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan beragam dan satu tempat ke tempat yang lain. Labu (squah) dapat diklasifikasikan ke dalam sayuran daun karena yang dimanfaatkan adalah daunnya tetapi dapat pula diklasifikasikan sebagai sayuran bunga jika bunganya yan dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Jadi dengan demikian, satu jenis tanaman dapat dikelompokkan ke dalarn lebih dan satu klasifikasi, hal ini tergantung pada bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai sayuran.
  • Kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan daun dan/atau batangnya sebagai sayuran. Contoh sayuran dan kelompok ini adalah kubis, asparagus, selada, bayam dan seledri
  • Kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan buah atau bijinya sebagai sayuran. Contoh sayuran dari kelompok ini adalah melon, tomat, terung, buncis, kacang kapri, kacang gude.
  • Kelompok tanaman sayur yang dimanfaotkan bagian dan bunga. Contoh sayuran dan kelompok mi adaloh bunga kol dan brokoli.
  • Kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan bagian organ yang berada di bawah permukaan tanah, seperti akar, tuber, bulb dan corm. Contoh sayuran dan kelompok ini adalah kentang, bit, wortel, lobak, bawang bombay, bawang putih dan bawang merah.

Indonesia sebagai daerah tropis dapat membudidayakan tanaman sayuran sepanjang tahun karena tersedianya sinar matahari yang cukup. Tanaman sayuran dapat tumbuh dengan baik di berbagai daerah di Indonesia, merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Berikut ini beberapa contoh tanaman sayuran yang tumbuh dengan baik di negara kita.

1. Tomat
Tomat (Lycopersicon esculentum) merupakan tanaman perdu semusim, berbatang lemah, dan basah. Daunnya berbentuk segitiga. Buahnya hijau waktu muda dan kuning atau merah waktu tua. Perbanyakan tanaman ini umumnya dengan biji dan biasa dibudidayakan pada lahan kering. Umur panen tanaman tomat lebih kurang 55-61 hari setelah tanam (HST). Tomat termasuk sayuran buah yang digemari. Tomat mempunyai berbagai manfaat antara lain sebagai bumbu, lalap, makanan yang diawetkan (saus tomat), buah segar atau minuman (juice). Buah tomat banyak mengandung vitamin A dan C.
Tanaman Tomat
2. Bawang Merah
Bawang merah (Allium cepa) banyak dimanfaatkan untuk bumbu. Selain dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, bawang merah dimanfaatkan juga sebagai rempah dan obat. Kandungan minyak atsirinya dapat menyembuhkan beberapa gangguan kesehatan. Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan. Panen bawang merah dilakukan saat udara cerah dengan umur tanaman 65-90 HST.

3. Kangkung
Kangkung (Ipomoea reptans) termasuk sayuran daun yang mudah dibudidayakan dan populer. Hampir setiap penjual sayuran menjual kangkung. Kangkung dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah. Terdapat dua jenis kangkung yang biasa dibudidayakan yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung air memiliki daun dan batang yang lebih besar dibandingkan dengan kangkung darat. Kangkung dapat dipanen pada hari ke-27 setelah tanam. Pemanenan dapat dicabut langsung atau dipotong dengan menyisakan buku batang. Setelah dipotong, kangkung dapat tumbuh dan dipanen kembali.

Sarana Produksi Budidaya Tanaman Sayuran
A. Bahan
  • Benih atau bibit. Benih berbeda dengan bibit. Benih berbentuk biji, sedangkan bibit sudah berbentuk tanaman yang masih kecil. Benih harus mempunyai kualitas tinggi, baik mutu genetik, fisik, maupun fisiologinya. Benih atau bibit unggul juga harus berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, murni, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang terjamin adalah benih bersertifikat.
  • Pupuk. Pupuk digunakan untuk menambah dan melengkapi kandungan unsur hara yang kurang dari tanah. Pupuk dapat berupa pupuk organik (pupuk kandang dan hijau) dan pupuk anorganik (NPK, Urea, KCL, dan ZA). Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan, biasanya yang digunakan adalah pupuk kandang sapi, ayam dan kambing. Pupuk kandang memiliki kandungan unsur hara lengkap seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Pupuk kandang yang digunakan sebaiknya yang sudah matang yang ditandai dengan warna hitam pekat dan tidak berbau. Hal ini bertujuan untuk mencegah munculnya bakteri dan cendawan yang dapat merusak tanaman.
  • Pestisida. Pestisida berguna untuk mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Pestisida dapat berupa pestisida alami dan buatan.
  • Media tanam. Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Komposisi media tanam perlu disesuaikan dengan jenis tanaman yang dibudidayakan. Media tanam umumnya berupa tanah. Aneka media tanam antara lain : arang, batang pakis, kompos, moss, pupuk kandang, sabut kelapa, sekam padi, dan humus.

B. Alat
Peralatan tanam digunakan untuk mempermudah proses/kegiatan budidaya. Peralatan yang digunakan merupakan alat yang biasa digunakan oleh para petani untuk bercocok tanam. Peralatan ini memiliki nama yang berbeda untuk masing-masing daerah. Berikut ini beberapa alat yang digunakan dalam budidaya tanaman sayuran.
  • Alat pengolahan tanah (garpu, sekop, dan cangkul)
  • Alat pemeliharaan tanaman (gembor, kored, dan sprayer)

C. Teknik Budidaya Tanaman Sayuran
Teknik budidaya mempunyai peranan penting dalam keberhasilan budidaya. Teknik budidaya tanaman sayuran yang tepat dapat memaksimalkan hasil panen. Berikut ini teknik budidaya tanaman sayuran secara umum.

Pembibitan
Hal yang harus diperhatikan saat pembibitan adalah mengetahui syarat benih yang baik. Benih harus bersih dari benda asing, memiliki daya kecambah minimal 80%. Sebelum disemai, benih diberi perlakuan agar pertumbuhan bibit lebih baik. Perlakuan sebelum semai berbeda tiap jenis tanaman. Beberapa benih tanaman membutuhkan perlakuan tertentu sebelum disemai, seperti direndam dengan air, ada pula benih yang dapat langsung disemai atau ditanam di lahan. Selama masa pembibitan, bibit harus mendapat pengairan yang cukup, pemupukan dan pengendalian Organisme pengganggu tanaman (OPT.) Pemindahan bibit perlu memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak akar tanaman.

Pengolahan Tanah
Tanah diolah terlebih dahulu hingga siap tanam. Tanah digemburkan dan diberi perlakuan agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. Penggemburan tanah dilakukan dengan mencungkil tanah menggunakan cangkul atau garpu.

Penanaman
Penanaman dapat dilakukan dengan penyemaian atau tanpa penyemaian. Jarak tanam tiap benih atau bibit perlu diperhatikan agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Bibit dapat ditanam dalam larikan atau dalam bedengan.

Pemeliharaan
  • Penyiraman dilakukan agar tanah tetap lembap.
  • Penyulaman dilakukan bila ada benih yang mati atau tidak normal.
  • Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman serta gulma.
  • Pembumbunan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah di daerah barisan sehingga membentuk gundukan. Hal ini dilakukan untuk tanaman yang ditanam di bedengan.
  • Pemupukan harus dilakukan dengan tepat cara, jenis, dosis, dan waktu.
  • Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), harus dilakukan sesuai dengan jenis serangan, dan dosis yang digunakan harus tepat. Penggunaan pestisida dengan bijak harus diperhatikan agar tidak merusak lingkungan.
  • Pemasangan ajir atau turus untuk tanaman sayuran yang tumbuh merambat atau berbatang lemah.

Panen
Panen dilakukan pada waktu yang tepat sehingga hasil panen memiliki kualitas yang baik. Perhatikan ciri dan umur panen. Panen biasa dilakukan secara manual. Perlu kehati-hatian saat melakukan panen sehingga kualitas hasil panen tetap terjaga.

Pascapanen
Perlakuan pascapanen perlu diperhatikan agar kualitas produk tetap terjaga. Tanaman sayuran memiliki kadar air yang tinggi sehingga mudah rusak atau busuk. Berikut tahapan pascapanen:
  • pengumpulan hasil panen
  • penyortiran dan penggolongan berdasarkan ukuran dan umur tanaman
  • penyimpanan hasil panen di tempat yang bersih dengan kadar air tertentu
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 9:46 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.