Sebagai pemimpin kerajaan, Sultan Hasanuddin memilih untuk melakukan perlawanan daripada harus bekerja sama dengan Belanda. Oleh karena kegigihannya dalam melawan Belanda, Sulatan Hasanuddin dijuluki sebagai “Ayam Jantan Dari Timur”. Namun karena kelicikan Belanda dengan politik Adu Dombanya, akhirnya Sultan Hasanuddin dapat ditangkap Belanda. Makassar pun akhirnya jatuh dan dikuasai Belanda. Namun perjuangan Sultan Hasanudin tidak pernah padam.
Nilai Perjuangan Sultan Hasanudin
- Cinta tanah air, beliau sebagai pejuang, telah menunjukkan kegigihannya dalam melawan penjajah.
- Rela berkorban, beliau dengan segala kemampuan dan tekadnya berjuang sampai titik darah penghabisan demi negaranya.
- Percaya diri, beliau yakin atas kemampuannya dalam melawan penjajah, beliau juga sangat gigih melawan penjajah.
- Jiwa kepahlawanan. Jiwa kepahlawanan jelas tercermin dari sikap beliau dalam mempertahankan negaranya. Mereka memiliki sikap rela berkorban tanpa pamrih dalam mewujudkan kemerdekaan negara.
Kata-kata sulit :
- Kesultanan adalah kawasan (daerah) yang diperintah oleh sultan; kerajaan;
- Populer adalah dikenal dan disukai orang banyak (umum).
- Sukses,berhasil; beruntung:
- Keemasan, kegemilangan; kejayaan.
- Karaeng adalah gelar bangsawan Makasar
- Kembar, rangkap; dobel
Kesimpulan : Kerajaan Gowa-Tallo adalah kerajaan islam di daerah sulawesi Selatan yang mencapai kejayaannya dibawah kepemimpinan Karaeng Tumaparissi. Kerajaan Gowa-Tallo merupakan kerajaan kembar yang bersatu menjadi Kerajaan Makassar.
Nilai persatuan dan kesatuan Kerajaan Gowa-Tallo adalah mereka lebih mementingkan persatuan dan kesatuan walaupun raja mereka ada dua namun dapat disatukan. Mereka berjuang bersama-sama atas nama bangsa dan negara. Kerajaan kembar ini sulit untuk dipisahkan karena kedua kerajaan telah bersepakatuntuk bersatu padu menghadapi penjajah,
0 komentar:
Post a Comment
Mohon tidak memasukan link aktif.