Home » » Kerjasama Negara-negara di Asia Tenggara

Kerjasama Negara-negara di Asia Tenggara

Negara kita Indonesia terletak di Asia Tenggara  (South East Asia). Indonesia merupakan salah satu negara penting di kawasan Asia Tenggara. Banyak kiprah yang telah ditunjukkan oleh negara kita. Peran penting dalam hubungan di dalam kawasan juga telah dilakoni. Salah satunya Indonesia berperan dalam ASEAN (Association of South East Asian Nations). Sebagai warga dunia, negara kita juga memiliki peran yang penting. Bahkan di Asia Tenggara, peran Indonesia sangat penting.

Negara yang baik adalah negara yang memberikan manfaat kepada negara tetangganya. Sebuah negara tidak sanggup memenuhi segala macam kebutuhannya sendiri. Maka dari itu diperlukan kerjasama antar beberapa negara, dengan kerjasama tersebut diharapkan kekurangan dan kelebihan masing-masing negara akan saling menutupi antara satu dengan yang lainnya. Ada beberapa alasan yang menjadi dasar bangsa-bangsa Asia Tenggara bekerjasama, antara lain sebagai berikut.

A. Faktor-faktor Pendorong Kerjasama Asean
Setiap negara butuh hubungan dan kerja sama dengan negara lain dalam berbagai hal. Sebagai contoh, kerja sama bidang perdagangan (untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi), kerja sama bidang keamanan dan ketertiban, dukungan politik internasional. Berdasar pengalaman masa lalu hingga saat ini, paling tidak terdapat beberapa faktor penting. Beberapa faktor penting yang dimaksud paling tidak meliputi:
  • Faktor Kesamaan Nasib dan Sejarah. Semua negara-negara di kawasan Asia Tenggara sama-sama mengalami penjajahan oleh bangsa lain (kecuali Thailand). Selain itu bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara sudah lama menjalin hubungan baik. Kerajaan Sriwijaya (abad ke-5) yang berpusat di Palembang dan Kerajaan Majapahit (± abad ke-7) yang berpusat di pulau Jawa.
  • Faktor Kedekatan Geografis. Wilayah negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, saling berdekatan satu sama lain. Karena itu demi terjaganya stabilitas pada masing-masing negara di kawasan ini butuh jalinan kerja sama yang baik dan terus-menerus.
  • Faktor Strategisnya Letak Kawasan. Wilayah Asia Tenggara terletak pada posisi yang strategis. Wilayah tersebut merupakan jalur lalu lintas internasional yang sangat ramai. Letaknya diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta jalur lalu lintas antara Benua Asia dan Benua Australia.

Asia Tenggara terdiri atas 11 negara merdeka. Negara-negara tersebut adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Timor Leste. Asia Tenggara merupakan sebuah kawasan yang berada di bagian tenggara Benua Asia. Bagian tenggara Benua Asia ini memiliki ciri khas, yaitu wilayahnya berbentuk kepulauan. Kawasan ini dibatasi oleh wilayah-wilayah berikut.
  • Barat : Samudra Hindia dan Anak Benua India
  • Timur : Papua Nugini dan Samudra Pasifik
  • Utara : China
  • Selatan : Samudra Indonesia dan Benua Australia

B. Proses Pembentukan ASEAN
Sebelum ASEAN terbentuk, telah ada sejumlah organisasi yang mendahuluinya. Pada masa lalu, negara-negara di dunia terbagi menjadi dua blok yaitu Barat (North Atlantic Treaty Organization (NATO)) dan Timur (Pakta Warsawa).

Beberapa negara yang tergabung dalam Blok Barat dan di Asia mendirikan sebuah organisasi. Organisasi ini diberi nama South-East Asia Treaty Organization (SEATO). Negara-negara anggotanya yaitu Australia, Inggris, Prancis, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Thailand, dan Amerika Serikat. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 September 1954. Organisasi ini didirikan untuk menjalin kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan. SEATO dibubarkan pada tanggal 30 Juni 1977.

Pada tahun 1961 organisasi lain berdiri. Organisasi ini diberi nama Association South-east Asia (ASA). ASA didirikan oleh tiga negara yaitu Thailand, Filipina, dan Malaya (sekarang Malaysia). Pendirian ASA dimaksudkan  untuk menjalin kerja sama dalam bidang sosial dan kebudayaan. Organisasi ini juga berusaha mengajak Indonesia untuk bergabung. Namun, Presiden Soekarno menolak tawaran tersebut.

Tahun 1963 organisasi lain pun berdiri. Organisasi ini didirikan oleh tiga negara yaitu Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Organisasi ini dikenal dengan nama Maphilindo. Namun, organisasi inipun tidak berjalan lancar.

Pembentukan ASEAN diawali oleh pertemuan tingkat menteri lima negara di Asia Tenggara. Pertemuan ini diselenggarakan pada tanggal 5-8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Kelima menteri tersebut adalah sebagai berikut :
  • Adam Malik (Menteri Luar Negeri Republik Indonesia).
  • Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia).
  • S. Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura).
  • Narcisco Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina).
  • Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand).

Kelima negara inilah yang merupakan anggota pertama dan pendiri ASEAN. Pertemuan tersebut menghasilkan Deklarasi Bangkok yang ditandatangani tanggal 8 Agustus 1967 yang dijadikan sebagai hari jadi Asean.

C. Makna Lambang ASEAN
Lambang Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau Lambang ASEAN adalah lambang resmi ASEAN yang diresmikan penggunaannya pada Juli 1997 bersama dengan Bendera ASEAN. Meskipun lambang ini sudah digunakan bertahun-tahun, panduan resmi gambar dan penggunaan lambang ini ditetapkan pada Pertemuan ke-6 Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC), di Hanoi, 8 April 2010. Lambang ASEAN memiliki makna sebagai berikut :
  • Warna biru melambangkan perdamaian dan persahabatan.
  • Warna dasar merah menggambarkan keberanian dan kedinamisan .
  • Warna putih menunjukkan kesucian.
  • Warna kuning melambangkan kemakmuran.
  • Sepuluh tangkai padi melambangkan ke sepuluh anggota Negara Asia Tenggara

D. Tujuan ASEAN
Tujuan pembentukan ASEAN adalah untuk:
  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan asia Tenggara;
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
  • Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi;
  • Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada.
  • Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.

E. Bentuk-bentuk Kerja Sama ASEAN
Hubungan kerja sama Asean meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Hubungan kerja sama yang dilakukan mengikuti prinsip-prinsip yang ditetapkan. Prinsip-prinsip tersebut tertuang dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia). Perjanjian ini ditandangani di Bali pada tanggal 24 Februari 1976.

1. Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi antaranggota ASEAN awalnya hanya berupa kegiatan perdagangan antarnegara. Namun, sekarang wujud kerja sama ini sudah sangat beragam. Bahkan, ASEAN juga mendirikan beberapa pabrik di beberapa negara anggota. Beberapa pabrik yang didirikan ASEAN antara lain:
  • Pabrik pupuk di Aceh yaitu Aceh Asean Fertilizer (AAF),
  • Pabrik abu soda di Thailand,
  • Pabrik urea di Malaysia,
  • Industri tembaga di Fhilipina, dan
  • PT Pusri di Palembang, Indonesia.

ASEAN juga mengadakan kerja sama dalam rangka menghadapi era pasar bebas. Yakni dengan mengadakan kesepakatan Asean Free Trade Area (AFTA). Gagasan AFTA dimulai ketika berlangsung KTT ASEAN IV di Singapura pada tahun 1992. AFTA dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing dengan negara atau kawasan perdagangan lainnya.

2. Kerja Sama Sosial Budaya
Pada mulanya, kerja sama ASEAN dalam bidang sosial budaya disebut sebagai kerja sama fungsional. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Bangkok. Istilah kerja sama fungsional muncul pertama kali dalam Deklarasi Manila pada tanggal 15 Desember 1987. Kerja sama sosial budaya atau fungsional ASEAN meliputi pelbagai bidang. Bidang-bidang tersebut antara lain:
  • Pendidikan,
  • Pembangunan dan kesejahteraan sosial,
  • Kesehatan,
  • Ketenagakerjaan,
  • Penerangan dan kebudayaan,
  • Pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan,
  • Ilmu pengetahuan dan teknologi,
  • Lingkungan hidup,
  • Penanggulangan bencana alam,
  • Pemuda,
  • Wanita, dan
  • Yayasan ASEAN.

3. Kerja sama Bidang Politik dan Keamanan
Berbagai usaha untuk menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara ditempuh melalui penandatanganan berbagai dokumen atau kesepakatan, antara lain:
  • Perjanjian mengenai kawasan damai, bebas dan netral atau Zone of Peace, Freedom, and Neutrality (ZOPFAN) atau dikenal dengan Deklarasi Kuala Lumpur pada tanggal 27 November 1971. Perjanjian ini berisikan keinginan untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, bebas dan netral.
  • Perjanjian persahabatan dan kerja sama di Asia Tenggara (Treaty of Amity and Cooperation in South-east Asia) pada tanggal 24 Februari 1976 di Bali.
  • Perjanjian kawasan bebas senjata nuklir pada tanggal 15 Desember 1997 di Bangkok.Perjanjian ini melarang masingmasing negara anggota ASEAN untuk mengembangkan, memproduksi, atau memiliki senjata nuklir. Bahkan juga melarang menjadi tempat persinggahan senjata nuklir, dan melakukan uji coba nuklir.
  • Komunitas keamanan ASEAN pada tanggal 7 Oktober 2003 di Bali. Pembentukan komunitas keamanan ASEAN datang atas prakarsa Indonesia. Melalui komunitas keamanan ASEAN akan didirikan sebuah pusat pelatihan pasukan penjaga perdamaian, dan pertemuan secara teratur antara polisi dan menteri pertahanan ASEAN.
Peta Asean
F. Peran Indonesia di ASEAN
Sejak ASEAN berdiri, Indonesia telah mengambil peran yang sangat penting. Beberapa peran penting Indonesia di Asean antara lain sebagai berikut.
  • Indonesia adalah salah satu penggagas lahirnya kerjasama negaranegara ASEAN. Diwakili oleh menteri luar negeri Adam malik, menjelaskan visi Indonesia tentang Kawasan Asia Tenggara yang Mandiri.
  • Sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN I di Denpasar, Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976. Dalam KTT tersebut menghasilkan Deklarasi Kesepakatan ASEAN.
  • Mengirim pasukan perdamaiann PBB yang dikenal dengan Pasukan Garuda. Pengiriman Pasukan Garuda IV dan V untuk menyelesikan konflik perang saudara di Vietnam pada tahun 1973 dan 1974.
  • Indonesia merupakan penggagas Komunitas Keamanan ASEAN. Komunitas keamanan ASEAN meliputi kerja sama pertahanan, kejahatan lintas negara, separatisme, dan sebagainya.
  • Perlindungan HAM. Indonesia ikut mendorong negara-negara ASEAN agar lebih demokratis dan menghargai HAM. Indonesia gigih mendorong Myanmar agar lebih demokratis dan menghargai HAMrakyatnya.
  • Memfasilitasi perdamaian pemerintah Filipina dengan Gerakan Pembebasan Moro. Atas permintaan dari pemerintah Filipina, Indonesia membantu usaha perdamaian antara pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan Muslim Moro.
  • Mendamaikan Kamboja. Indonesia aktif berperan dalam mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di Kamboja dengan mengusulkan sebuah pertemuan informal di Jakarta atau Jakarta Informal Meeting pada tahun 1988.
  • Ikut berperan aktif dalam menjalin hubungan ASEAN dan negaranegara maju khususnya di bidang ekonomi. Misalnya diselenggarakan KTT ASEAN Cina tahun 2006.
  • Pada tahun 2004, Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin, Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Di antara pertemuan itu adalah Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting), Forum Kawasan ASEAN (ASEAN Regional Forum).
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 4:31 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.