Home » » Mengenal Kain Tenun Ulos

Mengenal Kain Tenun Ulos

Ulos merupakan kain tenun hasil kerajinan khas suku Batak yang berupa selendang.Kain ini sangat populer, tidak hanya di daerah Batak saja, melainkan sudah meluas ke seluruh penjuru dunia. Ulos melembangkan ikatan kasih sayang orang tua dan anak-anaknya. Pada mulanya fungsi ulos adalah untuk menghangatkan badan, tetapi kini ulos memiliki fungsi sumbolik untuk hal-hal lain dalam segala aspek kehidupan orang Batak. Setiap ulos memiliki sifat, keadaan, dan hubungan dengan benda tertentu.

Menurut pemikiran para leluhur Batak, ada tiga sumber yang memberikan kehangatan pada manusia yaitu matahari, api, dan ulos. Dari ketiga sumber kehangatan tersebut, ulos dianggap paling nyaman, menyehatkan badan, dan menyenangkan perasaan. Matahari sebagai sumber panas utama, tidak kita peroleh pada malam hari. Sedangkan api dapat menjadi bencana jika lalai menggunakannya.

Di kalangan orang batak sering terdengar kata mengulosi yang artinya memberi ulos. Hal ini melambangkan pemberian kehangatan dan kasih sayang kepada penerima ulos. Biasanya pemberi ulos adalah orang tua kepada anak-anaknya, hula-hula kepada boru.

Ulos terdiri dari berbagai jenis dan motif yang masing-masing memiliki mkana tersendiri, seperti kapan digunakan, diberikan kepada siapa, dalam upacara adat yang bagaimana, dan lain-lain. Ulos juga digunakan sebagai busana pengantin yang menggmbarkan kekerabatan Dalihan Natolu yang terdiri dari tutup kepala (ikat kepala), ikat dada (pakaian), dan tutup bagian bawah (sarung).
kain ulos

Dalam perkembangannya ulos juga diberikan kepada orang yang bukan kerabatnya. Hal ini dapat diartikan sebagai penghormatan dan kasih sayang kepada penerima ulos. Misalnya pemberian ulos kepada pejabat dengan diiringi do'a, semoga dalam menjalankan tugasnya ia selalu dalam kehangatan dan penuh kasih sayang kepada masyarakat yang dilindunginya. Beberapa ulos yang dikenal berdasarkan sifat, keadaan, dan fungsinya seperti berikut ini :
  1. Ulos Ragidup. Ulos ragidup mempunyai derajat yang tinggi, pembuatannya sangat sulit. Ulos ragidup sangat sulit. Ulos ragidup termasuk jenis ulos nabalga, yaitu ulos kelas tinggi. Ragidup berarti lambang kehidupan. Oleh karena itu setiap rumah tangga harus mempunyai ulos ragidup. Ulos ragidup terdiri dari tiga bagian yaitu dua agian sisi ditenun sekaligus, sedangkan bagian tengahnya ditenun sendiri, agian ini paling rumit pengerjaanya. Dalam upacara perkawinan, ulos ini diberikan oleh orang tua pengantin wanita kepada ibu pengantin laki-laki sebagai ulos pargomgom, maksudnya supaya besannya dapat selalu bersama dengan menantunya (anak dari si pemberi ulos).
  2. Ulos Ragi Hotang. Ulos ragi hotang juga termasuk berderajat tinggi. Ulos ini digunakan untuk seseorang yang dianggap licik dengan harapan agar Tuhan dapat mengubah sifatnya menjadi orang yang bijaksana, orang yang tertimpa kemalangan, dan orang yang rajin bekerja. Dalam upacara kematian ulos ini digunakan untuk membungkus jenazahnya atau tulang-tulangnya pada upacara penguburan yang kedua.
  3. Ulos Bintang Maratur. Ulos maratur mempunyai motif garis-garis yang menggambarkan burung atau bintang-bintang yang tersusun teratur. Ulos ini biasanya digunakan sebagai ulos parompa (gendongan) dengan harapan agar setelah anak pertama lahir akan disusul anak yang lain sebanyak burung-burung atau bintang-bintang yang terlukis dalam ulos tersebut.

Cara memakai ulos bermacam-macam bergantung pada suasananya. Ada yang memakai ulos dibahunya (dihadag atau sampe-sampe), ada yang memakainya sebagai sarung (diabithon), ada yang melilitkanya di kepala (dililitohon), dan ada pula yang memakainya secara ketat di pinggang.

Arti dan fungsi kain selendang tenun khas Batak ini sejak ada hingga sekarang tidak mengalami perubahan, kecuali beberapa variasi yang disesuaikan dengan kondisi budaya.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 6:04 AM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.