Home » » Cara Menanggulangi Banjir dan Tanah Longsor

Cara Menanggulangi Banjir dan Tanah Longsor

Banjir dan tanah longsor merupakan bencana yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari, baik yang terjadi di lingkungan sekitar kita maupun yang jauh dari tempat kita berada. Banjir dan tanah longsor secara umum disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi. Banjir dan tanah longsor sangat merugikan karena bisa merusak roda perekonomian dan merusak lingkungan di suatu daerah, Banjir dan tanah longsor dapat menghentikan aktivitas kegiatan manusia, meninggalkan kerusakan harta benda, menebar penyakit, bahkan dapat pula menelan korban jiwa. Secara umum pengertian banjir dan tanah longsor adalah sebagai berikut :

Banjir. Banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Tanah Longsor. Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.

Bencana alam banjir sebenarnya bisa dicegah selama ada kepedulian warga masyarakat dan pemerintah. Di negara kita Indonesia sering terjadi bencana banjir dari segala penjuru tanah air. Bencana banjir merupakan bencana alam yang datang setiap tahun terutama pada musim penghujan. Bencana banjir akan semakin parah akibat adanya perubahan iklim, perubahan lingkungan, pemanasan global, pembangunan, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan banjir :
  1. Penggundulan Hutan. Hutan yang berfungsi untuk menyerap dan menahan air hujan dalam jumlah besar. Jika hutan digunduli, maka air hujan akan meluncur ke sungai dan kemudian berakhir di laut. Jika sungai tidak mampu menampung air dalam jumlah besar, maka akan terjadi banjir di sekitar sungai dan daerah rendah yang ada di sekitarnya.
  2. Luapan Air Sungai. Peningkatan jumlah penduduk dapat menyebabkan lebar sungai menjadi berkurang. Banyak bangunan berdiri di tepi sungai menyebabkan ketidakmampuan sungai untuk menampung secara keseluruhan air buangan, air hujan dan sampah yang masuk ke dalamnya. Jika sudah penuh, maka air akan menggenangi pinggiran sungai dan daerah rendah lainnya.
  3. Kegagalan Tanah Menyerap Air. Dengan banyak dibangunnya perumahan di daerah resapan
    air menyebabkan daerah resapan berkurang. Apalagi pembangunan perumahan dengan beton yang mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah. Jika jumlah luas daerah resapan berkurang drastis di suatu daerah akibat, maka air hujan yang turun akan langsung meluncur dengan cepat ke selokan, sungai dan akhirnya ke laut. Jika air yang meluncur tersebut sangat banyak jumlahnya, maka otomatis tidak akan tertampung di saluran air yang ada. Akhirnya air yang tidak dapat ditampung oleh saluaran pembuangan air akan tergenang bebas dan menyebabkan banjir.
  4. Pendangkalan Sungai. Pendangkalan sungai disebabkan oleh beberapa sebab, salah satunya adalah adanya erosi di hulu sungai. Banjir membawa material erosi dan mengendapkannya di dsar sungai, sehingga sungai menjadi dangkal. Sungai yang dangkal tidak akan mampu menampung air dalam jumlah besar sehingga air akan meluap menggenangi sekitarnya dan daerah-daerah yang rendah.
  5. Air Bah. Air bah atau air banjir bandang yang datangnya cepat dan tiba-tiba bisa saja terjadi akibat terjadinya sesuatu hal seperti jebol tanggul, jebol bendungan, tanah longsor, hujan lebat di daerah sekitar hulu sungai, salju mencair masal secara tiba-tiba dan lain sebagainya. Banjir yang tiba-tiba ini bisa saja langsung menghajar dan menggenangi daerah pemukiman penduduk.
  6. Hujan Deras dalam waktu yang lama. Pada saat musim penghujan biasanya hujan turun dengan deras. Jika hujan terjadi dengan deras dan waktu yang panjang bisa mengakibatkan saluran air dan sungai tidak bisa menampung air hujan. Air sungai yang tidak tertampung tersebut akan menggengi daerah yang luas. Daerah atau kawasan yang biasanya tidak mengalami banjir menjadi banjir.
  7. Air Laut Pasang. Laut mengalami pasang dan surut, pada saat pasang air laut akan naik dan menggenanggi daerah-daerah di sekitarnya. Permukaan air laut yang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dan permukaan daratan yang terus-menerus ambles mengakibatkan pada saat air pasang, daerah-daerah pantai dan daerah yang rendah akan digenangi air laut.

Cara Mengatasi Banjir
Bencana alam banjir dapat dicegah atau dikurangi dengan berbagai cara, antara lain dengan memperbanyak ruang hijau, menanam pohon, dan penanganan sampah yang baik.
  1. Memperbanyak ruang terbuka hijau. Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau dapat menjadi area bagi penyerapan air ketika hujan turun dan tentu hal itu dapat menjadi cara mengatasi banjir.
  2. Menanam pohon. Menanam pohon dapat dilakukan di pekarangan rumah, sekolah, kantor dan tempat-tempat umum lainnya. Keberadaan pohon atau tanaman dapat menunjang terciptanya kota yang hijau, mengurangi polusi udara, mengurangi jumlah debit air hujan yang mengalir di permukaan tanah.
  3. Membuat Lubang Resapan Biopori (LRB). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi banjir adalah dengan membuat lubang resapan biopori (LRB). biopori adalah untuk menjadi lubang resapan air hujan sehingga air hujan dapat meresap kembali ke dalam tanah. Selain itu dengan adanya biopori maka tanah mampu memperbesar daya tampungnya terhadap air hujan yang masuk ke dalam tanah, mengurangi genangan air di permukaan tanah, dan pada akhirnya mengurangi volume limpahan dan aliran air hujan ke saluran atau sungai.
  4. Penanganan sampah yang baik. Sampah merupakan salah satu penyebab bencana banjir. Perlu upaya penanganan yang baik terhadap sampah diantaranya membuang sampah pada tempatnya serta memilah sampah organik dan non organik. Selain itu juga perlu merubah kebiasaan masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Masih banyak masyarakat disekitar kita yang membuang sampah di sungai, kali atau saluran (got) sehingga menyebabkan fungsi dari saluran-saluran air tersebut menjadi terganggu dan hal itu dapat menyebabkan terjadinya banjir.
  5. Tidak membangun pemukiman di sekitar sungai. Pembangunan perumahan di pinggir sungan menyebabkan penyempitan sungai. Banyak masyarakat yang menggunakan area-area hijau dan daerah aliran sungai (DAS) sebagai tempat pemukiman. Akibatnya kemampuan area-area hijau untuk menerima jumlah air yang mengalir menjadi berkurang.
penghijauan
Tanah Longsor
Bencana alam tanah longsor biasanya terjadi ketika musim penghujan. Kawasan perbukitan terjal dengan ketebalan lapisan tanah yang tebal. Kawasan-kawasan perbukitan terjal yang sudah gundul karena penebangan pohon merupakan salah indikasi kawasan yang rawan bencana alam tanah longsor. Berikut ini ada beragam penyebab terjadinya bencana alam tanah longsor, antara lain sebagai berikut.
  1. Curah Hujan . Curah hujan yang tinggi akan memperbesar peluang terjadinya tanah longsor. Pada saat musim kemarau, air yang terkunci di dalam tanah akan menguap dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini menyebabkan permukaan tanah dalam keadaan berongga atau berpori. Pada saat masuk musim penghujan, air kemudian akan memenuhi retakan pada tanah. Selanjutnya tanah akan mengembang/merekah. Namun hal ini kemudian berbuntut pada munculnya gerakan lateral sebab air terakumulasi pada bagian dasar lereng. Kondisi ini rawan longsor terlebih pada lokasi tersebut jarang terdapat pepohonan sebagai penyerap air dan pengikat tanah.
  2. Lokasi Yang Terjal/Miring . Lokasi tanah tidak semuanya rata, ada beberapa tanah yang kondisinya terjal ataupun miring. Kebanyakan wilayah yang mengalami tanah bencana longsor adalah wilyah dengan kemiringan mencapai sudut 180 derajat dengan ujung lereng terjal dan bidang longoran yang mendatar.
  3. Kondisi Tanah. Peluang terjadinya bencana alam tanah longsor dapat pula disebabkan oleh kondisi tanah di wilayah tersebut. Beberapa wilayah ada yang memiliki kondisi tanah yang labil. Jenis tanah yang labil memiliki peluang yang lebih besar untuk longsor ketimbang jenis tanah lainnya. Misalnya saja daerah yang tanahnya berjenis tanah lempung akan lebih berpeluang terjadi tanah longsor. Sebab tanah lempung ini mudah pecah saat kemarau dan mudah lembek saat terkena air terlebih dalam jumlah yang melimpah.
  4. Tanah Sebagai Lahan Pertanian. . Saat ini banyak sekali daerah sebagai hutan lindung yang digunakan untuk lahan pertanian. Umumnya tanah yang dimanfaatkan sebagai ladang, persawahan, tambang dan lain-lain akan mengalami penurunan kualitas seperti lembek serta cenderung jenuh pada air. Kondisi ini akan membuat tanah rentan longsor.
  5. Berkurangnya Pepohonan. Penyebab tanah longsor yang adalah kurangnya jumlah pepohonan yang ada di daerah tersebut. Salah satu fungsi pepohonan adalah untuk mengunci tanah dan menahan air hujan. Akar-akar pohon akan menahan tanah yang ada di sekitarnya. Apabila suatu wilayah pegunungan atau lereng hanya ditumbuhi sedikit pepohonan atau tak berpohon, dalam kondisi musim penghujan ia akan mudah longsor.

Ada beberapa cara mencegah terjadinya bencana alam tanah longsor, antara lain sebagai berikut
  1. Menjaga kelestarian hutan. Hutan berfungsi untuk menyerap dan menahan air hujan dalam jumlah besar. Masyarakat juga harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian hutan kita. Kalau boleh mencegah terjadinya penebangan liar, ya harus kita lakukan. Kita harus ingat benar, bahwa hutan yang kita miliki adalah warisan dari leluhur kita, dan itu harus kita wariskan buat anak cucu kita kelak.
  2. Tidak menebang pohon sembarangan, penebangan hutan yang dilakukan secara sembarangan mengakibatkan hutan menjadi gundul. Hutan yang gundul kondisi tanahnya menjadi labil karena tidak adanya akar pepohonan yang menahan tanah tersebut. Selain iru Pemerintah harus menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. Hal ini dapat mengurangi penebangan hutan secara liar dan dalam jumlah besar – besaran. Selain itu cara ini juga berguna untuk masyarakat agar tidak sembarang dalam melakukan penebangan hutan.
  3. Menanami wilayah yang gundul dengan pepohonan. dengan banyaknya pepohonan yang tumbuh diharapkan tanah menjadi stabil dan menjauhkan dari kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 6:07 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.